Wednesday, September 30, 2015

Cari Hotel, Nggak Cuma Cari yang Murah

Kadang-kadang, permintaan tamu itu memang berlebihan.

“Ky, tolong cariin hotel,” suatu hari nyokap saya nitah saya di telepon.
Saya njawab: “Oke, mau hotel yang gimana?”
Mom: “Jangan yang mahal-mahal, Mom lagi ngirits.”
Saya: “Ya udah deh, ntie nginep di boarding house ajah ya? Yang tempat tidurnya tumpuk-tumpuk?”
Mom:  “Jangaan..yang bagusan dong ah. Yang bersih gitu. Mom nggak mau yang bantalnya bauk.”
Saya: “Lho, gimana sih, katanya nggak mau yang mahal? Lha ini ta’ cariin yang murah, ya yang tempat tidurnya tumpuk-tumpuk..”
Gitu aja terus perdebatannya ruwet nggak selesai-selesai.

Untungnya saya akhirnya booking-in hotelnya. Hotel yang cukup keren kalau difoto, kayak di brosur-brosurnya biro perjalanan mahal. Yang semua pegawainya ganteng dan selalu sigap bukain pintu. Yang lobbynya ada karpet merahnya sehingga melangkah di situ berasa kayak Julia Roberts. Nyokap saya senang.

Begitu masuk kamar hotel yang harum, nyokap saya mendudukkan dirinya di tempat tidur yang empuk. Matanya jelalatan mengagumi setiap detail interior kamar yang minimalis. Yupz, minimalis. Saking minimalisnya, sampai-sampai tahu-tahu dos-q tertegun.

“Ky?” panggilnya parau. “Nih kamar nggak ada kulkasnya, ya?”

Deg. Kulkas? Nggak ada?

Singkat cerita, saya nelfon ke resepsionis, protes kenapa kamar kami nggak ada kulkasnya.
Terus minta dipindahin ke kamar yang ada kulkasnya.
Lalu resepsionisnya bilang, “Maaf, Bu Vicky, di hotel kami memang kami tidak menyediakan kulkas di kamar..”
(Gambar dari sini)

Lalu saya nyaris terpekik di dalam hati, “Kalian pasang kunci magnetik untuk setiap kamar tapi nggak pasang kulkas??”

Wednesday, September 16, 2015

Melawan Kabut Asap demi Grand Prix



Oh ususku, judulnya berat banget. Oh my gut, it's a hard topic.

Selamat, tagar #MelawanAsap bertengger jadi puncak di trending topic.

Yang saya sendiri heran kenapa kok baru sekarang (sebagian dari) kita ribut soal kabut asap. Sudah 48 tahun kita hidup bareng kabut asap, presidennya sudah ganti lima kali, kok dulu-dulu nggak ada yang ribut? Apakah karena waktu tahun 1967 itu belum ada Twitter? Atau generasi waktu itu terlalu sibuk cari beras jadi nggak ada yang mempertanyakan kabut asap? :p

Apakah penduduk Riau perlu dievakuasi?
Foto oleh @ridhobono

Sunday, September 13, 2015

Edukasi Keuangan: Orang Indonesia Memang Takut Kaya

Coba dipikir-pikir dulu: Kalau dapat uang Rp 100 juta, dan uang ini bukan penghasilan rutin, Anda mau apakan uang ini?

Survey ini disebarkan Sun Life Financial Indonesia kepada 505 responden di Jakarta dan Surabaya. Ternyata hasilnya, hanya 11% yang mau pakai uang ini untuk jadi modal usaha, dan hanya 6% yang mau pakai untuk beli rumah. Sekitar 8% bersedia menggelontorkannya untuk pergi ibadah (misalnya naik haji atau umroh). Tapi 30% masih pakai cara kolot: menyimpan dalam bentuk deposito (dan depositonya rupiah, pula!). Dan 34% lainnya lebih parah lagi, dikekep di tabungan bank.

Thursday, September 10, 2015

Siapa Yang Koneksi Internetnya Tercepat?

Pertanyaan ini selalu bikin saya geli. Buat saya, jawabannya nggak pernah konsisten, karena jawaban saya selalu ganti enam bulan sekali. Dan akhir-akhir ini, jadi tiga bulan sekali.

Saya pengguna internet aktif sudah lebih dari 10 tahun yang lalu. Semua operator internet telekomunikasi seluler di negeri ini pernah saya cobain. Setiap operator ternyata memberikan performa yang berbeda-beda. Ajaibnya, kinerja masing-masing operator sangat ditentukan musim, lokasi, dan lucunya, jenis paket yang dibeli penggunanya.