Friday, May 6, 2011

Oleh-oleh dari Perancis

Alunan gending bonang dan saron bertalu-talu menghentak di gedung pusat budaya Perancis itu. Sindennya berjingkat bangun dari duduknya yang tadi bersimpuh, menghampiri bapak-bapak kepala gedung dan mereka pun megal-megol di teras gedung. Pemandangan itu menarik hampir semua tamu, dan nggak ayal semua berebut memotret sang bule yang asyik joget-joget bersama sinden sembari diiringi tabuh gamelan. My hunk, berbisik kepada saya, “Dia tampak menikmati sekali (joget bersama sinden)..”

Show gamelan itu, semalam, menandai pembukaan pameran karya Agus “Koecing” Sukamto, pelukis asal Surabaya yang menggelar ekshibisi lukisan-lukisan dan sketsanya yang berjudul “Oleh-oleh dari Perancis” (sosoknya ada di foto kedua, orangnya yang pakai kemeja putih dan bawa ransel). My hunk mengajak saya ke sana buat menyemangatin pelukisnya yang kebetulan masih temennya sendiri itu, dan saya sendiri bersukaria karena akhirnya kami menemukan alternatif kencan lain selain menggerayangi bebek goreng.

Pembukaannya sendiri ramai sekali, lantaran banyak banget seniman yang dateng dan dengan antusias melihat sketsa-sketsa karya Agus yang dipajang di seluruh aula. Sketsanya sendiri bertemakan kehidupan di Rouen, tempat Agus sempat tinggal tahun lalu di Perancis. Sekilas sketsanya rada mirip komik yang minim variasi warna, dan saya tertarik memandangi setiap gambar mencari-cari arti. Kadang-kadang untuk mempertegas makna, Agus menuliskan satu-dua patah kalimat sederhana dalam bahasa Perancis, seperti Merci beaucoup, Au revoir, A bien tot, dan sebagainya. My hunk minta saya menerjemahkan setiap kalimat yang dituliskan Agus di setiap lukisan itu satu per satu, dan salah satu sketsa yang disukainya adalah Je n’ai plus l’argent, yang langsung diunggahnya saat itu juga ke blognya.

Sebetulnya masih ada diskusi setelah pesta pembukaan pameran itu, tetapi my hunk sudah keburu kelaparan sehingga kami cabut setelah mengitari seluruh pameran. Saya sendiri sibuk motret kelakuan para pengunjung pameran. Pengunjung cewek pameran lukisan ini rata-rata modis dan punya selera bagus dalam berpakaian, hampir sama kayak saya lah..

Menurut undangan yang saya terima, pameran karya Agus Koecing ini masih digelar di CCCL de Surabaya sampek 20 Mei. Tidak akan lama-lama, coz tahun depan lukisan-lukisan ini mau diboyong buat ekshibisi di museum nasional di Rouen, untuk acara peresmian “la salle de Indonesia”, alias ruang bertema “Indonesia” yang akan dibangun di sana. Yeaah..Indonesia ternyata cukup unik sampek dijadiin ruangan sendiri di Rouen. Ihiiy..!