Monday, February 18, 2013

Definisi Kawan

Suatu hari waktu saya masih remaja dulu, saya pernah ditanyai, "Apa definisi kawan bagimu?"
Lalu saya menjawab, "Kawan adalah orang untuk berbagi suka dan duka."
Saya nggak tahu dari mana saya mendapatkan jawaban omong kosong itu. Mungkin lantaran saya terlalu banyak baca novel.

Menjelang dewasa, saya mulai berhenti baca novel karena nggak sempat. Minat saya berganti menjadi tema-tema kritis anti munafik. Tema itu ikut mengubah cara mikir saya dan cara saya mendefinisikan sesuatu.

***

Keluarga saya punya sahabat berupa keluarga lain. Bonyok saya berteman dengan sepasang suami-istri, sedangkan saya berteman dengan anak-anaknya. Kami merasa senang kalau lagi bersama-sama, setidaknya saya berpikir begitu.

Lalu suatu hari, salah satu anak dari keluarga itu menikah.

Keluarga saya sudah tahu itu, dari bude saya yang juga temenan sama mereka. Tapi sampai resepsi anak itu diadakan, keluarga itu tidak kirim undangan ke rumah keluarga kami.

Bonyok saya kecewa. Karena mereka sudah kadung senang dengan suami-istri tua itu. Saya sendiri senang dengan anak-anak mereka, jadi saya juga kecewa karena tidak satu pun dari sesodara itu yang kasih tahu ke saya kalau mereka mau bikin hajatan. Yang bikin kami kecewa, mereka nggak kirim undangan ke bonyok saya tapi mereka kirim ke bude saya..

Waktu itu saya mengira itu salahnya pak pos. Mungkin undangannya ketelisut di kantor pos, jadi nggak sampek ke rumah saya.

Sekitar 1-2 tahun kemudian, keluarga itu bikin hajatan lagi. Ternyata anak mereka yang lain, menyusul menikah. Dan lagi, nggak ada undangan ke keluarga kami. Bonyok saya nggak tahu ini. Saya tahu justru dari Facebook lantaran lihat beritanya seliweran di news feed. Saya nggak terlalu ambil pusing, coz saya nggak deket-deket amat sama anak yang menikah itu.

Dan satu tahun kemudian, anak mereka yang lain lagi yang menikah. Lagi-lagi keluarga kami nggak diundang. Padahal anak yang menikah itu yang paling deket sama saya di antara sesodara itu! Saya jadi be-te. Mosok undangan dari keluarga itu untuk keluarga saya ketelisut di kantor pos sampek tiga kali??

Saya pun angkat tangan. Saya mbatin, lu mau temenan ama gw ya hayuk. Lu nggak mau temenan ama gw pun, gw nggak akan panuan. Pertemanan itu saya lupakan pelan-pelan, tapi nggak saya putuskan. Saya masih kadang-kadang nyapa keluarga itu, di Twitter, di Facebook, entah itu komenin status atau bilang selamat ulang tahun. Kata Tuhan kan jangan mutusin tali silaturahmi. Jadi saya nggak berhenti berteman, saya cuman "mengurangi intensitas keintiman di antara kita".. (Huek!)

Teruus..beberapa minggu lalu kan saya menikah. Bonyok saya itu niat banget jauh-jauh hari sudah nyusun nama-nama calon tamu yang mau diundang ke resepsi. Nah, keluarga yang bikin hajatan tiga kali tapi lupa ngundang keluarga saya itu, nggak kebagian undangan dari bonyok saya.

Resepsi itu berlalu dan saya pun sibuk bales-bales ucapan selamat yang mengalir ke e-mail saya. Sampek kemudian saya dapet pesen dari keluarga yang tadi itu, dari ayahnya, bunyinya kira-kira gini, kok saya nggak ketiban undangan yah?

Saya mau jawab, "Abisnya Om bikin hajatan sampek tiga kali tapi nggak ngundang eike sih.. Eike jadi sungkan mau ngundang Om.." tapi kok ya nggak tega ngomongnya..

***

Diam-diam, saya selalu penasaran kenapa mereka tiga kali bikin hajatan tapi nggak ngundang saya. Apakah mereka takut saya sebagai tamu akan ngabis-ngabisin makanan sehingga tamu-tamu lain nggak kebagian zuppa zuppa soup? (Padahal saya nggak pernah rakus sama sup itu, tapi kalo ngembat es puter ya saya bisa nambah sampek tiga kali..)

Tapi kemudian terpikir alasan lain oleh saya yang kira-kira lebih sederhana: They're just not that into you.
Saya mungkin teman mereka, tapi nggak sedekat itu. Atau mereka nggak menganggap saya sebagai teman dekat meskipun saya menganggap mereka sebagai teman dekat. Karena itu saya bukan prioritas untuk diundang ke hajatan mereka.

Miris sih bayanginnya. Tapi saya kan harus nerima. Dan saya nggak kepengen patah hati karena itu. Kalau seseorang nggak menganggap kita kawan, kita masih bisa cari seribu orang lain buat kita jadikan kawan kan?

Jadi, saya balik ke pertanyaan tadi. Apa definisi kawan?
Jawaban saya, kawan adalah orang yang mana ingin saya berbagi untuk makan kue bersama..
www.laurentginekologi.wordpress.com
www.laurentina.wordpress.com
www.georgetterox.blogspot.com