Monday, July 27, 2015

Kapan Kamu Mau Ketawa?

Anak laki-laki saya sekarang berumur dua bulan dan semua orang mengharapkan dia ketawa.
Mungkin karena sering nguping saya dan my hunk mendadak berseru kegirangan lantaran Fidel mendadak ketawa, sehingga kakek-neneknya ngiler kepingin lihat ketawanya pula. Mereka melakukan hal-hal untuk memprovokasi dos-q ketawa, mulai dari nanya, "Fidel, ketawanya mana?" sampai narik-narik pipinya supaya seolah dia nampak ketawa (dan kalau sudah ada yang melakukan gestur ini kepada pipi anak saya, saya langsung mengambilnya sebelum pipinya cedera).



My Fidel kepergok tersenyum oleh bokap saya waktu umurnya dua minggu. Dos-q lagi tidur, bokap saya lagi memandangi cucunya yang pertama itu, dan suddenly it happened..Fidel tersenyum. Karena itu terjadi pas dos-q lagi tidur, saya menduga dos-q mimpi. Dan itu bikin saya tercengang karena ternyata bayi umur dua minggu sudah bisa berpikir ketika tidur, sehingga memproduksi mimpi. Dan mimpi itu rupanya cukup menyenangkan sampai-sampai dos-q tersenyum pas lagi tidur.

Saya dan my hunk berusaha bikin Fidel ketawa lagi di hari-hari kemudian. Kami menggendongnya dan bertanya, "Ayo ketawa lagi, Nak.. Mama Papa kepingin kamu ketawa." Tapi dos-q nggak kunjung-kunjung ketawa juga. Jangankan ketawa, senyum pun enggak. Sekalinya dos-q nyengir, itu cuman sebentar, sehingga kami nggak sempat ambil HP buat merekam videonya. Video bayi nyengir.

Saya pikir, ketimbang frustasi, saya milih berhenti ngajak dos-q ketawa. Sebagai gantinya, kalau dos-q lagi bangun (atau melek), saya ajak dos-q ngobrol. Ngobrol tentang apa aja, mulai dari cerita-cerita saya ketemu tukang sayur, sampai cerita ada orang jual kaos bertuliskan Nirvana tapi gambarnya Hanson. Tidak disangka-sangka, tahu-tahu dia ketawa. Padahal saya jelas nggak ngelawak. Saya nggak bisa ngelawak.

Saya lanjutin lagi, cerita-cerita ke dia tentang hal-hal yang menyenangkan. Dan Fidel pun nyimak. Dan selalu ada peristiwa dos-q ketawa spontan.

Lama-lama saya ngerti. Ooh..gini tho caranya.

Saya sekarang inget. Bayi yang belum berumur tiga bulan, memang saraf-saraf penglihatan dan pendengarannya masih dalam proses pengembangan supaya jadi normal. Karena itu bayi umur segitu belum bisa lihat dengan jelas, belum bisa dengar dengan jelas. Maka dia nggak akan ketawa lihat badut lewat, dan cuek aja biarpun ada orang mengucapkan perintah ketawa kepadanya. Lha dia kan emang belum bisa lihat dan belum bisa denger.

Tapi Tuhan Mahabesar. Umur segitu bayi sudah dikaruniai perasaan. Dia tahu kalau orang yang ngegendong dia lagi seneng atau sebel. Dan dia bisa lihat aura orang yang di hadapannya itu lagi bagus atau jelek. Maka kalau dia seneng sama aura orang yang di depannya, dia akan ikutan happy. Itu menjelaskan kenapa Fidel ketawa waktu saya ceritain ke dia pengalaman saya ketemu tukang sayur. Karena saya cerita di hadapan matanya Fidel (sehingga dia lihat gerak-gerik bibir saya yang tersenyum) dan dia ngerti ceritanya menyenangkan (sehingga dia ikut senang), akibatnya dia akan ikut ketawa secara sukarela (tanpa harus disuruh-suruh ketawa).

Fidel sekarang berumur dua bulan. Dia sudah hafal muka saya dan muka my hunk. Dan itu membuat kami berdua bersyukur coz berarti saraf penglihatannya sudah mulai matang. Lebih mudah bagi kami untuk berkomunikasi dengannya sekarang, sehingga dia juga lebih sering ketawa kalau kami ajak bicara yang asyik-asyik, tanpa harus kami towel-towel badannya.
http://georgetterox.blogspot.com
http://laurentina.wordpress.com