Sunday, July 6, 2014

Masih Kuat Puasa? Maksud Elo?

“Apa kabar? Masih kuat puasa?”

Pertanyaan itu sering banget saya denger akhir-akhir ini. Di tivi, di koran, di blog, di sapaan-sapaan sok akrabnya tweet-administrator produk.

Tadinya saya kirain cuman basa-basi. Tapi karena itu diucapkan terlalu sering, saya jadi terusik. Pertanyaan saya balik, “Emangnya kenapa lu tanya-tanya? Lu nggak kuat?”

Saya yakin kita semua bisa menyelesaikan puasa kita dari sejak adzan subuh sampek adzan magrib. Tapi saya jadi penasaran, berapa banyak dari kita yang dikit-dikit ngeliat jam tangan karena rindu pada adzan magrib?

Karena kalau nggak ada pertanyaan itu, maka nggak ada orang-orang sok-sok basa-basi nanya-nanyain pertanyaan super basi, “Masih kuat puasa?” Seolah-olah puasa itu menguras energi lahir batin aja.
Gambar diambil dari sini.

Saturday, July 5, 2014

Garong vs Meme

Bahwa orang yang terperdaya oleh napsunya sendiri, akan melakukan apa saja kalau udah kepepet.

Bagaimana cara garong bersikap kalau kelompok mereka sudah teridentifikasi sebagai garong oleh masyarakat? Pilihannya hanyalah mereka berhenti jadi garong atau meneruskan karier sebagai garong. Opsi pertama nampak lebih mudah. Kecuali jika mereka punya alasan kuat untuk opsi kedua, misalnya karena jika tujuan mereka berhasil, eksistensi kelompok mereka akan semakin kuat; atau jika sampai tujuan mereka gagal terpenuhi, mereka akan dikucilkan, bahkan mungkin diberantas. Dan mereka merasa layak diberantas, karena mereka adalah garong.


Apa alasan Anda untuk berkelahi?
Gambar diambil dari sini.


Friday, July 4, 2014

Oke, Tablet Ini Tidak Canggih

Saya pikir tablet bisa gantikan apapun yang dikerjain komputer. Nulis email, browsing, nonton video, dengarkan musik. Yang paling penting, bisa dibawa-bawa ke mana-mana.

Sampek kemudian saya menemukan ini.

Saya pinjam Samsul besutan Korea segede 10 inci milik mertua. Saya bawa ke luar rumah, nemenin my hunk yang lagi ngurus lalu lintas keuangan perusahaannya. Dengan jaringan koneksi internet yang mumpuni, saya pun browsing. Tujuan saya Yahoo Finance, soalnya saya mau ngecek pergerakan volume di indeks bursa efek Jakarta.

Dan ternyata, grafik yang nunjukin pergerakan volume itu nggak mau nongol. Alasannya, kalau mau nampil, grafik itu ditopang oleh Adobe Flash Player, sedangkan tablet Samsul di tangan saya nggak compatible sama Flash Player-nya Adobe itu.

Apa?! Talenan ini nggak bisa dipasangin Flash Player?

Tuesday, July 1, 2014

Kartu Lebaran, Jaman Doeloe

Jaman saya kecil dulu, setiap menjelang Lebaran, kesibukan bokap adalah pesen kartu Lebaran atas nama dirinya. Bokap biasanya pesen 100-200 lembar. Lalu, dos-q ngetik label alamat sanak-sodara dan teman-temannya pake mesin ketik Brother yang pitanya kayaknya nggak abis-abis itu.
Saya seneng banget sama kartu ini.
Orang yang milihin kartu ini pasti niat banget, soalnya bikinnya rada butuh usaha.
Gambar diambil dari sini

Saya selalu terpesona sama kesibukan bokap itu, dan saya selalu nandak-nandak kepingin ikutan. Maka tugas saya adalah nempelin label-label alamat itu di tiap amplop. Gara-gara itu, saya jadi kenal nama-nama sodara-sodara tua dan teman-temannya bokap sampek sekarang.

Bokap punya catetan khusus berisi daftar nama itu. Tiap tahun jumlah isi daftar itu selalu berubah. Ada yang nggak dikirimin lagi, biasanya karena dua tahun berturut-turut nggak pernah mbalas kartu. Ada nama baru yang ditulis tangan, biasanya karena baru kenal.

Nyokap saya bilang, dengan kebiasaan kirim kartu ini, bokap saya jadi ngerti siapa yang udah pindah rumah, siapa yang udah meninggal. (Dan siapa yang mutusin silaturahmi, hihihi.)

Sunday, June 29, 2014

Legenda tentang Merkuri

Banyak dari kita yang pernah dengar tentang bahaya merkuri terhadap kulit kita, tapi nggak banyak yang bisa menjelaskan apa persisnya bahaya tersebut. Merkuri selalu dibilang bisa merusak kulit, tapi kenyataannya kejahatannya nggak cuman itu; merkuri bisa bikin tewas. Catet, merkuri itu membunuh. Dan sumber merkuri itu kadang-kadang hanya dari lipstik. Lho?
Merkuri umumnya hadir dalam bentuk kosmetik yang bertujuan untuk membuat kulit bebas dari penghitaman.
Gambar diambil dari sini.

Merkuri adalah logam berat. Sehari-hari kita berhadapan dengannya, dalam bentuk cermin. Merkuri sering disebut juga air raksa, yang menjadi bahan pembentuk kaca. Tapi dalam prakteknya, merkuri sering banget dijadiin bahan baku untuk kosmetik.

Karena merkuri punya sifat berwarna bening sparkling, merkuri seringkali disalahgunakan untuk jadi bahan kosmetik, terutama yang dipromosikan untuk bikin kulit jadi terang, jadi putih, dan semacamnya. Merkuri masuk ke kosmetik, dalam bentuk foundation, bedak, lotion, eye shadow, bahkan lipstik.

Friday, June 27, 2014

Defrag Ulang Ruangan

Ayah mertua saya lagi seneng-senengnya bersihin rumah. Dos-q manggil seorang tukang bersih-bersih buat ngelapin lampu-lampu chandelier yang ada di rumah pus ngelap jendela-jendela rumah yang tinggi-tinggi itu. Termasuk lampu chandelier di ruang duduk dekat kamar saya. Debu dari lampu itu beterbangan ke seluruh ruangan, mengilhami ayah mertua saya buat nyuruh saya bersihin ruang duduk itu.

Saya sebetulnya rada nggak mufakat dengan mertua saya mengenai konsep bersih-bersih. Di kepala saya dan my hunk, bersih-bersih artinya mengatur ulang perabotan, membuang barang yang nggak terpakai, baru nyapu dan ngepel. Ibu mertua saya nggak setuju dengan konsep membuang barang itu, coz menurutnya barang itu harus disimpan untuk digunakan lagi suatu hari nanti. Persoalannya definisi “suatu hari nanti” itu nggak jelas, bisa minggu depan, bisa bulan depan, bisa tahun depan, atau mungkin nanti kalau udah kiamat. Nggak heran rumah ibu mertua saya yang saya tumpangin jadi penuh dengan barang-barang yang nggak terpakai dan berdebu, dan bikin ayah mertua saya jadi gerah.

Saya sendiri sudah nyerah dengan urusan bersih-bersih ini, coz topik bersih-bersih hampir selalu mengarah kepada konflik mantu-mertua yang bisa bikin hati saya baret-baret. Alhasil semenjak married sampek sekarang ruang duduk tempat saya dan my hunk biasa bercengkerama terpaksa berfungsi sekaligus jadi gudang. Saya sendiri males ngundang tamu ke rumah, coz saya tengsin kalau tamu lihat ruang duduk itu mirip gudang berdebu. Saya nggak berani beresinnya, lha yang menuh-menuhin itu barang-barangnya ibu mertua saya semua. Makanya saya lagi getol-getolnya investasi, supaya saya bisa beli tempat tinggal sendiri yang minimalis dari tumpukan barang berdebu (milik mertua saya).

Sampek kemaren akhirnya ayah mertua saya bilang sama saya. Minta supaya saya rapiin barang-barang di depan tivi. Saya bilang itu kan punya ayah ibu mertua saya, saya nggak berani. Tapi ayah mertua ngeyel minta saya rapiin. Saya cuman manggut-manggut. Ya namanya mantu numpang ya kudu manut.

Sudut kesayangan, penuh foto saya dan my hunk.
Yang belom tinggal foto anak saya nih.. :-D
Saya akhirnya ambil kemoceng dan mulai nyapu debu yang ngelingkupin barang-barang ibu mertua saya itu. Barang-barang itu umumnya berupa dus, dus, dan dus. Saya ngintip isi salah satu dusnya, lalu melongo. Ya ampun, ini diner set. Tahu kan, yang satu dus isinya piring + cangkir itu. Saya buka dus yang lain, ya ampun, ini diner set juga. Lalu dus lainnya, ternyata isinya vacuum cleaner. Semuanya masih baru, kayak nggak pernah dibuka. Saya tepok jidat.

Monday, June 23, 2014

Kulit Sehat Bikin Umur Panjang

Banyak di antara kita yang belum paham bahwa merawat kulit merupakan bagian yang sangat penting dari menjaga kesehatan. Tidak hanya kulit yang sehat akan mencegah pemilik tubuhnya untuk mengalami penuaan sebelum waktunya. Akan tetapi merawat kulit bisa memperlambat pemilik kulit tersebut dari kematian.

Faktanya, kanker kulit merupakan kanker nomer empat yang paling banyak menewaskan, setelah kanker serviks, kanker paru, dan kanker payudara. Yang lebih mengejutkan, penderita kanker kulit lebih banyak pria daripada perempuan. Bisakah Anda tebak kenapa?
Laki-laki juga perlu merawat kulit.
Bukan supaya makin ganteng.
Tapi supaya nggak sampai kena kanker kulit.
Gambar diambil dari sini.

Manusia hidup di dunia tidak mungkin bisa menghindari sinar matahari. Hal-hal sederhana seperti menjemur baju, menyirami halaman, sampai sekedar menyeberang jalan, bikin kita pasti terpapar sinar matahari. Bahkan biarpun tinggal di rumah seharian, sinar matahari tetap masuk menembus tembok rumah kita, meskipun mungkin kadarnya hanya sedikit. Sayangnya, sinar matahari punya sinar ultraviolet yang merupakan radikal bebas. Jika sinar ultraviolet ini memapari kulit kita berlebihan, radikal bebas akan masuk ke jaringan kulit kita, dan bila kita sedang sial, radikal bebas ini akan menjadi cikal bakal kanker kulit yang mematikan.

Wednesday, June 18, 2014

Gaji Naik, Terus Kenapa?

Kalau Anda sudah naik gajinya, berikutnya Anda ingin apa?
Gambar diambil dari sini
Menjelang pemilu gini, isu kenaikan gaji memang santer jadi sasaran empuk buat mendongkrak dukungan. Pada debat capres weekend lalu, seorang kandidat bilang bahwa jika gaji dinaikin, maka akhirnya kualitas masyarakat meningkat. Meningkat itu ya maksudnya lebih maju, lebih sejahtera, dan lain-lain. Gaji siapa yang dinaikin? Ya gaji guru, gaji dokter, gaji tentara, gaji hakim, dan lain-lain, pokoknya yang dikasih gaji.

Saya tergelak-gelak. Ini mirip dagelan.

Saya sendiri penasaran, memangnya gaji pegawai negeri sekarang berapa sih? (Saya bukan pegawai negeri). Terus, mestinya gaji pegawai negeri itu berapa? Kalau sudah pakai kata MESTINYA berarti kita akan bertanya berapa standar gaji seharusnya itu.

Friday, June 6, 2014

Suamiku Nggak Sexist

Dicatet sebagai memoar.. Siapa tahu 5-10 tahun lagi keadaan berubah.

Ada kebiasaan my hunk yang sebenernya saya anggep aneh. Kebiasaan dos-q adalah..cuci piring sesudah makan.
My hunk, Fahmi

Memang sih, itu kebiasaan wajar. Kan kalau habis makan di rumah ya dicuci piringnya toh? My hunk udah biasa cuci piring pasca makan, semenjak belom nikah sama saya. Tapi dos-q masih melakukannya, bahkan sesudah dos-q nikah sama saya.

Saya bingung. Soalnya di keluarga saya, bokap nggak nyuci piring. Yang nyuci piring selalu anak perempuan atau nyokap. Dan itu turun-temurun dari jaman kakek. Pokoknya kalau ada cewek, pria nggak nyuci piring deh.

Thursday, June 5, 2014

Timbangan yang Berdusta

Hai hai! Mau cerita nih!

Saya minggu lalu, tanggal 28 Mei, ulang tahun, hihihi. Sekarang umur saya baru 32 tahun. (Ya ampun..kecil banget!)

Ini masih mending. Kemaren saya mau daftar les ngoceh-ngoceh gitu, terus konselor yang promo ke sayanya nanya gini, “Mbak Vicky ini masih kuliah atau sudah bekerja?”

Saya memandangnya dengan tampang mosok-tampang-gw-sebabyface-itu?.. :-p

Mbok nanyanya yang rada mature-an gitu kek, misalnya, “Mbak Vicky ini anaknya sudah berapa?” (Meskipun pasti saya jawab saya-belom-hamil, hihihi..)