Sunday, July 5, 2009

Blog Jadi Buku?

Apa tujuan Anda ngeblog? Supaya tenar? Cari dolar? Ajang narsis?

Kalo gw bilang, semua tujuan itu benar, dan jika Anda ngeblog karena Anda kepingin itu semua, maka selamat, coz Anda pasti udah dapet tujuan Anda. Tapi gw juga taruhan, Anda nggak akan lama ngeblognya. Tinggal nunggu hitungan bulan, atau paling banter hitungan tahunlah, blog Anda bakalan gulung tikar.

Beberapa malam yang lalu, seorang kolega dari Lombok ngajak gw ngobrol. Setelah berbasa-basi basi tentang cuaca, dia mulai nanya gini, "Vic, kapan lu mau bikin buku? Ketimbang ngeblog terus.."

Waktu itu gw udah ngantuk, jadi gw nggak meladeninya dengan baik. Tapi gw masih ingat gw bilang begini, ngapain bikin buku. Buku cuman dibeli, dibaca bentar, disimpen di rak, dan nggak akan diutak-atik lagi. Kalo blog kan abadi, disimpen di Google seumur idup, bisa diakses terus.

Lalu kolega gw bilang, bikin buku kan keren, dapet duit, jadi terkenal, apalagi kalo sampai dicetak ulang.
Gw mesem-mesem doang. Ini nih akibatnya kalo orang mimpi terlalu tinggi. Mungkin dia sendiri yang kepingin nulis buku. Tapi karena dia nggak punya sarana untuk menulis, jadinya dia "mendelegasikan" mimpinya kepada gw, coz kebetulan dia taunya gw suka nulis. Dia "hanya" tau bahwa orang yang suka nulis itu mestinya bikin buku, bukan "cuma" ngeblog doang.

Gw bisa ngerti kenapa jalan mikirnya kayak gitu. Coz kolega gw ini, dia bukan blogger.

Ada yang bilang bahwa blogger itu seperti makhluk kurang kerjaan. Bayangin, siapa sih yang mau-maunya nulis panjang-panjang dan dipamerin di internet, dan nulisnya tiap hari pula. Sok narsis banget deh. Kan mendingan tulisannya dibukukan sekalian lalu jadi duit. Dengan begitu tulisannya pun menimbulkan penghasilan. Kalo bukunya laris, penulisnya jadi beken. Begitu seharusnya, bukan? Bukaan..

Gw bilang aja, orang yang mikir kayak gini jelas bukan blogger. Dan kalo pun dia mencoba nge-blog pun, blognya nggak akan berumur panjang. Karena dalam sepuluh postingnya yang pertama, dia sudah roboh sendiri karena dolar yang dinanti nggak kunjung datang. Boro-boro dapet dolar, pengunjung blognya aja nggak ada. Gimana mau tenar? Mending bikin buku dah..

Tapi gw ngga tertarik buat membukukan blog gw. Bukan gw nggak mau nulis buku lho ya. Tapi menurut gw, buku itu nggak sama dengan blog. Beda jauh banget!

Saat kita nulis blog, kita muntahin semua ide yang ada di kepala kita. Setelah blog itu di-online-kan, akan ada orang yang ngomentarin, entah itu muji ataupun menghina. Lalu komentarnya kita balas. Komentatornya pun komentar lagi. Dibales lagi di halaman yang sama. Gitu aja terus, dan ada orang lain yang nimbrung pula. Di situlah terjadinya interaksi penulis dan pembaca. Dan karena halaman interaksi itu bisa dibaca publik, maka publik yang nggak ikutan komentar pun bisa menyimak manfaat hanya dengan membaca deretan komentar balas komentar itu. Rasanya seperti menghadiri forum diskusi yang nggak habis-habis.

Buku nggak bisa gitu. Pembacanya mungkin komentar akan isi bukunya, tapi penulisnya belum tentu dengar. Paling-paling penulisnya balas testimoni pembaca doang, jadinya kayak artis bales surat fans. Komunikasi dilakukan tertutup, jadi publik nggak tau. Akibatnya, interaksi yang ada cuman bisa dinikmati dua orang aja, dan publik nggak bisa mengambil manfaatnya.

Kalo suatu hari nanti buku gw jadi blog, itu hanya bonus dari orang yang mau-maunya ngumpulin tulisan gw yang penuh propaganda sesat. Tapi buku bukan tujuan utama gw. Bloglah jalan hidup gw. Karena dengan blog, gw bisa nulis seenak udel gw tanpa ada editor picik yang menyensor tulisan gw. Dengan blog, gw dapet teman-teman baru yang mau mengapresiasi gw apa adanya cuma berdasarkan tulisan gw doang. Dengan blog, gw mendapat berbagai sudut pandang buat menyelesaikan isu yang sedang gw hadapin. Dan karena blog, gw bisa mimpin forum yang membagi ilmu untuk menginspirasi orang lain menjadi manusia yang lebih baik.

Buku nggak bisa memberikan manfaat sebanyak itu.

Hari ini, gw merayakan postingan gw yang ke-200 di Blogspot. Sudah delapan bulan gw ngeblog di Blogspot. Dan kalo blog gw di Friendster juga diitung, maka udah genap empat tahun gw ngeblog. Rasanya? Menakjubkan.

Nggak ada yang lebih mengharukan gw selain jemaah penonton Georgetterox yang rela urun berisik di sini. Gw tau kadang-kadang tulisan gw bikin bosen coz Anda nggak ngerti apa yang lagi gw omongin. Gw juga tau kadang-kadang tulisan gw nyolot dengan segala potensi yang nyerempet suku, agama, ras, dan anatomi. Dan dengan segala kemuakan Anda yang nonton tulisan gw tiap hari, kok ya mau-maunya Anda dateng lagi kemari, nungguin tulisan gw yang paling baru, dan balik lagi cuman buat ngecek apakah komentar Anda udah gw balas. Gw nggak bisa bilang apa-apa, selain salut, salut, salut..

Terima kasih banyak, Jemaah! Andai saja jarak kita bukan dipisahkan sinyal GPRS yang lemot, dan andai saja kita nggak diikat masing-masing oleh nilai-nilai dan norma-norma, gw mau kasih Anda semua cokelat dan peluk Anda satu per satu.. :-)

http://georgetterox.blog.friendster.com
www.georgetterox.blogspot.com