Monday, June 21, 2010

Gadis Berkacamata Tak Pernah "B*tchy"?

Dalam setiap film drama yang sebenarnya duduk perkaranya tidak jauh-jauh dari urusan rebutan laki-laki, selalu ada tokoh gadis kejam dan gadis merana. Coba kita hitung-hitung, kenapa sih tampangnya setiap gadis merana selalu nampak lebih menderita ketimbang gadis kejam? (padahal kan nggak seratus persen bahwa kemeranaan si gadis adalah karena ulah si gadis kejam) Contoh kecilnya aja, dalam film My Best Friend’s Wedding, Cameron Diaz sebagai pihak yang mau dicuri tunangannya oleh Julia Roberts nampak seperti cewek lugu, alias lucu binti dungu; bandingin dengan Julia yang nampak hip. Contoh lain, dalam film Gossip Girl, dalam keadaan hujan sederas apapun si Blair nampak selalu modis dengan rambut seperti habis di-blow, bandingkan dengan Serena yang selalu dijelek-jelekin Blair dan rambutnya selalu nampak acak-acakan. Membuat saya bingung, kenapa ya tukang make-up film-film Hollywood itu selalu pilih kasih terhadap tokoh gadis merana..?

Di sela-selanya saya mantengin tivi buat nonton bola dan berita politik (tidak, urusan video klip mirip artis itu tidak termasuk berita politik!), tidak ada lagi yang bikin saya tertarik selain nonton seri iklan kosmetik Thai yang terbaru. Buat para penonton blog saya yang tinggal di luar negeri, baiknya saya ceritain aja ya. Iklan ini dibikin berseri-seri (bukan berseri-seri sumringah lho ya, tapi kayak serial gitu!), ceritanya tentang seorang gadis yang berprofesi sebagai penata busana. Gadis ini naksir seorang cowok sok cool dengan rambut a la Korea yang disisir ke pinggir, yang selama ini menganggap dia seolah invisible. Dalam kesehariannya gadis ini mendapatkan hambatan coz selalu diremehkan oleh seorang cewek b*tchy yang somsenya setengah mati (dan nampak lebih berpotensial mendapatkan si cowok cool berambut-disisir-ke-pinggir). Oh ya, gadis ini juga tidak cukup percaya diri soalnya dia berkacamata dan di pipi kirinya ada bintik-bintik itemnya (nah, mulai jelas kan siapa sponsor dari iklan ini?)

Konflik terjadi ketika si gadis merana ceroboh ninggalin buku sketsanya sehingga buku itu ditemukan si cewek b*tchy. Dari buku itu ketahuan bahwa si cewek pandai menggambar baju dan cowok (terutama cowok sok cool dengan rambut disisir ke pinggir). Si b*tchy membuang buku itu keluar jendela, dan siyalnya ternyata buku sketsa itu malah mendarat di mobilnya si cowok sok cool dengan rambut disisir ke pinggir (gila, panjang amat namanya yak?). Dan si cowok malah menyangka bahwa buku sketsa itu adalah karyanya si cewek b*tchy..

(Jika ada yang berspekulasi kenapa saya mau-maunya mengamati drama picisan, harap diingat bahwa saya pernah jadi sutradara film dan saya selalu tertarik sama sinematografi. Dan sinematografi iklan ini bagus sekali.)

Pokoknya cerita iklan ini berakhir bahagia. Si gadis merana akhirnya berdansa dengan si cowok sok cool dengan rambut disisir ke pinggir itu. Tentu saja setelah dia memakai kosmetik Thai untuk menghapus bintik item di pipinya itu, dan setelah dia melepas kacamatanya. (Saya nggak tahu apakah berdansa itu tanda jadian apa enggak. Itu tidak penting!)

Saya cuman terusik oleh sesuatu. Kenapa tag iklan ini adalah “Apa yang terjadi pada gadis berkacamata dalam 7 hari? A. Tampak lebih cerah dan noda hitam berkurang B. Tampak lebih cerah dan kerutan berkurang”. Dan akhir dari cerita iklan ini, gadis ini memang akhirnya mencopot kacamatanya. Saya bingung, kenapa nggak dipakai aja kacamatanya sekalian sampek ceritanya selesai?

Saya terheran-heran, kenapa kita bisa dengan mudah menemukan dalam iklan ini, mana gadis merana, mana gadis kejam. Gadis yang merana pasti yang pakai kacamata, selalu begitu! Saya nggak inget pernah nemu di cerita manapun bahwa gadis yang b*tchy adalah gadis yang pakai kacamata. Sepertinya memakai kacamata itu selalu distereotipkan dengan kisah merana binti pilu. Memangnya gadis yang berkacamata nggak bisa jadi gadis kejam ya?

Mbok sekali-kali saya kepingin nemu cerita di mana ada pertikaian dua gadis berebut laki-laki ganteng, dan gadis b*tchy-nya pakai kacamata sedangkan gadis merananya nggak pakai kacamata. Saya kepingin sekali-kali lihat gadis berkacamata kalah dalam pembantaian dan akhirnya si cowok yang kebetulan juga nggak pakai kacamata itu milih gadis yang nggak pakai kacamata. Adakah cerita yang kayak gitu?


Fotonya dari http://sodahead.com