Wednesday, June 23, 2010

Tips Bikin Blog Dagang

Nulis blog dagang, alias blog yang memang didedikasikan buat jualan, ternyata punya tantangan sendiri kalau dibandingkan dengan blog lain yang tujuannya memang murni untuk menuliskan opini pribadi. Salah satu kesulitan utama dalam bikin blog jualan adalah mendatangkan pengunjung supaya mau lihat-lihat foto-foto dari barang jualan yang dipamerin dalam blog itu.

Kali ini saya akan menulis beberapa tips buat blog dagang. Oh ya, tolong dicatet ya bahwa saya sama sekali bukan tukang dagang yang memakai blog buat jualan, coz saya blogger yang murni ngeblog buat nulis celotehan saya. Malah bisa dibilang, saya jarang banget jalan-jalan ke blog dagang apalagi belanja online (coz saya orangnya nggak percayaan sama barang yang cuman saya lihat fotonya doang). Tapi saya akan menulis tips ini dari sudut pandang saya sebagai seorang konsumen yang doyan cuci-mata.

Pengunjung yang dateng ke suatu blog dagang pasti pertama-tama dia akan mendarat di halaman utama dulu. Kesan pertama pada halaman utama, akan berperan penting untuk menentukan apakah dia akan melihat-lihat seluruh barang dagangan kita, atau justru dia akan menguap kebosanan lalu pindah ke website lain. Jadi kuncinya, buat halaman utama blog semenarik mungkin.

Kesalahan utama para blogger pedagang, biasanya mereka terlalu ambisius memajang semua foto dagangan mereka di halaman utama. Akibatnya orang jadi nggak fokus buat milih produk. Jadi, jangan terlalu banyak pasang foto. Misalnya Anda pedagang kue, cukup pasang 4-7 macam kue unggulan di halaman utama. Kue-kue lainnya bisa dipasang di halaman lain. Anda harus jeli menentukan mana produk yang paling ingin Anda tonjolkan. Kalau mau merayu pengunjung melihat produk yang lain, gunakan widget Archives atau Categories.

Masalah foto itu juga problem tersendiri. Foto sebaiknya ukurannya jangan gede-gede. Jangan bikin foto yang lebarnya sampek melebihi layar laptopnya, sehingga pengunjung harus scroll-scroll ke bawah. Foto yang lebarnya kecil-kecil aja, misalnya dalam satu layar monitor laptop, foto produk yang nampak ada tiga buah. Perhatikan resolusi; kalau buat halaman utama, jangan pasang foto dengan resolusi tinggi coz itu akan bikin loading halaman jadi lelet. Nanti pengunjungnya kabur. Lha gimana pengunjung mau lihat-lihat toko online kita, kalau baru di halaman depan aja udah bosen gara-gara nungguin loading foto yang nggak kelar-kelar?

Jangan terlalu banyak ngumbar teks di halaman utama. Ini blog dagang lho, pengunjung lebih tertarik lihat fotonya, bukan baca teksnya. Triknya begini, pasang foto produk di halaman utama, lalu bikin semacam capture di bawahnya disertai link ke halaman baru. Nanti di halaman baru, bikin artikel yang menjelaskan mengenai produk tersebut, dan di sini boleh-boleh aja pasang foto yang resolusinya besar supaya calon pembeli bisa melihat produknya dengan jelas.

Untuk merangsang seorang pembaca buat dateng lagi ke blog kita, blog harus rajin di-update. Ini sumber frustasi buat para blogger pedagang yang sering miskin ide. Cara ngakalinnya gini: Misalnya Anda pedagang sepatu. Sejauh ini Anda udah punya 15 rancangan sepatu yang mau dijual. Dalam sekali update, jangan langsung pasang ke-15 foto sepatu itu. Tetapi pasang 3-4 produk dulu dalam sekali posting. Nanti minggu depan, update blognya dengan pasang posting dua produk yang lebih baru. Minggu depannya lagi, posting lagi tiga produk anyar. Begitu terus sedikit demi sedikit, sehingga seolah-olah ada kesan bahwa tiap minggu Anda mengeluarkan produk baru (padahal desainnya sih sudah ada berbulan-bulan sebelumnya kan?)

Belajarlah cara motret produk yang menarik. Sebagus apapun produknya, orang cuman lihat gambar. Jadi kalau motretnya biasa aja, maka produknya juga nampak biasa aja. Saya pernah lihat blog yang jualan utamanya adalah tas bordir, tapi gara-gara penjualnya lebih semangat menonjolkan jahitan bordiran pada pinggiran tasnya, akibatnya foto tasnya nampak nggak menonjol. Kesan pertama orang malah mengira bahwa itu adalah blog yang jualan kain motif kembang, bukan blog yang jualan tas.

Kalau bisa pakailah model. Misalnya blog Anda jualan kripik, cobalah pasang gambar model lagi makan kripik. Jadinya atraktif!

Pantau minat pengunjung dengan Google Analytics. Dengan Google Analytics, Anda bisa mengetahui:

1. Berapa lama pengunjung rata-rata ngabisin waktu buat melihat-lihat produk dalam blog Anda? Apakah cuman sebentar atau lama?

2. Produk mana yang paling sering dilihat oleh pengunjung? Anda bisa menentukan minat calon pembeli dari sini.

3. Siapa yang mereferensikan blog Anda sehingga mendatangkan pengunjung baru? Dari sini Anda bisa tahu siapa yang telah mengiklankan blog Anda sehingga produk Anda dikenal orang lain.

4. Dari lokasi mana saja asal pengunjung blog Anda? Kalau Anda tinggal di Majalengka dan ada pengunjung yang berasal dari Gorontalo, Anda perlu memikirkan kemungkinan ekspor jualan ke sana.

Sudah ah, segitu dulu tipsnya. Kapan-kapan kalau saya dapet ide lagi, nanti saya bagi-bagi. Semoga blog Anda sukses bikin dagangan Anda laku! J