Sunday, December 9, 2012

Tusukan Pertama Selalu Sakit

Service pada tempat bersalin ternyata nggak cuman urusan meladeni ibu hamil yang melahirkan. Begitu si jabang bayi lahir dan ketahuan kalau dia nggak punya penis, besoknya susternya dapet order tambahan: menindik kuping si bayi.

Sudah umum dianggap bahwa untuk membuat anak perempuan nampak feminin, orang tua memakaikan anaknya itu anting-anting. Persoalan ini jadi susah kalau anting itu ditancepin pertama kali, namanya juga jarum ditusukin, rasanya pasti sakit nggak karuan.

Orang tua kadang-kadang ambil jalan pintas, daripada kasihan lihat anak perempuannya jerit-jerit pas ditindik, mending sekalian aja ditindiknya pas masih bayi. Toh nangisnya sama kencengnya, tapi setidaknya menahan bayi perempuan yang meronta-ronta nggak sesusah menahan anak perempuan yang kalau nangis bisa bangunin penghuni kuburan.

Rumah sakit tempat saya sekolah juga melayani jasa menindik bayi yang baru lahir. Asal yang penting
orangtuanya sudah siap antingnya aja.
Cara menindiknya, cuping telinga bayi ditusuk dengan jarum suntik steril, lalu begitu perdarahannya berhenti, anting segera ditusukkan. Supaya susternya nggak dikira nyiksa bayi, bayi bisa dipegangi oleh orangtuanya. Kalau orangtuanya punya mental chicken alias penakut, boleh minta neneknya buat megangin bayinya.

Biasanya setelah bayi perempuan selesai ditindik, pasti ada aja yang komentar, entah itu susternya, atau neneknya, "Aiiih..sudah pakai anting..cantiknya anak perempuan ini.."
Padahal si bayi nggak ada cakep-cakepnya, karena mukanya begitu merah lantaran baru nangis jerit-jerit selama ditindik..
Tinggal dokternya yang sedari tadi asyik memotret prosesi penindikan, bingung, sebetulnya pujian ini buat apa, apakah memang murni memuji penampakan si bayi, atau hanya untuk menyenang-nyenangkan si ibu yang ketakutan dan gemetaran liat anaknya ditindik.

Tusukan pertama selalu sakit.
Kalau kata Sheryl Crow, "First cut is the deepest."
http://laurentina.wordpress.com
www.georgetterox.blogspot.com