Karena teman saya cukup narsis, dos-q juga upload foto-foto behind-the-stage pernikahannya. Mulai dari foto dos-q lagi didandanin step-by-step, foto dos-q lagi godain groom-nya bareng pengiring-pengiringnya, foto cincin yang ditaruh di boneka-bonekaannya, dan lain-lain yang kira-kira nggak terekspos tamu yang hadir di situ. Saya pun dapet kesan bahwa teman saya telah mengatur pernikahannya dengan konsep yang strukturnya terencana baik, dan telah menggunakan wedding organizer yang profesional. Tapi saya tetap merasa sayang pada make up artist yang dos-q pakai.
Saturday, December 20, 2014
Pengantennya Flat
Karena teman saya cukup narsis, dos-q juga upload foto-foto behind-the-stage pernikahannya. Mulai dari foto dos-q lagi didandanin step-by-step, foto dos-q lagi godain groom-nya bareng pengiring-pengiringnya, foto cincin yang ditaruh di boneka-bonekaannya, dan lain-lain yang kira-kira nggak terekspos tamu yang hadir di situ. Saya pun dapet kesan bahwa teman saya telah mengatur pernikahannya dengan konsep yang strukturnya terencana baik, dan telah menggunakan wedding organizer yang profesional. Tapi saya tetap merasa sayang pada make up artist yang dos-q pakai.
Tuesday, December 16, 2014
Kontrol Suara
Di tengah-tengahnya menikmati perjalanan kereta, saya dengar penumpang lain di gerbong ini terima telepon di HP-nya. Suara bicaranya keras banget. Nada suaranya masih terdengar sabar, tapi saya menduga dos-q sedang dimarahi orang di HP-nya ini. Saya rasa dos-q pengusaha kayu. Ada masalah dengan seorang konsumen mengenai pengiriman kayu yang tidak dikehendaki konsumennya. Dan nampaknya kejadian ini karena salah paham, melibatkan seseorang bernama Tohir atau kurir atau supir atau apalah. Dan saya tercengang sendiri kenapa saya begitu kepo ngupingin pembicaraan nggak enak ini.
Nguping? Ih, siapa juga yang nguping? Ngomongnya si bapak ini lebih keras daripada burung kakatua piaraan Grandma saya.
Saturday, December 13, 2014
Sudah Natal Duluan
My hunk kepingin stapler. Tahu stapler kan ya? Stapler itu jepretan. Spesifiknya dos-q kepingin jepretan yang ukurannya gede, sedangkan di rumah kami adanya jepretan yang kecil-kecil. Minggu lalu kami ke Gr*m*dia, nemu jepretan yang gede, tapi my hunk nggak suka harganya. Jadi tadi pagi dos-q ngajakin saya ke Togamas beli jepretan besar. Biasanya harga-harga stationery di Togamas lebih murah.
"Mmmh..oke. Kebetulan aku juga lagi kepingin beli Ryan Filbert," jawab saya. Akhir-akhir ini saya baru denger Ryan Filbert baru ngerilis buku lagi. (Oh ya, saya sudah punya buku-bukunya Ryan di rumah dan saya sudah baca ulang buku-buku itu masing-masing berkali-kali dalam setahun ini.)
"Tuuh kan, kamu beli buku lagi," keluh my hunk.
Hihihi..saya memang doyan beli buku. Saya bahkan lebih seneng beli buku daripada beli baju.
"Lho, kenapa?" tanya saya heran.
My hunk membenamkan mukanya di perut saya, tempat anak saya lagi ngumpet. "Mama mau beli buku lagi tuh," gumamnya, kayak dos-q lagi mengadu ke janin berumur tiga bulan. "Kalau Mama beli buku terus, lama-lama Mama jadi pinter. Kalau Mama pinter, kan Papa jadi bego.."
(Janin) saya ketawa terbahak-bahak.
Friday, December 12, 2014
Hujan Basa-basi Busuk
![]() |
Foto oleh Eddy Fahmi |
Thursday, December 11, 2014
Ibu Hamil Perlu Beli Apa?
Wednesday, December 10, 2014
Kapan adalah Pertanyaan yang Tidak Sopan
Tuesday, December 9, 2014
Puasa Seafood Dulu
Laut kita yang baru ngelelepin kapalnya Vietnam-maling-ikan-Indonesia ini dipenuhin ikan-ikan yang tentu saja banyak gizinya buat kita-kita. Kesempatan emas buat para ibu hamil, termasuk saya, untuk makan ikan yang beragam.
Tetapi, saya juga baca bahwa laut kita ini juga penuh dengan polusi dari kapal-kapal pertambangan. Polutan itu antara lain timbal, air raksa, dan barang-barang lainnya yang menyebalkan. Timbal dan air raksa ini, kalau sampai dikonsumsi ikan-ikan di laut, lalu ikan-ikannya dikonsumsi manusia, maka timbal dan air raksanya pindah ke perut manusia. Coba bayangkan kalau manusia yang makan ikan itu sedang hamil.
Friday, December 5, 2014
Motret Malem-malem? Kenapa Tidak?
Monday, November 24, 2014
Kosmetik Apa yang Wajib Kita Punya?
Apakah Anda juga kayak gini?
Kosmetik adalah perkara wajib nggak wajib, tergantung tujuannya. Tiap item punya kegunaan berbeda-beda, jadi perlunya kita beli kosmetik sangat tergantung kepada manfaat yang mau kita ambil. Jadi jangan beli kosmetik kalau kita nggak tahu gunanya apa. Oh ya, cowok juga kadang-kadang perlu beberapa dari kosmetik di bawah ini lho.
Friday, November 21, 2014
Menghadapi Konsumen Skeptis
Eksekutif ini ceritain pengalamannya ke saya dan saya malah mengerutkan kening nggak setuju. Pikir saya, jika calon klien bertanya kepadamu sebagai penyedia produk, kenapa kau harus bertanya balik?
Pengertian saya: Pertanyaan jangan dijawab dengan pertanyaan lagi. Efeknya malah bikin calon klien jadi bingung. Kalau bingung, kira-kira orangnya mau beli produk kita nggak?
Tuesday, November 18, 2014
Kenyang Nongkrong di Carl's Jr
![]() |
Suami istri blogger penggemar makanan siap menghabisi burger. Foto: Mas-mas pegawainya Carl's Jr |
Dengan bangga Carl's Jr memenuhi meja saya dengan burger-burger mereka. Foto: Eddy Fahmi |
Tuesday, November 11, 2014
Ketika Polisi Salah Gerebek Tempat Game
Dengan berazaskan laporan sang warga penerawang, maka suatu hari polisi datang ke tempat itu menggerebeknya. Pertama di gerbang dihadang satpam, ditanyain mau apa. Karena satpamnya bingung ada manusia berpakaian preman mau mausk ke tempat itu. Tapi si polisi berkostum preman malah membogem mentah sang satpam dan menyerbu masuk.
Thursday, November 6, 2014
Kurban Pertama
Sebetulnya kami bisa aja milih nitipin kurban di salah satu dari sekian banyak mesjid yang berserakan di sekitar rumah mertua saya. Tapi kami tertarik kepada konsep YDSF yang janjinya mau bagiin daging kurbannya ke desa-desa yang miskin. Kami pikir kalau kami cuman naruh kurbannya di mesjid di Surabaya aja, paling banter kurbannya ya jatuhnya ke wilayah Surabaya aja. Padahal Surabaya sudah terhitung paling tajir, kalau dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten di Jawa Timur.
Prosesnya berkurban sebetulnya simpel aja. My hunk cuman nitipin uang untuk beli kambing ke yayasannya, terus ninggalin alamat e-mail dan alamat rumah. Setelah idul adha, my hunk dapet laporan via e-mail bahwa daging kambing yang dos-q beliin kurban udah diterima oleh seseorang di desa Maibit di daerah Tuban. Baru kemaren kami terima amplop segede folio berisi laporan tertulis dan foto orang lagi nerima kurban dari my hunk. Plus foto kambing yang dibelinya.
Tuesday, November 4, 2014
Have Fun dengan Terminal 3 dan Bis DAMRI
![]() |
Suami istri asal Surabaya selfie di dalam DAMRI Cengkareng-Bogor |
Tuesday, October 28, 2014
Bingung oleh Dokter
Ternyata patolognya bilang ini bukan leukemia. Hematolognya bingung coz gejalanya mirip leukemia, tapi dos-q nggak berani kasih obat juga jika patolognya di Jakarta bilang ini bukan leukemia. Padahal patolog di Surabaya bilang kalau ini leukemia.
Paman saya bingung, keluarga saya pusing tujuh keliling. Akhirnya paman saya mutusin terbang ke Singapura barengan tante saya untuk periksa ke rumah sakit di sana. Prinsip mereka, jika Surabaya dan Jakarta nggak bisa ngomong dengan kompak padahal sama-sama Indonesia-nya, mending percaya sama negara tetangga.
Saturday, October 25, 2014
Keluar Saja
Saya berusaha mengalihkan pembicaraan ke tema lain, mulai dari ngomongin bisnis sampai ngomongin cara rebonding bulu ketiak. Pokoke yang positif-positif aja deh, bukan yang ngejelekin orang lain.
Ternyata upaya saya mengalihkan pembicaraan itu gagal. Pasalnya, jumlah anggota yang ngomongin topik ngegosipin orang itu lebih banyak daripada jumlah anggota yang nggak ikutan ngomong.
Sunday, October 5, 2014
Paduan Suara Mewek di Mesjid
Nangisnya kompak banget, sampai-sampai saya mikir mestinya mereka bikin paduan suara aja. Kalau direkam bisa jadi album, barangkali laku buat dijual di rumah-rumah duka cita.
Saturday, October 4, 2014
I Hate Anonim
Anonim adalah fenomena untuk tampil di media tanpa menyebutkan jatidirinya. Tidak menyebut nama. Akibatnya pembacanya tidak tahu si anonim ini siapa. Efeknya, tidak bisa memperkirakan si anonim ini latarbelakangnya apa, apa yang menjadi background dari karya atau komentar si anonim.
Ada banyak alasan kenapa orang pilih jadi anonim. Contoh:
1. Takut tidak disukai kalau ia sebutkan nama aslinya. Ia bisa tidak disukai jika ia menuliskan ide yang kontra terhadap sesuatu.
Thursday, October 2, 2014
Kontribusi Rakyat Dalam Menjegal Jokowi
Salah satu akibat dari kemenangan koalisi ini adalah jatuhnya harga-harga saham di bursa saham nasional. Para pemodal rame-rame melepas saham karena ngeri dengan kemenangan koalisi ini. Lima tahun ke depan akan diisi pertarungan Jokowi versus DPR yang tidak mencintainya. Artinya kalau Jokowi kepingin bikin pembangunan yang menguntungkan rakyat, DPR akan bergerak menentang ide Jokowi. Maka pembangunan terhambat, termasuk pengusaha pun akan sulit bikin usaha-usaha baru untuk menampung pengangguran. Jadi daripada susah bikin usaha baru, mendingan sahamnya dilepas aja sekalian dan duitnya diprioritaskan untuk didepositokan, kira-kira begitu jalan pikiran para penanam modal.
Ide ini mungkin terlalu cupet. Tapi suka nggak suka, negeri ini memang penuh dengan orang-orang cupet. Kayak saya.
Delegasi Bernama Pembantu
Orang-orang yang sering ngobrol sama saya umumnya seumuran dengan saya. Mereka pasangan suami-istri yang mungkin baru punya anak kecil-kecil. Umumnya baru belajar punya rumah sendiri. Suami dan istri sama-sama kerja demi tuntutan ekonomi. Salah satu kesulitan yang sering mereka alami adalah sulit mengurus kerjaan rumah tangga tanpa pembantu. Penyebab paling sering dari kesulitan ini adalah karena mereka tidak punya cukup waktu untuk sekedar nyapu rumah mereka yang cuman seuprit itu.
Beberapa ibu rumah tangga kadang-kadang mencibir sinis kepada ibu-ibu kantoran karena ibu-ibu kantoran umumnya tergantung kepada pembantu. Ibu rumah tangga sering kali merasa lebih keren karena mereka bisa ngepel, masak, setrika, bahkan manjat genteng, sendiri, tanpa harus suruh-suruh orang lain (baca: pembantu). Sepertinya ada gengsi sendiri di kalangan wanita jika semua-semua bisa dikerjakan sendiri.
Saya, penganut setia azas do-it-yourself, selalu salut kepada ibu-ibu macam begini setinggi-tingginya. Tapi itu dulu.
Tuesday, September 30, 2014
Sejahtera Ketika Tua Nanti
Persoalannya, kita jarang banget lihat orang tua seperti itu sekarang. Tengok deh nenek-kakek kita, atau tetangga-tetangga kita yang seumuran nenek-kakek kita. Apa kira-kira isu mereka kalau lagi ngobrol sama kita? Selain mengeluh sakit-sakitan, kesepian, ternyata keluhan tersering adalah masalah ekonomi. Kita sering melihat rumah-rumah yang dihuni orang pensiunan umumnya gelap, kadang-kadang kotor berdebu, baju mereka lusuh. Sebenarnya ciri khas pensiunan itu, orangnya sering ngirit. Mulai dari ngirit listrik, ngirit pel, sampai ngirit deterjen.
Friday, September 26, 2014
#ICITY2ndAnniversary Klub Penggemar Indosat
![]() |
Kiri-kanan: Saya, Okky Listiani, Angki, Eddy Fahmi Meniup lilin di cupcake ulang tahun Foto oleh Fahmi |
![]() |
Fun fearless female! Saya dan Wiwik |
Thursday, September 25, 2014
Digondokin Test Pack
Sampai kemudian tiba saatnya saya telat mens. Mulailah saya masuk ke fase itu, fase galau antara bingung apakah saya hamil atau enggak. Saya nggak merasa siap jadi ibu, tapi saya menginginkannya. Sementara itu saya takut kalau alat test pack-nya kebetulan KW sehingga saya mengira saya hamil padahal sebetulnya enggak. Saya sudah kapok berulang-ulang liat muka pasien yang gondok setelah saya beri tahu mereka bahwa mereka sebenarnya mengidap blighted ova. Nggak ada satu pun cewek yang seneng diumumkan bahwa sebenarnya mereka bukan akan punya anak, karena alat test pack itu positif jika ada blighted ova-nya.
Wednesday, September 24, 2014
Sajian Makan yang Anggun
Perkara menghidangkan makanan ke tamu ini sebetulnya tidak jauh-jauh dari bagaimana kita memikirkan perasaan tamu yang diundang makan oleh kita. Contohnya, sering kita denger tamu diundang makan dalam jamuan makan-makan di hotel, contohnya dalam resepsi pernikahan. Terus pulang-pulang kita nggak sengaja menguping di lapangan parkir, tamunya menggerutu, "Huh, makanannya nggak enak."
Well, enak nggak enak sebetulnya urusan selera lidah masing-masing. Tapi bisa jadi makanan nggak enak karena alasan lain. Mungkin karena suasana makannya nggak enak. Harus berdiri karena standing party. Atau karena ngambil makanannya rebutan. Sebagian besar makanan terasa nggak enak justru karena kesalahan tamunya sendiri, karena dia mencampur makanan satu dengan makanan lain yang cita rasanya nggak cocok.
Coba bayangkan kalau kita jadi tuan rumah yang bikin pesta dan ternyata tamu kita merasa makanannya nggak enak, gimana perasaan kita?
*Kalau saya sih catet nama tamunya yang ngomel-ngomel, lalu mutusin bahwa lain kali kalau saya bikin acara makan-makan lagi, dia tidak akan diundang, hahahaa..*
Sebaiknya kita ingat tujuan kita dari awal bahwa kita bikin acara makan-makan untuk menjalin hubungan baik. Entah itu hubungan kekeluargaan atau hubungan bisnis. Kita kepingin tamu itu senang dengan kita, jadi implikasinya, baiknya kita bikin acara jamuan ini yang menyenangkan tamu dan meminimalisir keluhan.
Masakan itu ada macam-macam rasanya, ada yang manis, asin, asam, malah di kawasan Asia dan Karibia, makanan itu ada yang gurih dan ada yang pedas. Semua rasa sebetulnya enak, dan bisa diapresiasi asalkan rasanya jangan dicampur-campur. Diapresiasi artinya dihargai cita rasanya, dan tidak selalu harus disukai. Contohnya kalau kita menikmati sebuah hidangan misalnya gurame saos telor asin, kita akan tetap bilang bahwa rasa asinnya enak, meskipun mungkin lidah kita lebih suka yang manis.
Jamuan makan yang anggun, biasanya mengatur tamunya untuk makan sebanyak tiga sesi. Sesi pertama adalah makanan pembuka atau appetizer. Sesi kedua adalah makanan utama atau main course. Sesi terakhir adalah hidangan penutup atau dessert. Tamu yang tahu tata krama makan, umumnya menikmati sesi-sesi ini secara berurutan, bukan membolak-balik sesinya apalagi mencampur semua sesi secara tidak karuan.
Sesi pertama, appetizer, ditujukan untuk membuka selera makan. Oleh karena itu makanan yang disajikan di sesi appetizer ini umumnya bercita rasa asin atau asam. Di Barat, contoh hidangan yang disajikan misalnya roti yang diolesin mentega, atau sop asparagus. Di Indonesia, misalnya karedok, atau pempek, atau risoles. Pokoknya bukan yang manis, karena gula-gulaan dalam makanan yang manis cenderung bikin orang merasa kenyang dan nggak berminat menikmati sesi makanan utama apalagi sesi makanan penutup.
Sesi kedua, main course, adalah cerminan utama citra tuan rumah. Di sesi kedua ini, tuan rumah bebas kasih hidangan apapun yang diunggulkannya ke tamu. Boleh yang asam manis, yang gurih, atau yang pedas sekalian. Segala macam lauk bisa diekspresikan di sini.
Sesi ketiga, dessert, ditujukan untuk bikin tamu merasa puas dan kenyang. Oleh karenanya di sesi ini diharuskan makanan yang disajikan adalah yang bercitarasa manis. Contohnya es krim, cendol, cheese cake, puding, cokelat batangan, dan hidangan-hidangan manis lainnya. Pokoknya bukan makanan yang bercitarasa gurih apalagi asin, yang mengharapkan lidah minta air atau yang manis-manis untuk menetralkannya.
Umumnya kesalahan kita dalam jamuan makan sebetulnya simpel.
Kesalahan 1) Main course disajikan campur baur.
Ini jamak terjadi pada tuan rumah yang menghidangkan bermacam-macam main course sekaligus di satu meja. Sayangnya makanan yang satu tidak nyambung rasanya dengan makanan yang lain. Misalnya fettucini carbonara disajikan satu meja dengan kakap asam manis dan brokoli cah kailan. Akibatnya tamu nggak menikmati enaknya fettucini karena lidahnya kebingungan merasakan saos carbonara dan kakap dengan kuah kailan sekaligus.
Solusi: Pisahkan hidangan-hidangan yang rasanya nggak nyambung ini dengan meja-meja yang berbeda. Sediakan piring beda-beda untuk tiap hidangan. Menyediakan satu piring per orang untuk banyak hidangan sekaligus hanya akan merangsang tamu untuk mengambil semua hidangan sekaligus. Apalagi tamu orang Indonesia yang sering ngeri kehabisan makanan karena keduluan orang lain.
Kesalahan 2) Appetizer dicampur dengan hidangan utama.
Ini sering terjadi pada tuan rumah yang nggak punya ruangan cukup untuk menggelar meja, saking sempitnya ruangannya. Akibatnya appetizer-nya disajikan di sebelah main course pada meja yang sama. Efeknya, tamu mengira appetizer itu juga main course, sehingga tamu mencampur appetizer-nya dengan main course sungguhan.
Sering banget tuan rumah memaksa menyajikan appetizer berupa sop asparagus dengan mangkoknya sendiri, di meja yang sama dengan main course-nya. Main course-nya sendiri minimal tiga macam, ada piringnya yang lebar. Tamu Indonesia sering banget ambil piring lebar, lalu menumpuk mangkok sopnya di pinggir piringnya, lalu memenuhi sisa piringnya dengan segala macam main course yang dihidangkan. Saking penuhnya piringnya, sampai-sampai mangkok sopnya yang sudah di ujung piring itu miring dan sopnya siap tumpah ke gurame asam manisnya!
Solusi: Pisahkan appetizer dan main course pada meja yang berbeda. Kalau ruangan tidak cukup luas untuk memuat satu meja besar dan satu meja kecil, hidangkan appetizer dan main course di meja yang sama, tapi dandani meja supaya seolah-olah appetizer dan main course itu terpisah.
Sebaiknya tamu makan appetizer-nya dulu. Jangan ambil main course sebelum appetizer-nya habis.
Kesalahan 3) Tamu mengomel karena kehabisan makanan lantaran keduluan orang lain.
Sering banget tamu mengeluh karena begitu tiba di meja rendang, ternyata daging rendangnya habis dan tinggal lengkuasnya doang.
Kalau menurut saya, ini salah tuan rumahnya karena nggak bisa memperhitungkan jumlah makanan dengan jumlah tamu yang datang. :D
Kemungkinan lain adalah salah tuan rumahnya karena mengundang satu-dua tamu yang rakus.
Kesalahan 4) Menumpuk berbagai makanan sekaligus sampai piringnya penuh.
Beberapa teman saya milih numpuk salad buah dan mie cap cay dan bistik ayam sekaligus di satu piring. Alasannya, kalau ngambilnya satu-satu, malu dilihat orang, takut dibilang rakus.
Solusi: Coba dipikir, orang macam apa yang saking selonya sampai sibuk menghafal (baca: nge-judge) satu-dua orang lain di pesta yang mondar-mandir mengambil makanan di meja prasmanan dan menyangkanya rakus? Makan ya makan aja, nggak usah ngeliatin orang lain laah..
Lagian menumpuk-numpuk makanan yang nggak nyambung di piring yang sama itu justru tindakan yang rakus. Keliatan kalau nggak pernah diundang makan, hihihi..
Kesalahan 5) Menghidangkan kepiting dan paha ayam di acara jamuan prasmanan.
Tamunya disuruh standing party. Udangnya harus dikupas pakai tangan. Paha ayamnya harus dikrokotin dari tulangnya.
Solusi: Ini cuman cocok kalau jamuannya barbeque-an atau hura-hura, pokoknya bukan yang anggun. Tapi jika ini acara yang mengharuskan tamunya pakai baju rapi, tidak pantas menghidangkan makanan yang untuk menikmatinya harus makan pakai tangan.
Kesalahan 6) Ketika sedang makan, daging steak-nya mencolot keluar waktu diiris pakai sendok. Atau saking kerasnya dagingnya, tamu harus mengiris dagingnya pakai giginya!
Solusi: Daging steak yang betul, dimakan dengan cara diiris pakai pisau dan dimasukkan ke mulut pakai garpu. Memang di Indonesia bukan kebiasaan makan pakai pisau, melainkan pakai sendok dan garpu. Jadi tugas chef adalah memasak daging steaknya sampai empuk supaya bisa dipretelin hanya dengan satu kali saja pakai sendok.
Kalau di acara jamuan kita nemu daging steak yang saking alotnya sampai harus diiris berulang-ulang, taruh saja masakannya di tempat naruh piring bekas. Berarti daging itu memang bukan untuk dimakan. :-D
Selamat makan :)
Jadilah tetap keren biarpun lagi makan :)
http://georgetterox.blogspot.com
http://laurentina.wordpress.com
Tuesday, September 23, 2014
Password Wi-fi-nya Apa?
Jawabnya simpel, wi-fi-nya kenceng.
Orang masuk ke kedai kopi, mau itu kedainya mahal, atau kedainya murah, tetep yang ditanya bukan "di sini kopinya yang enak apa?"
Tapi tanyanya cuman, "Password wi-fi-nya apa?"
Saya sendiri malah kalau masuk ke sebuah kedai kopi, begitu sang waiter membagikan menu, saya cuman tanya, "Wi-fi-nya nyala?"
Kalo nggak nyala, saya langsung balikin menunya dan angkat kaki dari situ (dan kemungkinan besar nggak balik lagi).
Malah wi-fi nggak cuman ngetop di kedai kopi. Pergi ke bengkel, nungguin antrean dokter, di bandara, tetep yang jadi tolok ukur senang pada sebuah tempat adalah wi-fi-nya.
Saya malah kepikiran, kalau suatu hari nanti saya kepingin kuburan saya rame, saya mau pasang wi-fi di kuburan saya. Biarin deh orang mau nongkrong di kuburan saya cuman demi wi-fi-an, setidaknya kalau lagi nongkrong pun pasti mereka sempat baca nisan saya dan ngedoain saya. Ada yang mau nyobain ide ini duluan? :)
http://georgetterox.blogspot.com
http://laurentina.wordpress.com
Sunday, September 21, 2014
Homestay: Investasi Bernama Liburan
![]() |
Opera House adalah salah satu icon yang saya kunjungi ketika tinggal di Sydney. Berupa gedung yang terdiri atas beberapa hall untuk memutar pertunjukan opera dan pertunjukan musik. Sumber foto di sini. |
Friday, September 19, 2014
Susahnya Bikin Desa Jadi Keren
Baru-baru ini saya reunian sama seorang teman lama. Umurnya 32, kerja jadi supervisor di sebuah pabrik telekomunikasi di Jakarta. Tapi dos-q punya peternakan berisi 10 ekor sapi di Jogja.
Saya berhasil bikin dos-q cerita tentang bagaimana dos-q yang tadinya nggak pernah piara hewan malah jadi pemilik sapi. Dos-q ngoceh bahwa ini berawal dari dos-q menikah dengan seorang cewek Jogja. Si cewek ini berasal dari sebuah keluarga simpel di pinggiran Kotagede yang cuman punya usaha sederhana, bikin tempe.
Ketika Jogja dihantam gempa pada tahun 2006, usaha itu porak poranda tinggal puing-puing doang. Ketika semua bangunan di sana rusak, yang dimiliki keluarga itu hanya tinggal tanah yang luas dan nggak terpakai. Teman saya, sang mantu asal kota metropolitan, cuman punya sedikit uang, lalu mencoba bantu keluarga itu dengan beli tiga ekor sapi. Sisa kedelai dari usaha tempe dipakaikan buat pakan sapi itu.
Ternyata usahanya berkembang. Sapi-sapi yang semula kurus, berhasil jadi gendut dan dijual kembali dengan harga yang lebih mahal. Laba pun diputar kembali untuk beli sapi, dan sekarang peternakan itu punya sapi minimal 10 ekor.
Keluarga itu, yang semula ketiban apes karena jadi korban gempa, maka kini menjadi pengusaha terkemuka, setidaknya untuk ukuran desanya.
Monday, September 1, 2014
Ketika Semua Ikan Jadi Betina
Sunday, August 31, 2014
Karena Liburan Itu Lifestyle
Friday, August 15, 2014
Aborsi pada Korban Pemerkosaan
Kita tentu sudah ngerti kan bahaya yang timbul dari kehamilan hasil perkosaan:
1) Karena pemerkosanya tidak jelas latarbelakangnya, maka sang cewek nggak bisa memperkirakan apakah kira-kira si laki-laki ini punya penyakit keturunan yang bisa membahayakan si bayi. Padahal kalau sampai si bayi ternyata mengidap penyakit berat karena turunan dari si bapak dan ternyata bayi ini malah hidup sampai dewasa bersama penyakitnya, sang cewek yang terpaksa jadi ibu akan harus menanggung pengobatan si anak ini sehingga malah mengganggu kualitas hidup si ibu.
Thursday, August 14, 2014
Wajib (Baju) Pramuka
Saya ngomong begitu ke nyokap saya, terus nyokap saya langsung beli seragam Pramuka buat saya di pasar. Sabtu berikutnya saya pakai baju itu ke sekolah.
Ternyata saya malah dipersalahkan sama temen-temen. Alasannya, badge yang ada di bagian dada baju Pramuka saya itu warnanya cokelat. Itu mah buat Penggalang, kata temen-temen saya. Kita kan waktu itu masih kelas empat, cocoknya ya bukan Penggalang, tapi Siaga. Dan Siaga itu badge-nya warna ijo, bukan cokelat.
Sumpah, saya nggak tahu apa itu Siaga, apa itu Penggalang.
Tapi pokoknya saya adalah satu-satunya murid kelas empat yang badge Pramuka-nya warna cokelat. Dan itu bikin saya jadi nggak pede berat.
Ketika Bensin Naik
Dari rumah saya berjalan kaki sekitar 200 meter ke tempat bemo biasa lewat, pakai payung biar nggak panas. My hunk jalan di samping saya, nggak mau pakai payung. Bemo nongol dalam tempo lima menit setelah kami ngetem di pinggir jalan.
Kami terpaksa turun di kawasan Ambengan, karena bemo yang kami tumpangin nggak lewat Pengampon. Di Ambengan itu, kami oper ke bemo lainnya, dan dengan bemo kedua ini kami sampai di Pengampon.
Total perjalanan dengan bemo kira-kira 45 menit, jarak sekitar 10 km. Sebetulnya nggak perlu selama itu, karena itu termasuk 15 menit ngetem di Ambengan lantaran bemonya yang kedua itu lama datengnya.
Pulangnya, saya sempat rada kebingungan karena nggak tahu cara naik bemo dari Pengampon ke rumah. Seorang tukang becak akhirnya mengajari saya bahwa saya harus ngetem di sebuah pengkolan supaya saya dapet bemo yang sekali jalan langsung menuju rumah mertua saya.
Hari itu, saya nggak cuman senang coz saya dapet hampir semua item yang ada di dalam daftar things-to-buy saya. Tapi yang lebih penting lagi adalah saya tahu gimana cara naik angkutan umum dari rumah ke tempat belanja kesukaan saya. Duit yang semula saya alokasikan buat naik taksi, bisa saya pakai untuk senang-senang, misalnya buat beli Baskin Robbins.
Tapi pada saat yang sama, saya juga jadi agak sedih karena sadar ada orang yang nggak seberuntung saya. Saya punya tetangga-tetangga yang tinggal di blok lain, yang mana lebih jauh lagi posisi rumahnya dari tempat ngetem bemo. Kalau mereka maksakan diri naik bemo, mereka bisa jalan kaki sampek 500 meter, dan menurut saya itu terlalu jauh. Beginilah masalah perkotaan di Surabaya, jumlah kendaraan umumnya kurang memadai, trotoarnya kurang bagus buat pemakai high heels, dan jumlah pohon di pinggir jalan kurang banyak.
Tidak heran orang-orang di Surabaya punya ketergantungan tinggi terhadap taksi. Atau pada kendaraan pribadi.
Tuesday, August 12, 2014
Mengenang Mrs Doubtfire
Dulu Pierce ini keren bingits lho, dan dia belom jadi James Bond. Salah satu om-om favorit saya. Iya, dulu saya memang pengidap father complex alias penyuka om-om senang, hihihi..
Waktu saya nonton filmnya sungguhan di laser disc (hayoo..kalau kalian nggak tahu apa itu laser disc, kalian pasti masih ingusan!), ternyata saya ketemu pelajaran-pelajaran lain yang lebih menarik. Antara lain, saya belajar tentang semangat "fight"-nya si Mrs Doubtfire yang sebetulnya laki-laki ini, untuk tetap bisa ketemu anak-anaknya padahal dilarang sama hakim negara bagian. Di sini saya belajar bahwa sejelek-jeleknya bokap, dos-q pasti tetap ingin mendidik anak-anaknya supaya jadi orang baik. Dan dos-q akan melakukan segala cara untuk itu, termasuk menyamar menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri.
Sunday, August 10, 2014
Masa Depan IPK Bontot
Saturday, August 9, 2014
Khotib Kuta Gondok Dicuekin
Lho, kenapa Bali, yang nggak ada sesepuhnya kami sama sekali di sana? Yah karena kami ngejar konteks liburan barengnya. Mumpung sempat. Siapa tahu besok umur nggak dapet, kan sayang kalau belom liburan. Mumpung keluarga kami masih berenam aja. Nanti kalau saya atau adek saya sudah hamil, pasti makin susah buat ngumpul bareng. Coz sekarang keluarga kami terpisah-pisah, bonyok saya di Bandung, saya di Surabaya, dan adek saya di Bogor.
Kami sholat Ied di Kuta. Ada mesjid kecil di sana yang kebetulan ngadain sholat Ied, tapi ternyata penuh juga sama jemaah yang rerata juga turis. Ngeliat jemaah sholat ini lucu juga. Karena bau-baunya turis, maka mukena yang dipake pun macem-macem, warna-warni. Sekarang mukena Bali lagi nge-booming ya, dengan warna dasar yang nggak melulu putih, dan dikasih aksen lukisan kembang segede-gede gaban. Jemaah yang bukan penduduk asli pun bisa dikenalin dari model mukena Bali-nya, warnanya ngejreng, dan kayaknya sih belom dicuci, hahaha..
Tuesday, July 22, 2014
Bubarkan Sahur On The Road?
Gerakan yang sebetulnya umurnya udah semenjak 15 tahun lalu ini saya ingetnya dirintis oleh stasiun radio. Penyiar-penyiar dan klub pendengarnya patroli di jalan raya bagiin nasi bungkus. Sasaran utamanya anak jalanan, gelandangan, tukang parkir, polisi, pokoknya orang-orang yang kesulitan untuk makan di rumah pada jam empat pagi. Intinya sih ibadah, berbagi dengan yang kurang mampu. Kurang mampu itu, baik yang kurang materi maupun kurang waktu.
(Kalo berbagi dengan yang jomblo, itu termasuk kurang mampu nggak ya? Termasuk kan ya? Iya aja deh..) *maksa*
Sekarang, gerakan sahur on the road mulai melenceng dari niat ibadahnya. Penggiat sahur on the road ini mulai bikin macet. Bawa-bawa makanan pakai sepeda motor, jalan beriringan, kadang-kadang bawa bendera entah apa, dengan suara knalpot digede-gedein. Kadang-kadang tampangnya lebih mirip mau tawuran ketimbang mau bagi-bagi nasi kotak.
Saturday, July 19, 2014
Kita Ini Cacingan. Anda Juga.
Lalu saya ketawa dalam hati. Menyadari betapa ketololan bisa merangsang orang untuk jadi penghina.
Wednesday, July 16, 2014
Ketika Burung Belum Hamil
***
Tuesday, July 15, 2014
Surat-surat Sumpek
Saya ketawa terbahak-bahak coz merasa mendapat ide baru untuk saya praktekin sehari-hari. :-p
Let’s say, anggap aja sebetulnya sang mantu bukan eneg denger isi pidatonya sang mertua yang penuh dengan ucapan menggurui itu. Tapi sang mantu eneg karena sang mertua sibuk ngoceh sendirian tanpa membiarkan sang mantu mengungkapkan pendapatnya meskipun cuman satu dua patah kata. Seolah-olah di dunia ini yang penting cuman dirinya, dirinya, dan dirinya aja, orang lain cuman numpang duduk. Dalam sehari-hari kita sering banget ngeliat yang kayak gini, misalnya lagi ketemuan sama siapa gitu, terus sang lawan bicara itu sibuk ngoceh dan nggak tanya pendapat kita. Kesel nggak sih?
Enggak lah. Kan kita sibuk makan, bukan dengerin dia. *sambil ngunyah cheese cake*
Dewasa ini nggak cuman komunikasi lisan yang bisa bikin eneg, bahkan komunikasi tulisan ternyata bisa bikin eneg. Pernah terima BBM atau Whatsapp yang sekali nulis itu panjang banget sampek lebih panjang daripada layar LCD HP-nya sendiri? Wah, saya sering banget nerima itu. Bawaannya males banget scroll scroll ke bawah karena sepertinya isi message itu nggak abis-abis!
Friday, July 11, 2014
Antara Beauty, Behavior, dan Brain
Thursday, July 10, 2014
Donasi untuk Palestina
Lalu saya baru ngeh bahwa mungkin gambar ini berguna buat orang banyak, jadi saya post aja sekalian di blog. Siapa tahu jemaah blog saya lagi kebanyakan rejeki, tapi kehabisan ide mau sedekah di mana lantaran semua rumah ibadah kayaknya udah disambangin dan disumbangin.. :-D
Palestina itu isinya nggak cuman pemeluk Islam, tapi juga banyak pemeluk Kristen-nya. Jadi serangan rudal ke perumahan Gaza oleh Israel itu bukan perang agama, tapi udah masuk kategori genosida.
Wednesday, July 9, 2014
Perantau Juga Bisa Nyoblos
Tuesday, July 8, 2014
Mesjid Favorit Daku
Di depan mesjid ini ada lapangan basket. Nampaknya pengelola mesjid ini mengharapkan jemaahnya nggak cuman pinter mengaji, tapi juga sehat jasmani.
Kendati namanya mesjid Cheng Ho, tapi mesjid ini nggak cuman didatengin jemaah Tionghoa lho. Semua etnis diterima, coz pada dasarnya kan Islam memang nggak beda-bedain etnis. Malah denger-denger kalo baru mualaf di mesjid ini, bisa dapet al-Qur'an dalam tiga bahasa: bahasa Arab, bahasa Indo, bahasa Cina. Dan ini bikin saya pingin pura-pura daftar jadi mualaf, hahahahah..
Monday, July 7, 2014
Menghindari Beli Kosmetik Mengandung Merkuri
![]() |
Mana tahu kita bahwa kosmetik itu mengandung merkuri? Gambar diambil dari sini. |
Sunday, July 6, 2014
Masih Kuat Puasa? Maksud Elo?
“Apa kabar? Masih kuat puasa?”
![]() |
Gambar diambil dari sini. |
Saturday, July 5, 2014
Garong vs Meme
Bahwa orang yang terperdaya oleh napsunya sendiri, akan melakukan apa saja kalau udah kepepet.
![]() |
Apa alasan Anda untuk berkelahi? Gambar diambil dari sini. |
Friday, July 4, 2014
Oke, Tablet Ini Tidak Canggih
Sampek kemudian saya menemukan ini.
Saya pinjam Samsul besutan Korea segede 10 inci milik mertua. Saya bawa ke luar rumah, nemenin my hunk yang lagi ngurus lalu lintas keuangan perusahaannya. Dengan jaringan koneksi internet yang mumpuni, saya pun browsing. Tujuan saya Yahoo Finance, soalnya saya mau ngecek pergerakan volume di indeks bursa efek Jakarta.
Dan ternyata, grafik yang nunjukin pergerakan volume itu nggak mau nongol. Alasannya, kalau mau nampil, grafik itu ditopang oleh Adobe Flash Player, sedangkan tablet Samsul di tangan saya nggak compatible sama Flash Player-nya Adobe itu.
Apa?! Talenan ini nggak bisa dipasangin Flash Player?
Tuesday, July 1, 2014
Kartu Lebaran, Jaman Doeloe
![]() |
Saya seneng banget sama kartu ini. Orang yang milihin kartu ini pasti niat banget, soalnya bikinnya rada butuh usaha. Gambar diambil dari sini |
Saya selalu terpesona sama kesibukan bokap itu, dan saya selalu nandak-nandak kepingin ikutan. Maka tugas saya adalah nempelin label-label alamat itu di tiap amplop. Gara-gara itu, saya jadi kenal nama-nama sodara-sodara tua dan teman-temannya bokap sampek sekarang.
Bokap punya catetan khusus berisi daftar nama itu. Tiap tahun jumlah isi daftar itu selalu berubah. Ada yang nggak dikirimin lagi, biasanya karena dua tahun berturut-turut nggak pernah mbalas kartu. Ada nama baru yang ditulis tangan, biasanya karena baru kenal.
Nyokap saya bilang, dengan kebiasaan kirim kartu ini, bokap saya jadi ngerti siapa yang udah pindah rumah, siapa yang udah meninggal. (Dan siapa yang mutusin silaturahmi, hihihi.)
Sunday, June 29, 2014
Legenda tentang Merkuri
Merkuri umumnya hadir dalam bentuk kosmetik yang bertujuan untuk membuat kulit bebas dari penghitaman. Gambar diambil dari sini. |
Friday, June 27, 2014
Defrag Ulang Ruangan
![]() |
Sudut kesayangan, penuh foto saya dan my hunk. Yang belom tinggal foto anak saya nih.. :-D |
Monday, June 23, 2014
Kulit Sehat Bikin Umur Panjang
Faktanya, kanker kulit merupakan kanker nomer empat yang paling banyak menewaskan, setelah kanker serviks, kanker paru, dan kanker payudara. Yang lebih mengejutkan, penderita kanker kulit lebih banyak pria daripada perempuan. Bisakah Anda tebak kenapa?
![]() |
Laki-laki juga perlu merawat kulit. Bukan supaya makin ganteng. Tapi supaya nggak sampai kena kanker kulit. Gambar diambil dari sini. |
Manusia hidup di dunia tidak mungkin bisa menghindari sinar matahari. Hal-hal sederhana seperti menjemur baju, menyirami halaman, sampai sekedar menyeberang jalan, bikin kita pasti terpapar sinar matahari. Bahkan biarpun tinggal di rumah seharian, sinar matahari tetap masuk menembus tembok rumah kita, meskipun mungkin kadarnya hanya sedikit. Sayangnya, sinar matahari punya sinar ultraviolet yang merupakan radikal bebas. Jika sinar ultraviolet ini memapari kulit kita berlebihan, radikal bebas akan masuk ke jaringan kulit kita, dan bila kita sedang sial, radikal bebas ini akan menjadi cikal bakal kanker kulit yang mematikan.
Wednesday, June 18, 2014
Gaji Naik, Terus Kenapa?
![]() |
Kalau Anda sudah naik gajinya, berikutnya Anda ingin apa? Gambar diambil dari sini |