Tuesday, December 21, 2010

Terima Kasih buat Para Penolak

Apa yang kamu pikir adalah musibah, sesungguhnya itu adalah jalan Tuhan buat menggiring kamu ke keadaan yang lebih baik.

Semalam, saya nonton Asri Welas di talk show-nya Deddy Corbuzier. (Eh ya, ada yang bisa kasih tahu saya kenapa ilusionis bisa jadi pembawa acara bincang-bincang? Apakah ini pertanda ekspansi bakat entertainment si Deddy, atau memang dia sudah mulai nggak laku jadi tukang sulap?)

Jadi gini, semalam Asri cerita bahwa suatu ketika dos-q tuh udah pernah dikontrak buat jadi presenter suatu acara sebanyak 30 episode. Nah, di tengah jalan acara tahu-tahu Asri itu dikabarin kalau kontraknya dibatalkan oleh si produser. Menurut produsernya, suaranya Asri itu terlalu cempreng, nggak enak didenger. Dan kata produsernya, Asri nggak akan pernah jadi artis terkenal.

Asri sempat down waktu dikata-katain gitu. Tapi beberapa waktu kemudian, Asri diajak main di sinetron Suami-suami Takut Istri, dan seperti yang kita semua tahu, sinetron produksinya Anjasmara itu booming dan bikin Asri melesat jadi selebritis. Nggak cuman Asri akhirnya berhasil lepas dari image-nya sebagai emak-emak jawa yang bikin takut suaminya yang galak, tapi juga Asri sekarang punya acara sendiri yang bertemakan jalan-jalan. Sampek sekarang, pamor Asri kini bersinar terus biarpun sebenarnya tampangnya "biasa-biasa aja" dan suaranya memang cempreng.

Lalu dalam acaranya Deddy semalam, Asri berterima kasih kepada produser yang udah pernah mecat dos-q dengan semena-mena itu. Coz kalau dia tetap bertahan di acaranya yang lama, barangkali Asri nggak akan ganti produser dan mencapai kariernya yang cemerlang seperti sekarang.

Saya jadi terharu dengernya, coz saya rasa di sini kita bisa ambil pelajaran bahwa ditolak seseorang atau suatu perusahaan (katakanlah, misalnya rumah produksi) ternyata belum tentu musibah. Kalau Tuhan memang menggariskan kita masuk ke karier yang lebih baik, maka Dia akan mengeluarkan kita dari karier sebelumnya, meskipun dengan cara yang mungkin tidak kita inginkan (misalnya ditolak atau dipecat). Ingat akhir-akhir ini Irfan Bachdim lagi naik daun di tim nasional sepakbola kita, padahal siapa yang sangka kalau dia dulu pernah ditolak oleh Persija dan Persib hingga akhirnya Irfan mesti puas main di Persema. Nampaknya manajernya Persija dan manajernya Persib nggak melihat jeli bakatnya Irfan, sehingga butuh mata seorang pelatihnya Persema buat kasih tahu bahwa sebenarnya Irfan adalah asset sepakbola yang berharga. Tapi coba bayangkan kalau Irfan diterima di Persib, mungkin karier Irfan nggak akan sebagus sekarang dan dia akan terperangkap dalam manajemen morat-marit klub bola yang suporternya selalu bikin rusuh kota saya itu.

Kepada para tertolak, berterima kasihlah kepada para penolak. Coz jika para penolak itu dulu menerima kalian, barangkali kalian nggak akan berada pada kedudukan yang sebagus sekarang.
http://laurentina.wordpress.com
www.georgetterox.blogspot.com