Monday, May 12, 2014

Fans Makanan Gerobak

Nasi goreng adalah jenis makanan andalan orang yang nggak bisa masak. Karena bikinnya gampang, cukup nasi putih dingin digoreng dengan sedikit minyak dicampur tumisan bumbu. Tinggal tambahin bahan-bahan pelengkap sesuai selera (atau sesuai stok yang ada di dapur) seperti telur, ketimun, potongan daging, dan sebagainya.

Begitulah filosofi saya ketika awal-awal menikah. Kayaknya ada tiap minggu saya bikinin my hunk nasi goreng.

Tapi anehnya, kadang-kadang ada saatnya dos-q ngomong, "Aku kepingin nasi goreng."
Lalu saya akan bilang, "Oke, besok aku bikinin."
Dan dia ngomong, "Ngg..aku kepingin nasi goreng bikinan tukang gerobak."
Dan saya langsung melempar tatapan sebal.

Lalu saya mengadu ke nyokap. Tentang suami yang lebih kepingin nasi goreng bikinan tukang gerobak ketimbang nasi goreng saya. Saya merasa gagal sebagai istri.

Apa coba jawaban nyokap saya? "Ky, tukang-tukang yang di gerobak itu, kalo masak nasi goreng, pake vetsin."

"Apa?!" Saya terperanjat.
"Hmh. Kalo nggak percaya, liat aja sendiri," tantang nyokap saya.

Tentu saja saya nggak mungkin memata-matai tukang gerobak nasi goreng dan meneropong bumbu apa aja yang mereka pakai. Bisa-bisa malah saya yang digoreng.

Tapi keinginan membuat suami orgasme dengan nasi goreng terus-terusan menghantui saya.

Sampek suatu hari, saya bikin nasi goreng lagi. Diam-diam, saya ambil vetsin dari lemari mertua, terus saya bubuhin seuprit aja ke nasi gorengnya.

Di meja makan..
"Apa yang kurang?" tanya saya.
"Mmh..enak! Enak! Enak!" kata my hunk dengan mulut penuh makanan.
Saya merengut membayangkan ginjal yang rusak 20 tahun lagi kalau saya terus-terusan masak pake vetsin. Bisa-bisa mimpi kami menghabiskan pensiun dengan keliling dunia batal karena duitnya habis buat hemodialisis.

Semenjak itu saya nggak minder lagi kalau my hunk bilang kepingin nasi goreng bikinan tukang gerobak. Saya mengkotbahinya tentang zat penipu bernama monosodium glutamat dan kroni-kroninya, dan lama-lama dos-q ngerti. Saya juga berusaha terus memperbaiki rasa masakan saya supaya bisa terasa enak kayak masakannya tukang-tukang gerobak tanpa harus tergantung sama vetsin.

Kadang-kadang suami saya sekarang masih kepingin pentol (bakso) bikinan tukang-tukang gerobak. Saya kasih ijin asal nggak sering-sering. Setahun sekali udah cukuplah. Hahahah!
http://laurentina.wordpress.com
http://georgetterox.blogspot.com