Monday, May 26, 2014

Warna Kencingmu, Penanda Hidupmu

Barusan saya pipis, dan saya langsung mengucap syukur. Warnanya jernih, Sodara-sodara!

Soalnya biasanya kuning. Kadang-kadang malah kecokelatan. Bikin saya resah bin gelisah. Eh eh, ini bukan ngomong jorok lho ya..

Semenjak saya mulai getol belajar asuransi, saya malah jadi makin parno sama kesehatan. Faktanya, orang paling sering jatuh miskin di dunia ini karena harus dirawat di rumah sakit. Sebagai dokter, tentu saja saya tahu apa penyebab orang paling sering masuk rumah sakit: 1) sakit jantung, 2) sakit stroke, 3) gak bisa nafas karena kebanyakan merokok, 4) patah tulang, 5) harus cuci darah.

Kalau kemungkinan sakit jantung kayaknya sih kecil buat saya, mengingat saya nggak gemuk. Saya bukan pemarah, saya orangnya cuek-cuek ajah, jadi kayaknya susah kena darah tinggi sampek jadi stroke. Saya nggak ngerokok. Saya nggak pernah naik motor, nggak pernah panjat tebing, nggak pernah naik-naik atap, jadi kayaknya sulit untuk bikin saya jadi korban kecelakaan lalu lintas. Tapi cuci darah?


Err..faktanya, unit rumah sakit yang nggak pernah tidur 24 jam selain UGD dan kamar operasi itu adalah unit cuci darah. Antreannya panjang banget meluber, dan tamu-tamunya adalah pengunjung setia. Serius?

Penyebab paling sering cuci darah biasanya karena faktor usia, sehingga ginjalnya memang sudah rusak. Ada yang penderitanya darurat datang dalam keadaan ngep-ngepan alias nggak bisa napas. Ada juga yang ginjalnya sudah biasa rusak, sampek-sampek penderitanya tinggal tunggu waktu aja sampek dijemput Izrail. Supaya Izrail nggak dateng-dateng alias supaya umurnya diperpanjang, penderitanya cuci darah satu kali seminggu.

Persoalannya, sel ginjal yang udah rusak, lama banget untuk bisa tumbuh lagi diganti yang baru. Maka beberapa orang, terpaksa acara cucidarahnya dijadwalkan lebih sering, yang semula seminggu sekali menjadi seminggu dua kali. Yang semula seminggu dua kali pun berubah juga jadi seminggu tiga kali.

Lha yang bayar siapa? Iya kalau punya asuransi, itu pun juga pasti oleh perusahaan asuransinya dikasih batas imberse. Maka nggak heran, banyak penderita yang terpaksa jual rumah gara-gara duitnya habis buat bayar cuci darah yang berkali-kali itu. Mereka yang sudah kehabisan barang sampek nggak ada lagi yang bisa dijual, pun jadi bolos cuci darah. Lalu meninggal dalam keadaan sesak nafas. Sedih kan?

Padahal, pelihara ginjal supaya nggak rusak itu gampang banget. Cuman butuh air mineral aja. Dan nggak banyak-banyak, cuman 2000 cc sehari, itu setara dengan delapan gelas. Jadi, kalau mau terhindar dari cuci darah, minum aja delapan gelas air sehari.

Nasehat ini sudah lama saya denger bahkan sebelum saya kuliah kedokteran. Pertama-tama saya denger nasehat ini dari majalah Cosmogirl. Mosok minum delapan gelas air sehari aja nggak bisa? Supaya nggak lupa, coba bikin gelang dari kertas, delapan biji. Pake kedelapan-delapan gelang itu di tangan. Setiap kali minum air segelas, copot gelangnya. Nanti minum lagi, copot gelang berikutnya. Begitu terus sampek sudah minum delapan gelas, maka gelangnya habis. Bisa kan? Ayo coba!

Apa paramaternya ginjal kita bagus? Kalau ginjal kita bagus, air kencing kita yang dikeluarkan oleh ginjal itu, akan berwarna jernih. Bukan warna kuning, apalagi kecokelatan. Karena air kencing yang jernih, pertanda bahwa air dalam tubuh kita cukup banyak sehingga nggak sampek diberat-beratin oleh partikel-partikel lain yang berwarna.

Tentu saja saya nggak pake gelang-gelang kertas itu untuk ingat minum, hahaha.. Apalagi di rumah, kamar saya cukup jauh dari dapur. Untungnya deket kamar saya ada kulkas. Ya saya taruh aja tumbler di dalem kulkas. Sejam sekali saya nyatronin kulkas, buat minum beberapa teguk dari tumbler. Kebiasaan ini sudah saya praktekin sebulan. Dan hasilnya? Sekarang kencing saya jernih, pertanda ginjal saya sehat, hihihihi..

Hey unit cuci darah, cukup satu-dua kali aja saya jagain pasien di situ. Nggak usahlah saya ikutan jadi pasiennya nanti ya..