Saturday, June 27, 2009

Flirtous

Ada perbedaan mendasar antara pria yang udah menikah dan yang belum menikah. Pria yang udah menikah ngga boleh jelalatan coz dia udah punya istri. Pria yang belum menikah boleh jelalatan coz dia belum punya istri.

Gw ngga ngerti kenapa pria masih juga belum ngerti norma satu yang sederhana ini.

Teman gw, baru-baru ini ngaku ke gw bahwa dalam setahun terakhir sering ngobrol sama mantan pacarnya. Gw sebenarnya agak takjub juga, coz mereka kan udah berpisah 12 tahun yang lalu. Teman gw nyangkal bahwa kini mereka intim seperti waktu mereka pacaran dulu. "Hanya ngobrol secara kasual," kilahnya.

Teman gw ngga pernah ketemu mantannya lagi. Mereka cuman ngobrol di chatroom doang. Kadang-kadang mantannya meneleponnya cuman untuk nanya apa kabar. Tak ada pembicaraan kotor yang sexy. Betul-betul hubungan yang kasual aja. Tak ada yang aneh jika mantan pacar kita sering ngajak kita ngobrol pada jam 9 atau jam 10 malam, saat semua orang udah mulai menguap karena ngantuk, bukan? Tak aneh juga kalo kita sering ngobrol sama mantan pacar pada jam larut malam padahal masing-masing dari kita kudu ngantor pagi-pagi sekali besoknya, iya bukan? Bukan.

Keluhan baru muncul kemaren, ketika temen gw iseng buka Facebook dan menemukan sang mantan di halaman pertama. Si mantan itu menulis di statusnya, "Lagi jemput istri.."

Temen gw kaget bukan main. Istri?! Si Mas udah married?!

Karena tidak pernah sedetik apapun dalam pembicaraan mereka, pria itu menyebut bahwa dia sudah menikah. Bahkan dalam pembicaraan mereka yang "kasual" itu, tidak pernah tersirat sedikit pun bahwa mantannya itu sudah menikah. Dan untuk ketidakadaan pemberitahuan ini, teman gw sangat keberatan. Yah, istilahnya yang lebih tepat adalah tersinggung.

Dan perempuan ini tak mengerti kenapa dirinya harus tersinggung bahwa teman pria yang sering ngajak chatting malem-malem itu tidak bilang bahwa si teman sudah menikah. "Apa mereka ngga mikir bahwa mereka harusnya bilang?" gugatnya.

Gw bilang, mungkin mestinya temen gw ngecek dulu apakah si mantan itu udah menikah atau belum. Berpisah selama 12 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mengetahui perubahan status kelajangan masing-masing.

Temen gw nyanggah, katanya dia ngga punya waktu buat ngecek profil mantan-mantannya. Lagian itu hanya hubungan "kasual", bukan begitu?

Gw bilang, kalo memang cuman "kasual", kenapa harus tersinggung?

Kata temen gw, "I thought he flirted with me. Dan dia sedang berusaha cari kesempatan kedua buat balik lagi.."

Gw bilang, kita ini flirtee (flirtee lho ya, bukan flirter) yang berpengalaman. Mestinya tau mana flirt yang potensial, dan mana flirt yang cuman ecek-ecek. Gimana temen gw itu bisa begitu bodoh mengira bahwa si mantan telah melancarkan flirt yang cukup potensial buat ngajak rujuk?

Lalu kata temen gw, "Coz saban kali gw muncul, dia selalu panggil gw, 'Halo, Cantik.'"

Rasanya gw mau ikutan sewot. Edan, berani betul pria itu mempermainkan temen gw. Dan mempermainkan istrinya.

Perempuan yang dipanggil "Halo, Cantik" hanya bisa melancarkan dua reaksi:
1. Tersenyum, bilang terima kasih, atau flirt balik dengan bilang, "Halo, Ganteng!" Artinya dia senang dipanggil begitu.
2. Panggil hansip buat nangkap pria yang berani panggil dia begitu. Artinya dia merasa dilecehkan.

Gw rasa si mantan panggil temen gw begitu untuk tujuan pertama. Temen gw emang cantik. Tapi gw rasa si mantan udah ngga pantas panggil gitu lagi. Itu flirtous namanya. Ngga etis. Dia kan udah punya istri. Dan buat laki-laki manapun yang udah punya istri, dia ngga boleh anggap ada perempuan yang lebih cantik selain istrinya. Bahkan meskipun dia berhadapan dengan Angelina Jolie sekalipun.

Memang, tidak semua istri bisa lebih cantik daripada Angelina Jolie. Tapi suami juga kudu tau diri. Bahwa kalo menurut dia Angelina lebih cantik daripada istrinya, dia tetap harus tutup mulut. Karena laki-laki yang baik, akan selalu jaga perasaan istrinya. Tidak flirtous kayak mantannya temen gw itu. Menyebar guyonan bernada merayu, racun yang bikin kangen.

Sekarang temen gw ngerti kenapa mantannya selalu ngajakin dia chatting malem-malem. Coz sang mantan itu jenis suami kesepian. Tinggal beda kota dari istrinya. Tak ada yang lebih memicu kesepian laki-laki dewasa manapun, selain sendirian di tengah malam tanpa perempuan cantik di sebelahnya. Kalo istri nun jauh di sana sudah ketiduran, lalu masih ada mantan kekasih yang bangun, enak diajak ngobrol, dan fotonya memikat, jadi kenapa tidak?

Untung mereka udah putus 12 tahun lalu. Laki-laki itu, memang bukan suami yang baik. Dan dia sangat beruntung coz tidak dimilikinya sekarang.

Temen gw mendesah. Kalo aja dia tau bahwa si mantan itu udah punya istri, takkan diladeninya chatting flirtous itu. Kita ini mungkin bitch, tapi bitch santun ngga pernah goda suami orang.

Dan sekarang lagu favoritnya adalah lagunya Ari Lasso. "Aku tak tahu kau sudah punya kekasih.. Mana kutahu? Kau yang tak jujur padaku.."

http://georgetterox.blog.friendster.com
www.georgetterox.blogspot.com