Sunday, June 7, 2009

Impianku: Mr Indonesia


Setelah berhari-hari dibikin penat oleh polemic public tentang Manohara dan Prita yang makin lama makin nggak jelas juntrungannya, gw putusin sekaranglah waktunya refreshing sejenak dengan liat yang ecek-ecek yaitu kontes Miss Indonesia ’09 yang baru digelar Jumat lalu.

*He? Miss Indonesia lu bilang ecek-ecek, Vic?*

(Ah, sudah diam, Little Laurent, jangan nyela melulu. Bukankah lu dulu juga dengan sinisnya selalu ACC bahwa segala macam kontes kecantikan itu nggak lebih dari semata-mata ajang pamer jual tampang yang berbalut bungkusan “cantik dan berwawasan”?)

*Lho, emang betul kok. Coba dipikir-pikir, miss-miss-an Indonesia itu udah kasih sumbangsih apa coba yang bisa kita kenang sampai sekarang? Bukankah rata-rata mereka tuh ujung-ujungnya cuman jadi artis belaka? Yah, paling-paling ada juga sih yang jadi duta orang utan, duta gajah Sumatera, guru aerobic, dan ada juga yang gaya-gayaan jadi blogger tapi nggak pernah update blognya..*

(Waduh, apriori betul lu terhadap bangsa lu sendiri, Little Laurent. Memangnya lu mau mereka jadi apa lagi selain jadi artis? Lu mau mereka jadi presiden?)

*Yaah..mbok kayak juaranya miss-miss-an dari Amrik itu. Kan mereka semua berprestasi gitu lho.. Vanessa Williams jadi penyanyi, Halle Berry jadi Catwoman, dan Desiree Washington jadi bininya Mike Tyson..*

(Heh?! Lu bilang jadi bininya Mike Tyson itu prestasi?!)

*Ya iyalah! Kan Mike Tyson itu juara dunia, bangga mestinya jadi bininya. Juara tinju sedunia, bo’! Saking jagonya, nggak cuman jadi petinju di atas ring, tapi juga jadi petinju di atas ranjang! Lha katanya Desiree Washington itu juara kontes kecantikan, tapi apa gunanya cantik kalo ujung-ujungnya malah babak belur dihajar lakinya sendiri?!*

Nggak, nggak. Sebenarnya bukan itu penyebabnya gw skeptis terhadap Miss Indonesia, Putri Indonesia, dan apapun yang mirip itu. Sebenarnya gw sentiment terhadap Miss Indonesia, salah satunya adalah..coz gw nggak pernah tembus masuk ke final.

*Hwarakadah, Viic! Mana bisa lu masuk final?! Itu sih lu yang sirik! Orang ngirim formulir pendaftarannya aja lu nggak pernah! Ada aja alasan lu batal ngirim formulir! Takut bentrok ama jadwal jaga rumah sakit lah, finalnya bentrok ama jadwal seminar lah, atau lantaran lu kudu pergi PTT lah..*

Dan karena gw selalu batal jadi peserta, gw mencoba melamar jadi juri Miss Indonesia. Ternyata, ditolak juga!

*Beuh! Emangnya lu kira diri lu siapa, Vic? Penata rambut? Pengusaha kosmetik? Fotografer? Perancang busana? Lu nggak punya kapasitas buat jadi juri Miss Indonesia, coz lu cuman seorang blogger yang nyambi jadi dokter..*

(Justru itu. Coba kalo blogger dan dokter jadi juri, kan kita bisa ngecek apakah cewek-cewek itu gaptek, atau apakah mereka diet sembarangan demi menjaga badan tetap langsing..)

*Ya sudah, daripada ngayal terus, tahun depan kita bikin kontes kecantikan tandingan aja. Truz kita ngelamar jadi juri! Nggak akan ada yang berani nolak kita atau mensomasi kita. Dan kita bikin namanya rada membumi, misalnya kontes Nona Indonesia, atau sekalian Mpok Indonesia..*

Tidak, tidak! Kita bukan copycat! Apalagi untuk kontes putri-putrian yang sangat diskriminatif..

*Lho, diskriminatif gimana? Sekarang pemenang miss-miss-an Indonesia itu udah merata lho, Ada yang dari Jawa, ada yang dari Menado, ada yang dari Bali, ada yang dari Bangka, ada yang turunan Tionghoa. Bandingin sama Miss Universe atau Miss World yang pemenangnya selalu dari Amerika Latin melulu, ujung-ujungnya malah jadi bintang telenovela..*

(Diskriminatif, gw sebut begitu, coz syarat utama ikut miss-miss-an itu pasti wanita, dan belum pernah menikah. Ada apa dengan wanita menikah, kenapa tidak boleh jadi Miss Indonesia? Memangnya wanita yang sudah menikah berarti tidak cantik dan tidak berwawasan?)

*Ya ampun, Viic.. Namanya juga Miss Indonesia. Miss, artinya belum kawin! Kalo udah kawin, namanya bukan Miss Indonesia, tapi Mrs Indonesia..!*

(Dan gw menuduh Miss Indonesia ini punya tujuan terselubung cuman jual perempuan belaka. Kalo memang betul tujuan dari kontes ini adalah memamerkan kerupawanan berbalut kecerdasan, kenapa hanya kontes kecantikan buat perempuan? Kenapa tidak ada kontes kegantengan buat laki-laki?!)

*Little Laurent speechless..*

Bukan begitu, Jemaah? Laki-laki banyak yang ganteng, banyak yang pinter, banyak yang berwawasan. Mereka juga pantes dibikin kontes kegantengan, nggak cuman perempuan doing yang boleh dibikinin kontes kecantikan. Bukankah perempuan dan laki-laki itu diciptakan sama dan sederajat?!

*Little Laurent shock. Jadi, apa rencana lu berikut, Vic? Jangan katakan bahwa..*

Laki-laki nggak cuman pamer bodi, pamer otot. Itu hanyalah komoditas buat susu pria. Tapi laki-laki juga perlu wadah buat pamer bahwa mereka bisa ganteng, pinter, kharismatis, bisa membawa nama baik Indonesia, dan punya selera berbusana yang baik, tidak kalah dari perempuan. Maka dari itu gw mau bikin kontes buat menyaingi Miss Indonesia atau Putri Indonesia. Gw punya mimpi, gw mau bikin..kontes Mr Indonesia!
(Eh, Little Laurent kenapa pingsan ya?)

*Belum semaput, Vic. Cuma mau Tanya, kalo lu mau bikin kontes Mr Indonesia, kenapa hari ini lu pasang foto Daniel Wu? Dia kan bukan orang Indonesia?*

Soalnya gw belum punya foto laki-laki yang bisa mewakili karakter Mr Indonesia yang gw maksud di atas. Jadi, pendaftaran kontes dibuka sekarang, khusus buat laki-laki. Jemaah, ada yang mau daftar??