Friday, June 19, 2009

Perempuan Lain

Ada sebuah dongeng yang dulu sering diceritain kolega-kolega senior gw ke gw. Dulu tuh ada seorang dokter bedah yang hobinya piara sapi. Tiap pagi sebelum ngantor, kerjaannya merah susu sapi dulu. Saking sayangnya sama sapinya, tuh sapi-sapi dikasih nama. Ada Angelina, Keira, Gisele, Scarlet, Winona..
*Suer, yang terakhir ini gw tambah-tambahin sendiri :p*

Nah, suatu hari sang dokter pergi sama istrinya ke supermarket. Di supermarket, ternyata mereka papasan sama segerombolan mahasiswi kedokteran. Ngeliat dosennya lagi belanja, spontan cewek-cewek cantik itu langsung menyapa dengan sopan, "Siang, Dook.."

Sang dokter tersenyum dan membalas, lalu mereka pun lewat.

Setelah cewek-cewek itu pergi, istrinya pun bertanya, "Siapa itu, Pak?"

"Oh? Nggak tau," jawab Pak Dokter. "Koass, kali?"

"Oh ya? Namanya siapa? Kok sopan bener?"

"Mmm. Nggak tau. Nggak apal."

Istrinya mengernyit. "Bapak ini gimana sih? Kalo sama sapi, namanya apal satu per satu. Tapi kalo sama mahasiswanya sendiri aja kok nggak apal namanya?"

Jawab suaminya, "Ya beda dong, Bu. Kalo sapi, kan saya perah satu per satu susunya tiap pagi, makanya saya apal nama mereka. Kalo mahasiswi kan nggak saya gituin, makanya saya nggak apal namanya.."

Istri: "?%€&!"

***

Karena waktu diceritain itu otaknya Little Laurent masih mesum, jadi dipikirnya dongeng itu cuman mau bilang bahwa dokter bedahnya memang mesum. Tapi baru minggu ini gw sadar bahwa kolega gw ngedongeng itu ternyata ada maksudnya.

Kira-kira bulan lalu, seorang teman, sebut aja namanya Ardan, 36, minta gw nyariin teman kencan buat dia. Terus terang aja, sebenarnya gw rada ogah jadi mak comblang, coz gw takut yang gw tawarin nggak cukup berkenan dengan keinginan klien. Tapi akhirnya gw sanggupin juga, coz gw kan baik hati, nggak sombong, plus waktu itu gw lagi ngantuk berat. (Gini nih akibatnya kalo ngeladenin chatting tengah malem!)

Gw cuman nyodorin alamat e-mail beberapa teman gw yang sekiranya cocok buat Ardan, dan selanjutnya biar Ardan aja yang ngajak kenalan sendiri. Gw sih nggak mau bilang sama temen-temen gw bahwa gw telah ngasih tau seseorang bahwa mereka lagi jomblo, coz temen-temen gw (termasuk Little Laurent juga) itu emang rada gengsian. Pengen punya temen kencan, tapi nggak mau dicomblangin. Gimana sih?

Nah, minggu lalu Ardan ngeluh ke gw, bahwa nama-nama yang gw sodorin itu, nggak merespon Ardan sama sekali. Gw nanya, masalahnya di mana? Jawabnya Ardan, ya itu, udah disapa, tapi nggak mbales. Temen-temen gw kayaknya nggak seramah gw, hahaha..

Gw sendiri nggak apal siapa-siapa aja yang udah gw kasih alamat e-mailnya ke Ardan, coz waktu itu kan gw ngantuk. Jadi gw nanya Ardan minggu lalu, siapa aja temen gw yang udah dia sapa. Lalu jawab Ardan, "Ya itulah. Saking udah lamanya nggak dibales, gw sampai lupa namanya siapa aja.."

Gw langsung ngamuk. Teriak gw waktu itu, "That's why you don't get girls! You don't even know whom you say hi to!"

Kenapa mendadak Ardan ngingetin gw pada dokter peternak sapi di atas?!

Dalam dunia profesi wajar aja kita nggak inget siapa-siapa yang kita layanin, apalagi kalo jumlahnya ratusan. Dokter suka nggak apal nama-nama pasiennya. Dosen suka nggak apal nama-nama muridnya. Debt collector suka nggak apal nama-nama kreditornya. Polisi suka nggak apal nama-nama orang yang pernah dia jeblosin ke bui. Kecuali Jennifer Lopez di Out of Sight, mungkin. ("Aku tak pernah lupa wajah orang yang kuborgol." Ngomong-ngomong, filmnya sexy, tapi jelek.) Lha jumlah mereka kan ratusan.

Tapi kita nggak bisa memberlakukan pameo yang sama di dalam urusan luv-n-lust. Gw ngamuk ke Ardan coz dia nggak apal nama-nama cewek yang udah gw kasih ke dia dan dia sapa. Memangnya cewek yang lu sapa ada berapa sih?! Seratus?!

Naksir tuh nggak bisa sembarangan ya. Kalo kita emang berminat kepada seseorang, begitu dapet e-mailnya, kejar dia ke mana aja, Friendsternya, Facebooknya, Hi5nya, website pribadinya, satronin temen-temennya kalo perlu. Gw tau Ardan punya kapasitas buat melakukan itu, dia 36 tahun, ganteng, mapan, dan otaknya encer. Kenapa ngejar cewek yang dia perlukan aja nggak bisa? Masalahnya bukanlah dia nggak tau caranya, tapi dia nggak pernah sungguh-sungguh berminat untuk berusaha melakukannya, minimal hanya dengan mengingat nama cewek itu! Kalo seseorang nggak mau repot-repot mengingat nama orang yang dia ajak kenalan, berarti dia emang nggak niat-niat banget kenalan sama orang itu.

Gw bahkan bisa dengar sekarang Monica bernyanyi,
"Just another name in your little black book,
Just another face in the crowd and it's got me shook,
I've got to mean a little more to you than a space in your list of things to do,
Another G-Shock gun in your Benz,
Another dime piece that you can show all your friends,
You can call me crazy, say I'm insecure,
But I don't wanna be just another girl.."

http://georgetterox.blog.friendster.com
www.georgetterox.blogspot.com