Snack ini dipakai sebagai appetizer yang dihidangkan gratis kepada para pelanggan yang lagi nungguin pesenan mie-nya. Pengelola restoran nampaknya ngerti bahwa bikin mie yang enak nggak bisa buru-buru, perlu waktu yang agak lama, padahal pelanggan sudah berteriak kelaparan. Karena itu, untuk mengitik-ngitik perut pelanggan supaya pelanggan nggak sampek minggat lantaran dirasa pesenannya kelamaan, maka pengelola restoran menyediakan snack berupa emping melinjo untuk dimakan sambil nungguin pesenan datang.
Ternyata, lama-lama pelanggan hafal. Lain kali mereka dateng kemari, tanpa nunggu pun mereka proaktif ngambil sendiri empingnya sesuka hati. Pengelola restoran nggak merasa rugi, emping pun tidak di-charge biarpun satu orang pelanggan bisa ngambil emping sampek tiga kali (itu kamu, Vic!). Yang penting, pelanggannya tetap betah biarpun pesenannya lama jadinya.
Dewasa ini masih sedikit restoran yang memahami pentingnya snack appetizer untuk menahan pelanggan. Di kawasan Dharmahusada, Surabaya, sebuah restoran nyuguhin tahu pong di meja pelanggannya tanpa ngomong apa-apa. Pura-puranya, tahu pong disajikan sebagai appetizer sambil nungguin pesenan dateng. Kalau pelanggan ngambil tahunya, pelanggan kena charge.
Restoran yang nyediain snack appetizer gratis buat pelanggannya, nampaknya sadar betul bahwa pengunjung adalah asset penting yang harus dijaga supaya nggak kabur. Karena itu mereka mikir bahwa biaya buat nyediain snack appetizer gratisan hanyalah serasa recehan dibandingkan kerugian yang diderita restoran jika pelanggan protes lantaran merasa pesenannya kelamaan jadi. Padahal, hidangan yang lama disuguhin bukan berarti lelet, coz bisa jadi masaknya memang harus lama supaya terasa enak. :)
Foto ini diambil di Gokkana Teppan, sebuah restoran Jepang di kawasan Cihampelas, Bandung.
Apakah Sodara-sodara Jemaah Georgetterox tahu di mana restoran lain yang nyediain snack appetizer gratis? :)
http://laurentina.wordpress.com
www.georgetterox.blogspot.com