Monday, November 24, 2014

Kosmetik Apa yang Wajib Kita Punya?

Seorang teman mampir di department store dan bingung dos-q kudu punya kosmetik apa. Semua kosmetik yang ada di sana nampak menarik dan dos-q bingung apakah dos-q harus beli semuanya. Teman saya berumur sekitar 40-an, nggak begitu hobi dandan, punya anak yang sudah remaja, merasa clueless soal dandan tapi tahu bahwa sebagai cewek dos-q harus tahu sedikit-sedikit.

Apakah Anda juga kayak gini?

Kosmetik adalah perkara wajib nggak wajib, tergantung tujuannya. Tiap item punya kegunaan berbeda-beda, jadi perlunya kita beli kosmetik sangat tergantung kepada manfaat yang mau kita ambil. Jadi jangan beli kosmetik kalau kita nggak tahu gunanya apa. Oh ya, cowok juga kadang-kadang perlu beberapa dari kosmetik di bawah ini lho.

Friday, November 21, 2014

Menghadapi Konsumen Skeptis

Seorang pelanggan bertanya kepada sebuah perusahaan software, apakah cloud yang mereka jual itu aman dari hacker. Eksekutif dari perusahaan itu malah bertanya balik, apakah server yang selama ini Anda gunakan sudah aman?

Eksekutif ini ceritain pengalamannya ke saya dan saya malah mengerutkan kening nggak setuju. Pikir saya, jika calon klien bertanya kepadamu sebagai penyedia produk, kenapa kau harus bertanya balik?

Pengertian saya: Pertanyaan jangan dijawab dengan pertanyaan lagi. Efeknya malah bikin calon klien jadi bingung. Kalau bingung, kira-kira orangnya mau beli produk kita nggak?

Tuesday, November 18, 2014

Kenyang Nongkrong di Carl's Jr

Di tangan restoran ini, burger menjadi makanan yang bikin kenyang. Cukup santap setangkap burger aja, kenyangnya membekas terus sampai berjam-jam kemudian dan bikin mulut jadi ogah makan lagi.

Suami istri blogger penggemar makanan
siap menghabisi burger.
Foto: Mas-mas pegawainya Carl's Jr
Surabaya bersorak-sorai siang ini. Bukan, bukan lantaran harga BBM naik. Tetapi lantaran akhirnya Carl’s Jr beneran buka cabang di Surabaya. Marketing HO-nya Carls’ Jr, berseri-seri ketika ketemu saya waktu saya dateng ke pembukaan restoran itu siang ini. “Ini cabang kami yang kedua di Surabaya. Sebelumnya kami sudah buka di terminal airport Juanda,” katanya.

Saya menyeringai di dalam hati. Wah, kalau buka cabang di airport Juanda itu sih bukan cabang di Surabaya namanya. Tapi buka cabang di Sidoarjo. Airport Juanda kan masuk wilayah Sidoarjo, hahahaa..

Dengan bangga Carl's Jr memenuhi meja saya dengan burger-burger mereka.
Foto: Eddy Fahmi
Restoran burger asal Amrik ini punya bermacam-macam burger yang dijual di Indonesia (tapi saya ceritain sebagian aja karena perut saya nggak sanggup menghabiskan semua varian yang mereka jual!). Varian pertama adalah Famous Star, berupa dua roti bun yang mengatup sepotong patty, keju cheddar, sayuran lettuce, dan bawang bombay, dan dilumuri mayonaise yang banyak. Jika sepotong patty aja kurang buat penggemar burger, maka Carl’s Jr menyediakan varian kedua, yaitu Superstar. Adapun Superstar ini hampir sama dengan Famous Star, hanya patty-nya ditambah sampai dua potong..

Tuesday, November 11, 2014

Ketika Polisi Salah Gerebek Tempat Game

Alkisah di sebuah kota di Jogja (ini sebenernya maksudnya apa sih?), ada polisi dilaporin warga sipil. Konon menurut penerawangan si warga itu, ada sebuah bangunan yang konon orang-orangnya di dalemnya suka main game. Kalo diliat-liat yang punya lahan itu orangnya tajir. Tapi kerjaannya nggak jelas. Mosok cuman main game aja bisa setajir itu? Jangan-jangan bangunan itu sebenarnya sarang judi yang berkedok tempat main game?

Dengan berazaskan laporan sang warga penerawang, maka suatu hari polisi datang ke tempat itu menggerebeknya. Pertama di gerbang dihadang satpam, ditanyain mau apa. Karena satpamnya bingung ada manusia berpakaian preman mau mausk ke tempat itu. Tapi si polisi berkostum preman malah membogem mentah sang satpam dan menyerbu masuk.


Thursday, November 6, 2014

Kurban Pertama

Tahun ini my hunk dan saya mutusin untuk berkurban Idul Adha dengan nitipin kurban di Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF). Alasan kami pilih yayasan ini, soalnya di iklannya ditulis bahwa daging-daging yang dikurbankan akan disalurkan ke desa-desa di Jawa Timur yang masih miskin.

Sebetulnya kami bisa aja milih nitipin kurban di salah satu dari sekian banyak mesjid yang berserakan di sekitar rumah mertua saya. Tapi kami tertarik kepada konsep YDSF yang janjinya mau bagiin daging kurbannya ke desa-desa yang miskin. Kami pikir kalau kami cuman naruh kurbannya di mesjid di Surabaya aja, paling banter kurbannya ya jatuhnya ke wilayah Surabaya aja. Padahal Surabaya sudah terhitung paling tajir, kalau dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten di Jawa Timur.

Prosesnya berkurban sebetulnya simpel aja. My hunk cuman nitipin uang untuk beli kambing ke yayasannya, terus ninggalin alamat e-mail dan alamat rumah. Setelah idul adha, my hunk dapet laporan via e-mail bahwa daging kambing yang dos-q beliin kurban udah diterima oleh seseorang di desa Maibit di daerah Tuban. Baru kemaren kami terima amplop segede folio berisi laporan tertulis dan foto orang lagi nerima kurban dari my hunk. Plus foto kambing yang dibelinya.

Tuesday, November 4, 2014

Have Fun dengan Terminal 3 dan Bis DAMRI

Saya baru pulang dari bersenang-senang weekend lalu. Saya dan my hunk kemaren dapet rejeki diundang ke pernikahan sepupu my hunk di Bogor. Maka jadilah kami terbang dari Surabaya ke Jakarta. Waktu nyusun itinerary, kami sudah berangan-angan kepingin naik bis DAMRI dari Jakarta ke Bogor.
Suami istri asal Surabaya selfie
di dalam DAMRI Cengkareng-Bogor
Soalnya kami ini miskin pengalaman banget, sudah bertahun-tahun nggak pernah naik bis DAMRI antar kota. Kalau naik bis DAMRI di dalam kota sih pernah ya, tapi jarak jauh macam Jakarta-Bogor atau Surabaya-Sidoarjo sih enggak pernah, karena entah bagaimana kami selalu dapet mobil pribadi, bukan kendaraan umum.

Sekedar catetan buat saya sendiri, karena saya naik maskapai Air Asia, jadi saya turun di terminal 3 bandara Cengkareng di Jakarta. Dulu terminal ini berbagi dengan maskapai Mandala, tapi semenjak Mandala di-suspend maka Air Asia jadi pemakai terminal ini sendirian. Soal terminal 3 ini juga pertama kali buat saya, coz selama ini pesawat-pesawat yang saya tumpangin ke Cengkareng nggak pernah mendarat di terminal 3. (Padahal saya udah bilang ke pilotnya supaya saya turun di terminal 3 aja, tapi sama pilotnya nggak pernah dikasih. Huuh.)