Thursday, August 29, 2013

Promosi Orang Sakit

Andaikan saja Anda ini sakit dan harus diopname, apa yang Anda inginkan? Apakah Anda ingin dijenguk atau dibiarin aja?

Jujur aja, kalau saya sakit, saya berubah jadi godzilla yang bawaannya kepingin ngumpet. Maunya tinggal di kamar dan nggak mau diajak ngomong. Soalnya badan nggak enak banget, tampang jadi berantakan, dan saya jadi malu.

Tapi nggak semua orang kayak gitu kan. Saya pernah punya pasien yang kebetulan masih mertuanya temen saya sendiri. Saya bilang ke teman saya kalau mertuanya itu sudah nggak pa-pa dan nanti siang mau saya pulangin supaya dos-q bisa tidur di rumah yang tentu suasananya lebih nyaman. Tapi si teman malah memohon-mohon supaya saya tetap menginapkannya barang semalam lagi. Dos-q bisik-bisik ke saya, soalnya budenya yang berasal dari luar kota baru tiba nanti sore buat ngejenguk si mertua. Si mertua tetep kepingin dijenguk oleh si bude itu di rumah sakit supaya dos-q kelihatan "sakit".. Kalo dijenguknya di rumah kan rasanya kurang gimanaaa gitu.. :p



Pernah saya punya pasien lain lagi. Pasien tajir, pejabat, nginep di kelas VIP gitu deh. Hari pertama bininya udah banyak bacot, "Suster, tolong pengunjungnya diatur ya supaya dibatasin. Suami saya mau istirahat."
Perawatnya manggut-manggut aja. Terus di depan pintu kamarnya dipasangin label "Mohon pembesuk memberi tahu perawat dulu bila ingin berkunjung. Pasien sedang istirahat."
Besok-besoknya saya tanya ke suster-susternya, apakah labelnya efektif untuk menghalau pembesuk yang berisik. Susternya jawab, "Ngga ada yang baca tulisannya kok, Dok. Yang njenguk juga ngga ada. Jangankan njenguk, yang ngirimin kembang atau makanan aja juga ngga ada.."
Saya sendiri suka salah tingkah kalau denger ada kerabat yang sakit. Saya harus jenguk, gitu? Lha saya sendiri dokter dan saya penganut setia paham istirahat-adalah-obat-terbaik-buat-orang-sakit, eksesnya adalah pembesuk yang over-acting justru memperlamban kesembuhan. Lha kalau saya mbesuk orang sakit, apakah bukan berarti saya saya malah gangguin dia?
Makanya kalau mau jenguk orang sakit, saya lebih seneng "cari bocoran" dulu dari keluarga terdekatnya.
"Sakit apa?" Kalau bau-baunya stadium-mau-mati, biasanya saya nggak ribut mau njenguk. Percuma, si sakit juga nggak akan mengenalin saya kok. Tapi saya tetep niat njenguk.
"Ditungguin siapa?" Kalau penunggunya saya kenal, saya lebih prefer ngunjungin penunggunya ketimbang mbesuk si sakit.
Tapi kalau orangnya masih belum terancam mau mati, saya biasanya mancing via sms atau messenger ke HP-nya langsung. "Kamu sakit apa?"
Kalau jawabannya gini, "Nggak kok, Vic. Kata dokternya gw cuman kena tipes lantaran kebanyakan makan cireng.." Biasanya saya akan datang (dan saya nggak pernah bilang-bilang sama orangnya kalau mau mbesuk. Saya adalah tipe orang yang senang datang tanpa diundang. Sambil bawa balon).
Tapi kalau jawabannya gini, "Aduh, Viic.. Kata dokternya, aku mau mati.. Umurku nggak berapa lama lagi..Kamu ke sini dong.. Aku dirawat di RS Santo Us-us-us.. Pavilyun Bougenville kamar nomer 1504 kelas VIP.." Biasanya saya manggut-manggut, dan langsung tekan End Chat..
www.laurentginekologi.wordpress.com
www.laurentina.wordpress.com
www.georgetterox.blogspot.com