Thursday, October 2, 2014

Kontribusi Rakyat Dalam Menjegal Jokowi

Sepanjang hari portal berita ramai dengan headline berhasil menangnya Koalisi Merah Putih menjadi DPR. Ini jadi polemik karena presiden kita sebentar lagi adalah Jokowi, dan Koalisi Merah Putih adalah kumpulan anggota DPR yang berasal dari partai yang tidak kepingin Jokowi jadi presiden.

Salah satu akibat dari kemenangan koalisi ini adalah jatuhnya harga-harga saham di bursa saham nasional. Para pemodal rame-rame melepas saham karena ngeri dengan kemenangan koalisi ini. Lima tahun ke depan akan diisi pertarungan Jokowi versus DPR yang tidak mencintainya. Artinya kalau Jokowi kepingin bikin pembangunan yang menguntungkan rakyat, DPR akan bergerak menentang ide Jokowi. Maka pembangunan terhambat, termasuk pengusaha pun akan sulit bikin usaha-usaha baru untuk menampung pengangguran. Jadi daripada susah bikin usaha baru, mendingan sahamnya dilepas aja sekalian dan duitnya diprioritaskan untuk didepositokan, kira-kira begitu jalan pikiran para penanam modal.

Ide ini mungkin terlalu cupet. Tapi suka nggak suka, negeri ini memang penuh dengan orang-orang cupet. Kayak saya.



Sebetulnya saya bingung kenapa Koalisi Merah Putih harus bergerak jadi oposisi alias menentang pemerintah. Sepertinya berpikiran ngambek karena Prabowo usungan koalisi itu batal jadi presiden, sudah lewat musimnya. Buat jalan pikiran saya yang naif, kalau idenya lawan kita itu memang bagus, dan kita nggak punya ide yang lebih bagus dari dia, ya mbok didukung aja. Toh nggak urung juga yang untung sama-sama kita juga.

Dan saya sendiri bingung kenapa tweepsies di Twitter kudu sebal liat Koalisi Merah Putih itu jumlahnya lebih banyak daripada Koalisi Kurus. Memang jumlah manusia di Koalisi Merah Putih itu lebih banyak, karena partainya lebih banyak. Lha yang milih partainya supaya bisa masuk DPR itu kan rakyat juga? Jadi kalau sampai jumlah oposisi penjegal presiden itu banyak, ya itu akibat pilihan dari rakyat untuk milih anggota DPR itu.

Oh, lupakan bahwa "Dulu saya milih si Pak Kumis itu karena saya kirain dia bakalan mendukung presiden siapapun presidennya. Meneketehe kalau ternyata dia bakalan menjegal presiden."

Dan rasain kalian para golputers. Gini nih akibatnya kalau kalian nggak mau ikut mikir waktu pemilihan legislatif.

Sekarang rakyat cuman bisa nonton sisa pertandingan. Berharap presiden bisa bikin ide bagus untuk membangun negara supaya nguntungin rakyat, dan berharap DPR nggak akan bersikap selalu menolak. Jika Koalisi Merah Putih ngeyel berprinsip untuk tetap menjegal, memang paling bagus manusia anggotanya mikir, apakah keputusan partainya sesuai dengan keinginan rakyat. Karena rakyat bukan kepingin DPR yang selalu menjegal presiden, rakyat cuman kepingin semua orang bisa punya pekerjaan dan hidup nyaman tenang.

Pertandingan ini akan berjalan lima tahun. Dan pertandingan ini bahkan belom dimulai. Wuih, lamanya.
http://georgetterox.blogspot.com
http://laurentina.wordpress.com