Malam ini ketika saya pulang dari Madiun menuju Surabaya seusai menjalankan tugas sekolah, saya akhirnya milih naik bis. Ini bukan milih sebenarnya, tapi terpaksa, hihihi.. Soalnya karena situasi kerja, maka saya baru bisa pulang malam hari, sedangkan travel yang available kira-kira baru bisa take off jam 12 malam. Kereta baru ada jam 3 subuh. Saya harus mulai sekolah lagi di Surabaya besok pagi, jadi saya nggak mau berlarut-larut nunggu lama-lama di Madiun.
Maka saya naik bis malam. Sendirian. Sambil berdoa di dalam hati, semoga saya nggak dihipnotis orang asing lalu dirampok. Bukan apa-apa, saya bawa berkotak-kotak bluder sebagai oleh-oleh dari Madiun. Jadi kalau sampek bluder saya ikutan dirampok, berarti malingnya keterlaluan..!
Saya ini norak coz saya nggak pernah naik bis. Selain alasan benci macet dan takut rampok, juga karena saban kali saya baca berita, angkutan umum yang paling sering dikabarin kecelakaan adalah bis malam. Makanya saya waswas. Tapi karena saya tahu kita nggak mungkin terkungkung dalam paranoia nggak jelas, jadi demi kewajiban-harus-masuk-sekolah-jam-7-pagi membuat saya menahan ngeri dan naik bis dengan ucapan bismillah. Semoga saya selamat sampek tujuan, dan semoga bluder saya tetap utuh nggak dirampok orang.
Maka saya pun naik bis dari terminal di Madiun. Baru naik bis, feeling saya sudah nggak enak coz bisnya muter lagu dangdut. Jadi di bis itu ada tivinya, dan tivinya muter VCD berisi show pertunjukan dangdut di panggung hiburan manaa gitu. Volume musiknya kenceng banget, sampek saya puyeng. Ingin saya tegor supir bisnya, mbok dia ganti gitu kek musiknya, pake lagunya Bruno Mars atau Katy Perry gitu..
Tapi kemudian saya mikir, mungkin lagu dangdut yang diputer keras-keras itu adalah senjata si supir bis untuk melawan kantuk. Bayangin kalau yang dia putar adalah Norah Jones. Atau Al Jarreau..
www.laurentginekologi.wordpress.com
www.laurentina.wordpress.com
www.georgetterox.blogspot.com