Fasad Loko Cafe di Stasiun Gubeng, Surabaya |
Loko Café ini adalah gerai tenant kuliner yang ketiga bikinannya PT Reska, anak perusahaannya PT Kereta Api Indonesia. Sebelumnya PT Reska udah buka café di Stasiun Tugu Jogja dan café di Stasiun Poncol Semarang. Café di Tugu berkonsep restoran dine in, sama kayak café yang di Gubeng ini. Sedangkan café di Poncol berkonsep take away. "Di Poncol, orang datang ke café untuk beli minum, lalu langsung dibawa pergi. Di Surabaya ini, kami ingin orang datang ke café untuk makan (di tempat)," jelas Decil Christianto, manajer dari Consumer Business Directorate PT Reska kepada saya.
Selama ini Reska baru aktif menggarap katering untuk kantor-kantor daerah operasinya PT KAI dan katering untuk penumpang kereta. (Dan saya baru ngeh dari penjelasan Decil kalau ternyata nggak semua hidangan yang disajikan di kereta untuk penumpang itu produknya PT Reska.) Semenjak tahun 2014, Reska berusaha memperluas usahanya dengan merambah bisnis restoran lantaran makin hari usaha kuliner rumah makan ini makin menarik. Karena itu mereka mencoba menggarap cafe-cafe di Jogja, Semarang, dan pada akhirnya di Surabaya ini.
Pengunjung meneliti menu. Perhatikan rel kereta di belakang cafe sebagai latar belakang. |
Interior Loko Cafe yang bergaya ringan, cocok untuk jadi tempat hang out meskipun tidak naik kereta |
Pasar yang diincar, tentu aja para calon penumpang dong. "Kami mengincar 80% customer kami adalah calon penumpang kereta," kata Decil. "Tapi kami juga ingin orang luar yang bukan mau naik kereta juga ikut makan di sini." Kebetulan banget Stasiun Gubeng membuka akses menuju Loko Café ini supaya bisa didatengin orang-orang luar, termasuk mereka yang memang nggak punya tiket kereta.
"Kami ingin orang-orang nongkrong di sini, kalau perlu orang-orang dari komunitas juga menikmati makan di sini," ujar Decil. Untuk mewujudkannya, Loko Café membangun café berkapasitas sekitar 30 orang di indoor dan sekitar 15 orang di outdoor-nya. Ke depannya, pengelolanya juga kepingin pasang wi-fi dan colokan listrik yang banyak di sana. Mereka sudah mengincar sebuah provider layanan internet yang cukup beken di Indonesia untuk itu.
Soal menarik hati para tukang makan di Surabaya, Loko Café bela-belain bikin survey selama sebulan untuk cari tahu menu favorit. Setiap café-nya PT Reska disesuaikan dengan selera penduduk lokal. Kalau di Tugu PT Reska pasang menu mie godog dan tengkleng ayam kesukaan rakyat Jogja sebagai menu andalannya, maka untuk gerainya di Gubeng ini menu andalannya adalah bebek mayor. Menu lainnya yang juga jadi andalan adalah lontong kikil dan nasi goreng rawon.
Nasi goreng rawon.
Nasi goreng yang warnanya hitam lantaran disiram kuah kluwek ini disertai daging rawon dan diberi komplemen berupa setengah butir telur asin serta dihias selada dan acar ketimun.
|
Menu-menu khas anak nongkrong juga ada di sini, mulai dari fritter-fritter-an sampai pasta-pastaan. Loko Café memamerkan kepada saya fritter-fritter-nya, antara lain calamari fritter dan fish fritter.
Fish fritter berupa kakap fillet yang digoreng tepung panir dan dihidangkan dengan salad wortel dan saos tartar |
Variasi lainnya adalah calamari fritter, berupa cumi yang dipotong cincin dengan cara masak yang sama. |
Ada pula spaghetti bologna, yaitu spaghetti dengan topping daging cincang yang dibumbui saos tomat dan dibubuhi peterseli dan bawang putih yang dicincang kasar.
Tapi favorit saya justru chicken wings barbeque. Ini enak!
Menu yang cuma dibanderol dengan harga tidak sampai Rp 25k ini adalah tiga potong sayap ayam yang dibaluri saos barbeque dan dilengkapi nasi putih. |
"Kami sudah buka dari jam enam pagi dan tutup jam sepuluh malam," kata Decil bangga. Ini untuk mengincar penumpang kereta yang berdatangan di stasiun pada sekitar jam enam pagi ini. Saya nyengir dalam hati. Horee..saya bisa dapet nasi goreng tuna dan menenggak mojito pada waktu sarapan!
|
Saya sudah ngincipin mojitonya café ini. Mereka punya macam-macam mojito dengan berbagai rasa, tetapi saya milih mojito rasa strawberry.
Mojito rasa leci dan rasa klasik yang dibikin dari rasa lemon disiram air soda |
Ice coffee hazelnut float |
Ngomong-ngomong, jika Jemaah Blog nggak suka mabok kayak saya, bisa milih float atau teh. Seperti di foto ini, Loko Café menyajikan es kopi yang dibubuhin sirup hazelnut dan ditimpuk es krim vanilla.
Sirupnya boleh diganti sirup karamel lho. Adapun untuk tehnya tersedia rasa english breakfast, rasa kembang cammomile, rasa peach, rasa leci, dan rasa jasmine (bunga melati).
Anda di kota-kota lain yang kepingin juga disambangin cafe-nya PT Reska, nggak perlu ngiler. Tahun ini akan dibuka gerai mereka bernama Loko Kitchen di Jalan Bengawan Bandung, yang juga sama-sama mengincar anak-anak nongkrong sebagai pangsa pasar mereka. Malah PT Reska berniat bikin kegiatan interaktif untuk pelanggannya di situ, seperti bikin kelas memasak dan kelas gambar.
Wah, dengan adanya cafe-cafe begini, kayaknya stasiun kereta sekarang nggak cuman jadi tempat persinggahan kendaraan doang ya, tapi bisa jadi tempat meeting dan tempat untuk dine in. Anda kepingin stasiun kereta di kota Anda juga ada café gaul nan ciamik begini? Mention dong ke @PT_RMU, siapa tahu mereka mau buka gerai di tempat Anda juga :)
Semua foto karya Eddy Fahmi, saya cuman bagian ngebacot doang :)
http://georgetterox.blogspot. com
http://laurentina.wordpress. com
http://georgetterox.blogspot.
http://laurentina.wordpress.