Thursday, March 28, 2013

Penolak Bala, Katanya

Banyak banget kebiasaan-kebiasaan tradisional rakyat yang konon bertujuan supaya mereka tetap sehat. Salah satu kebiasaan yang sering saya temuin pada pasien-pasien hamil saya adalah kebiasaan orang mengikat tali kain pada perut ibu yang lagi hamil. Konon itu mereka lakukan supaya ibunya sehat selama hamil.

Saya belum nemu sisi logis dari menjaga kesehatan kehamilan dengan cara mengikat tali kain bekas, tapi saya nggak pernah melarang pasien saya mencopotnya. Barangkali mereka memang senang melakukannya, hahaha.. Nyata-nyatanya, banyak banget pasien saya yang sakitnya parah waktu melahirkan dan ternyata mereka dipasangin tali di perutnya. Lain kali kami harus meluangkan waktu untuk memberi tahu mereka bahwa seuntai tali kain nggak akan mampu mencegah mereka dari serangan eklampsia. Saya cuman tidak kepingin mereka tersinggung kalau kami menyuruh mencopot talinya. Bukan maksud kita untuk mencopot kebiasaan yang sudah dilakukan oleh nenek moyang mereka secara turun-temurun.

Sore ini pasien epilepsi kami yang sudah hamil sembilan bulan tahu-tahu kejang. Padahal si ibu belum mules juga, artinya tanda persalinannya belum datang. Mau nggak mau dos-q harus kami operasi supaya bayinya nggak kenapa-napa cuman gara-gara ibunya kejang.

Seperti biasa, persiapan sebelum operasi adalah si ibu harus dicopot semua asesorisnya supaya nggak sampek infeksi. Kalau cuman asesoris standar seperti kalung atau gelang sih gampang nyopotnya. Tapi yang repot ternyata perutnya si ibu itu diiket pakai tali kain. Haiyaa..padahal di perut situ kan lokasi pisau bedah akan bekerja, ntie kalau pisaunya nyenggol talinya gimana?

Tadinya talinya mau dicopot aja simpulnya, supaya talinya bisa dikasih ke keluarganya secara utuh (dan mungkin mau dipakai oleh orang lain, lumayan kan bisa ngirit). Nggak taunya ternyata simpul talinya pakai simpul mati.. (Fiuh!)

Saya mohon maaf ke ibunya, bilang kalau tali itu bisa menghalangi kami mengambil anaknya nanti. Jadi saya memotong talinya. Saya motong tali itu sambil baca bismillah. Bukan ngeri setannya itu bakalan menyerang si ibu gara-gara talinya dilepas, tapi saya ngeri keluarganya di desa Medureh sana itu bakalan ngejar-ngejar saya dengan golok gara-gara saya memotong talinya.. :D

Untuk kepentingan etika, saya nggak masang foto perut ibu hamil yang dipakein tali. Itu kan aurat orang, weitjee.. :p
www.laurentginekologi.wordpress.com
www.laurentina.wordpress.com
www.georgetterox.blogspot.com