Semua ibu yang datang ke dokter kandungan untuk periksa kehamilan biasanya punya pertanyaan yang sama: "Bolehkah saya minta USG ?" Alasannya biasanya, "Saya ingin lihat wajah bayi saya."
Maka minggu lalu saya didatengin pasien yang hamil delapan bulan, yang bela-belain ke tempat kami cuman demi USG. Ini sudah delapan bulan dan dos-q nggak pernah lihat penampakan janinnya, cuman merasa ada yang gerak-gerak dalam perutnya aja. Dia bilang selama ini dia periksa di bidan deket rumahnya aja, bolak-balik kepingin USG, tapi kata bidannya, "Nanti aja USG-nya, Bu, kalau sudah hamil tua."
Maka saya meraba-raba perutnya dan hati saya mencelos karena ukuran perut si ibu lebih mirip hamil enam bulan ketimbang hamil tujuh bulan. Kami melakukan USG dan mendapati hal yang sangat saya benci: Saya benar. Bayi itu kecil banget, mirip bayi berumur tujuh bulan. Tapi ada lagi yang lebih jelek: Bayi itu cacat total.
***
Sekitar 1-2 bulan terakhir ini seorang jemaah Georgetterox melayangkan komentar ke blog saya, tanya kenapa sudah tiga bulan dos-q nggak dateng bulan juga. Seingat saya, saya anjurkan dos-q buat USG. Dos-q menyangka saya suruh USG untuk ngecek apakah dos-q hamil (padahal sebetulnya maksud saya, USG-nya itu untuk cek apakah ada kelainan di indung telurnya atau tidak, bukan buat ngecek hamil). Dos-q nggak setuju karena menurut persangkaan dos-q, USG itu hanya berhasil untuk melihat isi kehamilan yang sudah tua.
Jadi sewaktu saya dengar pasien saya ditolak USG oleh bidannya karena bidannya bilang bahwa hamilnya masih muda, saya mulai mengerti ada pemahaman yang menyimpang di antara masyarakat awam di sini.
Apa manfaat melihat USG sedini mungkin?
Kalau hamilnya belum empat bulan, USG bisa:
- membedakan apakah isi kehamilannya memang anak sungguhan atau kehamilan yang gagal (kantong kehamilannya kosong, atau janinnya sudah mati)
- memastikan umur kehamilan sebenernya berapa minggu. Efeknya, kalau nanti waktu hamil sembilan bulan, kita bisa melihat apakah anaknya tumbuh seperti yang seharusnya atau mengalami gagal pertumbuhan. Kalau gagal pertumbuhan ya langsung diobati supaya anak tidak sampek langsung mati begitu dilahirkan.
- langsung tahu bila ternyata anaknya kembar
Kalau hamilnya antara 5-8 bulan, maka manfaat USG adalah:
- memantau apakah anaknya tumbuh sebesar perkiraan umur kehamilan si ibu
- melihat apakah anaknya cacat atau tidak. Kalau orang tua sudah tahu sejak awal bahwa anaknya cacat, mereka bisa menyiapkan mental mereka sendiri untuk ikhlas.
- melihat apakah ari-arinya tidak tumbuh menghalangi jalan lahir. Kalau ari-arinya tumbuh menghalangi jalan, praktis anak tidak akan bisa lewat dan harus lahir secara operasi Cesar.
Coba dibayangkan kalau seorang ibu nggak pernah di-USG. Menjelang anaknya matang, ternyata baru ketahuan kalau anaknya lebih kecil ketimbang liliput. Kalau ternyata anaknya kembar. Kalau ternyata anaknya cacat total dan terancam kalau lahir pun bisa mati. Atau ternyata anaknya nggak bisa lahir normal.
Berapa waktu yang dimiliki si ibu untuk menyiapkan dana, fisik, dan mentalnya sendiri untuk menerima kelahiran anaknya?
Intinya, semakin cepat ibu hamil di-USG, semakin cepat juga orang tua mengetahui kondisi anaknya di dalam kandungan, dan semakin siap juga orang tua untuk kelahiran. Bidan sebaiknya tahu ini, supaya mereka bisa memberikan informasi yang benar kepada ibu-ibu non-educated yang berobat ke mereka.
***
Pasien saya akhirnya minta anaknya yang cacat itu dilahirkan saja. Katanya, dia nggak kepingin mempertahankan anaknya lebih lama lagi kalau tahu anaknya cacat begitu. Kasihan anaknya, katanya. Jadi kami melahirkannya. Si anak keluar dengan mata yang memang cuman satu. Dia punya jantung, tapi langsung mati begitu lahir karena dia memang nggak punya hidung. Si ibu berharap dia seharusnya mengetahui itu lebih awal. Saya nggak sampai hati nanya berapa baju bayi yang sudah kadung dia beli untuk anak ini.
www.laurentginekologi.wordpress.com
www.laurentina.wordpress.com
www.georgetterox.blogspot.com
Maka minggu lalu saya didatengin pasien yang hamil delapan bulan, yang bela-belain ke tempat kami cuman demi USG. Ini sudah delapan bulan dan dos-q nggak pernah lihat penampakan janinnya, cuman merasa ada yang gerak-gerak dalam perutnya aja. Dia bilang selama ini dia periksa di bidan deket rumahnya aja, bolak-balik kepingin USG, tapi kata bidannya, "Nanti aja USG-nya, Bu, kalau sudah hamil tua."
Maka saya meraba-raba perutnya dan hati saya mencelos karena ukuran perut si ibu lebih mirip hamil enam bulan ketimbang hamil tujuh bulan. Kami melakukan USG dan mendapati hal yang sangat saya benci: Saya benar. Bayi itu kecil banget, mirip bayi berumur tujuh bulan. Tapi ada lagi yang lebih jelek: Bayi itu cacat total.
***
Sekitar 1-2 bulan terakhir ini seorang jemaah Georgetterox melayangkan komentar ke blog saya, tanya kenapa sudah tiga bulan dos-q nggak dateng bulan juga. Seingat saya, saya anjurkan dos-q buat USG. Dos-q menyangka saya suruh USG untuk ngecek apakah dos-q hamil (padahal sebetulnya maksud saya, USG-nya itu untuk cek apakah ada kelainan di indung telurnya atau tidak, bukan buat ngecek hamil). Dos-q nggak setuju karena menurut persangkaan dos-q, USG itu hanya berhasil untuk melihat isi kehamilan yang sudah tua.
Jadi sewaktu saya dengar pasien saya ditolak USG oleh bidannya karena bidannya bilang bahwa hamilnya masih muda, saya mulai mengerti ada pemahaman yang menyimpang di antara masyarakat awam di sini.
Apa manfaat melihat USG sedini mungkin?
Kalau hamilnya belum empat bulan, USG bisa:
- membedakan apakah isi kehamilannya memang anak sungguhan atau kehamilan yang gagal (kantong kehamilannya kosong, atau janinnya sudah mati)
- memastikan umur kehamilan sebenernya berapa minggu. Efeknya, kalau nanti waktu hamil sembilan bulan, kita bisa melihat apakah anaknya tumbuh seperti yang seharusnya atau mengalami gagal pertumbuhan. Kalau gagal pertumbuhan ya langsung diobati supaya anak tidak sampek langsung mati begitu dilahirkan.
- langsung tahu bila ternyata anaknya kembar
Kalau hamilnya antara 5-8 bulan, maka manfaat USG adalah:
- memantau apakah anaknya tumbuh sebesar perkiraan umur kehamilan si ibu
- melihat apakah anaknya cacat atau tidak. Kalau orang tua sudah tahu sejak awal bahwa anaknya cacat, mereka bisa menyiapkan mental mereka sendiri untuk ikhlas.
- melihat apakah ari-arinya tidak tumbuh menghalangi jalan lahir. Kalau ari-arinya tumbuh menghalangi jalan, praktis anak tidak akan bisa lewat dan harus lahir secara operasi Cesar.
Coba dibayangkan kalau seorang ibu nggak pernah di-USG. Menjelang anaknya matang, ternyata baru ketahuan kalau anaknya lebih kecil ketimbang liliput. Kalau ternyata anaknya kembar. Kalau ternyata anaknya cacat total dan terancam kalau lahir pun bisa mati. Atau ternyata anaknya nggak bisa lahir normal.
Berapa waktu yang dimiliki si ibu untuk menyiapkan dana, fisik, dan mentalnya sendiri untuk menerima kelahiran anaknya?
Intinya, semakin cepat ibu hamil di-USG, semakin cepat juga orang tua mengetahui kondisi anaknya di dalam kandungan, dan semakin siap juga orang tua untuk kelahiran. Bidan sebaiknya tahu ini, supaya mereka bisa memberikan informasi yang benar kepada ibu-ibu non-educated yang berobat ke mereka.
***
Pasien saya akhirnya minta anaknya yang cacat itu dilahirkan saja. Katanya, dia nggak kepingin mempertahankan anaknya lebih lama lagi kalau tahu anaknya cacat begitu. Kasihan anaknya, katanya. Jadi kami melahirkannya. Si anak keluar dengan mata yang memang cuman satu. Dia punya jantung, tapi langsung mati begitu lahir karena dia memang nggak punya hidung. Si ibu berharap dia seharusnya mengetahui itu lebih awal. Saya nggak sampai hati nanya berapa baju bayi yang sudah kadung dia beli untuk anak ini.
www.laurentginekologi.wordpress.com
www.laurentina.wordpress.com
www.georgetterox.blogspot.com