Tuesday, December 9, 2014

Puasa Seafood Dulu

Sebetulnya, waktu kuliah dulu, saya didoktrinasi bahwa ikan mengandung zat-zat gizi terutama omega tiga yang berguna banget buat pertumbuhan otak pada janin. Makanya ibu hamil sangat dianjurkan makan ikan supaya anak-anaknya pintar.

Laut kita yang baru ngelelepin kapalnya Vietnam-maling-ikan-Indonesia ini dipenuhin ikan-ikan yang tentu saja banyak gizinya buat kita-kita. Kesempatan emas buat para ibu hamil, termasuk saya, untuk makan ikan yang beragam.
Tetapi, saya juga baca bahwa laut kita ini juga penuh dengan polusi dari kapal-kapal pertambangan. Polutan itu antara lain timbal, air raksa, dan barang-barang lainnya yang menyebalkan. Timbal dan air raksa ini, kalau sampai dikonsumsi ikan-ikan di laut, lalu ikan-ikannya dikonsumsi manusia, maka timbal dan air raksanya pindah ke perut manusia. Coba bayangkan kalau manusia yang makan ikan itu sedang hamil.



Lisa Mason dan Jordan Harp (2013) bilang di sini, bahwa timbal yang berlebihan di dalam tubuh kita bisa menyebabkan darah tinggi dan gangguan ginjal. Jika timbal ini kebetulan menumpuk di otak, bisa mengurangi volume otak kita. Janin yang sedang di dalam perut ibu dan kebanyakan mengonsumsi timbal (yang tidak sengaja dimakan) dari ibunya, ketika sudah jadi anak nantinya punya kemampuan visuomotorik dan sensorimotorik yang lebih lamban daripada anak yang normal seumurnya. IQ-nya bahkan lebih rendah sekitar 3-5 poin daripada anak-anak yang tidak terpapar timbal. Dia kesulitan untuk menyelesaikan tugas yang diinstruksikan kepadanya. Intinya, janin yang kebanyakan timbal akan kesulitan belajar sewaktu sudah jadi anak-anak nanti.

Dokter-dokter kandungan kolega saya seringkali malah bilang, selama hamil jangan makan seafood dulu. Kita kan mikirin anak yang masih di dalam perut.

Saya sih mikirnya karena logikanya ikan di laut Indonesia sudah tercemar timbal. Saya nggak tahu apakah ikan di luar perairan Indonesia juga tercemar timbal atau enggak. Mengingat sebelum hamil dulu saya demen makan sushi.

Jadi selama hamil ini saya pilih-pilih makan seafood. Kalau makan di restoran, saya suka tanya dulu ke chef-nya, ini ikannya impor atau lokal? (Pasti chef-nya mbatin, ini emak-emak bunting cerewet bingit sih..?) Kalau lokal, jelas saya terpaksa nyerah dan akhirnya pesen menu daging aja..

(Tapi my hunk betul-betul nggak tahu diri. Dia bilang, "Ikannya buat aku aja, kamu pesen yang lain..")

Saya masih makan ikan, tapi saya membatasin cuman makan ikan daratan (eh, salah ya, ikan kan hidupnya di air? :D Yaa gitu deh.) Sebelum makan ini juga masih bilang bismillah dulu, mengingat saya kan juga pernah nulis bahwa hari gini ikan sungai kebanyakan sifatnya kecewek-cewekan karena sudah tercemar pil KB.

Repot juga nih kalau kebanyakan baca buku. Sekarang lantaran kebanyakan (sok) tahu, apa-apa jadi kebawa parno, hahaha..
http://georgetterox.blogspot.com
http://laurentina.wordpress.com