Sunday, September 15, 2013

Jalan-jalan di Surabaya Heritage Track

Waktunya jalan-jalan.. ihiiiy!

Untuk acara tour ini, Sampoerna nyediain bis kecil buat ngangkut turisnya.
Satu bis berkapasitas kira-kira 25-30 turis,
dilengkapin guide yang ngomong bahasa Indonesia dan English sekaligus.
Bisnya nyaman lho, ada AC-nya.
Preambule: Jadi temen-temen saya, Angki dan Okky cerita ke saya dan my hunk bahwa sekarang di Surabaya ada acara tour keliling kota Surabaya lho. Penyelenggaranya dari perusahaan Sampoerna. Konsepnya Sampoerna ini ngadain acara tour keliling kota Surabaya buat turis-turis yang seneng lihat gedung-gedung cagar budaya yang jumlahnya bejibun itu. Memang daerah Surabaya bagian utara itu banyak gedung cagar budayanya, karena sebenernya dari area ini kota Surabaya pertama-tama dibangun oleh jaman jajahan Inggris dulu. Maka nggak heran kalau di area sini banyak ditemuin gedung-gedung berarsitektur Eropa dan usia gedung ini rata-rata sudah ratusan tahun. Kalau di Jakarta bisa disamain dengan area Kota Tua atau seperti kawasan Braga di Bandung gitu deh. Asyiknya Sampoerna ngadain tour ini pendek-pendek aja, dengan durasi sekali jalan paling-paling 1,5-2 jam. Dan yang lebih penting lagi tour ini gratis!


My hunk jelas girang banget karena dos-q memang seneng sama gedung bersejarah dan ini peluang bagus buat nyari obyek untuk difoto. Saya? Oh, kalau saya jelas lebih seneng difoto mejeng di tempatnya buat bilang saya-sudah-pernah-ke-sini-keren-kaan?.. *kumat narsisnya*

Farid, guide kami.
Dia hapal semua gedung bersejarah di Surabaya.
Sebenarnya ada bermacam-macam rute yang disediain Sampoerna sesuai dengan hari dan jamnya. Saya kebetulan diajakin Angki untuk ikut rute yang siang hari. Untuk acara tour ini, Sampoerna nyediain bis kecil buat ngangkut turisnya. Turis-turis yang ikut rerata orang Surabaya aseli juga. Rute dimulain dari House of Sampoerna di Jalan Taman Sampoerna. Sambil bisnya jalan, guide-nya ngoceh macam-macam tentang kota Surabaya. Saban kali bisnya lewat gedung-gedung tua yang menarik, guide-nya cerita “Ini gedung Anu didirikan tahun Anu oleh arsitek Anu..bla bla bla..” Kalau turisnya ada yang orang antropologi pasti demen deh didongengin.

Wah saya seneng banget ke sini karena selama tiga tahun saya tinggal di Surabaya, my hunk nggak pernah ngajak saya nge-date ke sini! Selama ini dos-q selalu ikut mainstream dengan ngajak saya nge-date ke bioskop, ke restoran, dan sebagainya, tapi baru kali ini dos-q ngajak saya kencan dengan hormat bendera..
Pit stop pertama kami adalah Tugu Pahlawan. Tempat ini spesial karena di sini tempat sering diadain upacara peringatan Hari Pahlawan, dan di sini juga ada monumen berikut kuburan massal untuk orang-orang yang dulu tewas waktu bertempur melawan Belanda di tahun 1945.

Makamnya masih terawat dengan rapi dan ada penjaganya yang fasih bercerita tentang Soetomo. Dinas Sosial mengalokasikan anggarannya untuk merawat kuburan ini dan pada hari-hari nasional tertentu, keluarga Soetomo datang untuk berziarah. Konon Soetomo sendiri nggak punya anak, jadi cucu-cucu dari keponakannya yang datang. Wah, kalau cucu-cucu ponakan itu semakin jauh, apa kabar yang mau ngedoain dia ya?
Pit stop kedua adalah Gedung Nasional Indonesia. Sebetulnya gedungnya menurut saya biasa aja sih, yah cuman bentuk pendopo besar gitu. Konon dulu gedung ini dipake Soekarno di jaman kolonial untuk menghimpun teman-temannya bikin partai buat mempromosikan Indonesia yang dulu bernama Hindia Belanda supaya merdeka. Tapi yang istimewa, di belakang gedung ini ada kuburannya pahlawan bernama Soetomo.

Gedung PTPN XI
Pemberhentian terakhir adalah Gedung PTPN XI. Sebetulnya gedung ini juga menurut saya biasa-biasa aja, cuman unik aja karena kebetulan kuno dan berarsitektur Eropa. Kalau kepingin prewed di gedung yang nampak kuno, kali cocok ya. Katanya sih jaman dulu sering dipake jadi markasnya tentara Jepang, tapi saya lihat lebih banyak bekas-bekas detail Eropa-nya ketimbang bekas Jepang-nya. Cuman kurang lengkap aja kalau kami nggak foto-fotoan di sini, hihihi.. 

Jadi kesan-kesannya, saya sendiri penasaran tentang tujuan aseli kenapa Sampoerna mau bersusah-payah bikin tour gratisan begini. Menurut saya mereka niat banget lho, mau mengusahakan bis, bikin iklan, melatih guide, dan me-lobby pengelola gedung-gedung cagar budaya supaya bersedia dikunjungin orang awam (dalam keadaan normal, biasanya orang yang nggak berkepentingan itu nggak lazim kalau ada di situ). Tapi melihat bentuk bis yang sepertinya diciptakan untuk jadi bis tingkat, saya menduga bis itu akan jadi semacam double decker seperti yang di London. Kita tahu sendiri bahwa di London kan ada program naik bis double decker untuk turis yang kepingin keliling kota London. Nah, bis wisata bikinan Sampoerna ini kurang lebih ya seperti itu. Tapi gratis, gitu lho.. Aneh kan? Mungkin sebenarnya programnya Sampoerna ini pilot project untuk dinas pariwisatanya Surabaya gitu ya. Apakah dinas pariwisata Surabaya sedang berniat bikin program tour-keliling-London untuk jadi sumber devisa?

Acara bis wisata yang sebenarnya bernama resmi Surabaya Heritage Track ini sudah ada lama sekitar empat tahun lalu, tapi sempat tutup selama beberapa tahun. Baru bulan ini dibuka lagi dan mereka nyetok bermacam-macam rute. Ada yang ke klenteng besar di pecinan, ada juga yang ke balai kota dan lain-lain, tapi intinya semua tetap sama, yaitu ke gedung-gedung tua di Surabaya. Saya sendiri berniat ikut rute lain kapan-kapan, tapi nunggu kalau saya punya waktu senggang.

Kalau mau ikut acara jalan-jalan ini harus daftar dulu ya. Soalnya tempatnya terbatas lantaran banyak orang yang kepingin ngikut gratis, hihihi..

Foto-foto: oleh Eddy Fahmi dan Vicky Laurentina