Sebelum besok foto-foto meet n greet #2RanselSurabaya muncul
di semua social media, lebih baik saya mulai duluan biar saya nggak dicap
ikut-ikutan mainstream :D
Saya (berdiri, ketiga dari kanan) diapit Dina dan Ryan @DuaRansel bersama tweepsies lainnya dalam #2RanselSurabaya |
Sebetulnya sudah lama saya mbuntutin account-nya @DuaRansel
ini sekitar setahun terakhir, coz saya seneng dengan caranya bercerita tentang
bagaimana Dina dan Ryan menghabiskan empat tahun terakhir hanya dengan
backpacking keliling dunia. Sewaktu Dina mention saya bilang bahwa dos-q
ngundang saya ke kopi daratnya mumpung dos-q lagi pulang ke Surabaya, saya
langsung mufakat sembari berdoa semoga saya nggak punya acara lain. Jadilah
malam ini saya pergi dugem ke sebuah tempat makan di kawasan Bubutan bareng my
hunk buat tweet up.
Dina begitu ramah menyambut saya padahal saya nggak pernah
ketemu dos-q physicly sebelumnya. Di meja panjang yang sudah diisi sekitar
selusin orang itu, Ryan bercerita tentang entah apa kepada tamu-tamu lainnya,
sementara Dina mencipika-cipiki setiap tamu yang datang. Kami semua didaulat
menulis nama kami di stiker besar dan menempelkan stiker itu di dada kami
supaya tiap orang bisa manggil nama satu sama lain tanpa sungkan. Cara ini
mengingatkan saya pada acara team building yang sering saya garap pas saya
masih mahasiswa dulu, hihihi. Memang betul rata-rata peserta meet n greet ini
ternyata tidak kenal satu sama lain, tapi hampir semuanya punya kesamaan:
sama-sama pembuntutnya account @DuaRansel.
Dua kartu pos dari @DuaRansel untuk saya dan +Eddy Fahmi bergambar diri mereka di Greenland. |
Kami juga disuruh nulis di buku tamu akan nama kami, username Twitter, dan pesan buat @DuaRansel. Yang bikin saya seneng, tiap orang dioleh-olehin kartu pos bergambar suami-istri itu pas lagi backpacking ke Greenland ;)
@astridpratidina, saya, dan @bebykl. Perhatikan kami pakai name tag warna kuning di baju masing-masing. |
Malam semakin menjelang dan tamu-tamu lain mulai
berdatangan. Dengan cepat saya berbaur dengan tamu-tamu lain di meja makan
sembari cengar-cengir basa-basi, dan ternyata saya malah kenalan sama teman
baru, Astrid Pratidina asal Samarinda yang ternyata kenal kolega-kolega senior
saya di sekolah. My hunk yang saya kuatirkan sejak awal akan bosan (dia bukan
pengikut @DuaRansel, dia ke situ karena nemenin saya) ternyata malah ketemu
teman-teman lamanya yang sudah lama nggak dos-q temuin. Lama-lama acara meet n
greet itu semakin ramai dengan kehadiran sekitar lima lusin tamu yang saling
kenalan sana sini. Salah satu tamu, +Beby Kale Lena, saya kenali sebagai teman
jalannya +Edy C, (eks) blogger yang sempat tweet up bareng saya, my hunk
dan +angki ainur rifqi bulan lalu di sebuah kafe di kawasan Selamet. Bisakah Anda bayangkan
bahwa tiap orang di ruangan ini semula cuman kenalan via Twitter?
Saya ketawa geli mengamati Dina yang ternyata malah jadi
nggak sempat ngobrol lama-lama dengan setiap tamunya karena begitu banyak orang
yang asyik ngobrol dengan teman-teman baru di mejanya. Meet n greet berubah
menjadi acara jumpa fans, semua orang berebut kepingin foto dengan Dina dan
Ryan. Saya penasaran apakah @DuaRansel hafal tamunya satu per satu. :p
Untungnya setiap orang nampak asyik-asyik aja dan belum
nampak kebosanan. Mungkin lain kali saya harus bikin artikel mengenai bagaimana menikmati sebuah
kopi darat dengan orang asing.
Saya senang malam ini saya kenalan dengan orang-orang baru.