Monday, January 21, 2013

Legenda Setrika

Sewaktu saya ditugaskan sekolah untuk magang di Banjar tiga bulan lalu, setrika yang saya bawa ternyata rusak. Entah karena pecah lantaran terbanting di dalam koper waktu turun dari pesawat, atau mungkin karena kualitas produknya kurang bagus.

Begitu saya dijemput di bandara ketika pulang ke Surabaya, saya langsung minta my hunk antarkan saya ke toko buat beli setrika baru.

Di toko elektronik, saya pilih-pilih setrika, dan pilihan saya jatuh ke setrika yang harganya paling murah. Lha saya kan anak kost, saya rasa saya nggak punya perhitungan macam-macam buat setrikaan.

Sewaktu barangnya mau saya bayar di kasir, my hunk menyela tangan saya, dan nanya apakah saya nggak kepingin merk setrika yang lain. Saya jawab, saya nggak tahu bedanya merk satu dan merk yang lain. Saya nggak cukup berpengalaman dalam urusan merk alat rumah tangga.
Lalu my hunk bilang, dos-q mau beliin saya merk setrika yang di foto ini. Memang harganya lebih tinggi, tapi siapa tahu produknya lebih awet. Bagaimanapun, setrika saya yang lama itu umurnya kan baru dua tahun (dia inget coz dia nganterin saya beli setrika itu).

Saya nggak tahu apa yang ada di benak my hunk waktu dos-q beliin saya setrika yang akhirnya jadi milik saya ini. Mungkin karena kami mau menikah, dan dos-q mengharapkan saya nyetrika bajunya pakai setrika ini, jadi dos-q bersedia bayarin.

Sewaktu my hunk kasih duitnya ke mbak-mbak di kasir toko elektronik yang jualin setrika itu, saya merengkuh sebelah lengannya dan saya tahu bahwa saya mencintainya sangat.

You don't know how happy a lady when her boyfriend buys her a costly iron. :)
www.laurentginekologi.wordpress.com
www.laurentina.wordpress.com
www.georgetterox.blogspot.com