Wednesday, May 7, 2014

Mindset Mantan

Pernikahan Anda tinggal beberapa minggu lagi, lalu datanglah godaan super nista itu. Sebuah e-mail dateng ke inbox, jelas sekali sumbernya berasal dari alamat si dos-q. Isinya cuman satu baris. "I still love you. And I'm sorry."

Eh, itu dua baris, ding.

Apa yang seharusnya Anda lakukan?



Kalo saya mungkin bakalan menjawab, "Terus?"

***

Tidak. Yang sebenarnya saya ucapkan pertama adalah, "Kau segitu bloonnya sampek-sampek nggak bisa nulis lebih dari dua baris?"

Memang tidak menyenangkan dikontak mantan lagi padahal sebentar lagi kita mau menikah. Lebih nggak enak lahi kalau mantan mau ngajak balikan. Atau kita yang MERASA membaca sinyal bahwa si dos-q ngajak balikan.

Saya akan bilang sesuatu di sini:
Mantan adalah masa lalu. Memang calon yang bakalan menikahi kita bentar lagi ini belom jelas masa depannya. Tapi satu hal yang jelas mantan bukan masa depan. Kenapa?

Karena, mantan itu sudah pernah memiliki kita. Dia sudah pernah diberikan kesempatan oleh kita untuk memiliki kita secara permanen. Tapi dia tidak mempergunakan kesempatan itu dan membiarkan kita terlepas dari tangannya. Mosok kekasih yang membiarkan kita terlepas, mau kita pertahankan?

Harus dicatet, dicintai itu adalah bentuk rejeki. Ditaksir itu rejeki. Lha iya toh? Kan bentuk kasih sayang itu. Karena rejeki maka ya sebaiknya disyukurin. Tapi ya sudah, sampek situ aja. Karena ternyata, meski dia adalah sumber rejeki buat kita, kita itu bukan sumber rejeki buat dia.
http://laurentina.wordpress.com
http://georgetterox.blogspot.com