Jamak orang memulai pagi dengan minum teh atau kopi. Teh atau kopi juga menjadi minuman yang dimuliakan, misalnya jadi minuman pilihan untuk menyuguhin tamu.
Tapi saya pribadi, nggak terlalu seneng disuguhin teh atau kopi.
Ceritanya bulan lalu saya nginep di rumah kakak saya di Malang, dan saya dijadwalin naik travel dari Malang ke Surabaya pada jam lima pagi. Asisten pribadi kakak saya bangun subuh-subuh buta dan masakin saya sarapan, dan dia rupa-rupanya bikinin saya teh. Saya garuk-garuk kepala dengan panik. Bukan kebiasaan saya minum teh kalau mau perjalanan, coz saya tahu teh adalah diuretik, zat yang niscaya merangsang pipis.
"Saya minum air putih aja ya.." kata saya.
"Lha, Mbak? Kok cuma air putih? Diminum dulu tho, Mbak.." sang asisten, wanita yang umurnya hampir setua Grandma saya, memohon-mohon supaya saya mau minum tehnya.
Saya mau nolak, jadi nggak enak. Nanti sang asisten jadi korban perasaan. Saya pikir hal yang bisa menyenangkan perempuan tua ini adalah meminum teh bikinannya.
Akhirnya saya minum teh itu juga. Travel dateng njemput dan saya pun cabut dari rumah kakak.
Harus saya tandain di sini bahwa AC Cipaganti Travel itu super duingiinn! Saya baru duduk sejam di travel itu, mulai menggeliat-geliat gelisah lantaran efek teh dengan AC yang dingin ternyata menjadi kombinasi yang tidak menyenangkan. Kandung kemih saya terasa penuh dengan cepat, dan saya krekepan dengan cardigan rapat-rapat. Padahal saya duduk di bangku paling belakang, dan di bangku paling belakang itu nggak ada AC-nya. Tetapi tetep aja saya kebelet pipis, padahal travel belum juga ninggalin Malang.
Di Singasari, saya teriak ke supir, minta carikan toilet. Si supir sigap, dan berhentilah ia di pom bensin. Saya meloncat keluar, masuk kamar kecil, lalu..ssrrr..!
Apakah Anda tipe tuan rumah yang seneng nyuguhin teh atau kopi? Saya rasa memang betul teh atau kopi itu minuman yang sangat enak buat disuguhin ke tamu. Tapi untuk situasi-situasi tertentu, nyuguhin minuman tersebut tidaklah tepat. Sifat teh dan kopi yang merangsang pipis, bikin minuman ini tidak baik buat tamu yang sedang dalam perjalanan jauh yang panjang, apalagi mereka yang nyetir sendiri, atau naik kereta, atau bis yang toiletnya na'udzubillah. Mendingan ditanya aja ke tamunya, tamunya mau minum apa, apakah teh, kopi, atau sirop. Beberapa orang, seperti saya, kadang-kadang lebih seneng air putih.
Bukan berarti saya nggak seneng teh lho ya. Saya suka minum teh kok, tapi jangan pas mau bepergian. Soalnya saya nggak suka kebelet pipis, dan saya nggak seneng harus maksa supir berhenti hanya karena saya mengancam mau ngompol di mobilnya. Iya kalau nemu WC umum yang bersih, lha kalau harus pipis di balik semak-semak?
"Malu aku malu, pada semut merah.."