Saturday, April 4, 2009

Nulis Kok Stres?


Berhentilah sejenak dan jawab pertanyaan ini.
"Bangun tidur, ku terus..?"

Little Laurent, 26, single fighter: "Ngucek baju. Ngejar matahari supaya jemuran cepat kering."

Karsih, 44, pengusaha warung nasi: "Nanak nasi. Bentar lagi banyak yang beli sarapan."

Bayu, 31, pegawai negeri sipil: "Manasin motor. Kan mau ke kantor."

Vicky, 26, blogger: "Bengong. Hari ini gw mau nulis apa ya?"

Anda: "....."

Kakak gw suka bingung, gimana caranya gw bisa nulis sesuatu yang beda setiap hari?
Gw jawab, lho, kan kita mengalami hal yang berbeda setiap hari.
Kakak gw bilang, tiap harinya sama aja. Bangun, nyiapin minum buat suaminya, ke kantor, penelitian, baca koran, tidur. Gituu aja terus.
Wah, kalo kayak gitu rutinitasnya ya sama dong dengan gw, jawab gw. Tapi tak mungkin ada hari yang sama. Hari ini ada kucing hamil masuk kantor gw, kemaren nggak ada. Semalam di apartemen gw kedengeran suara tokek, padahal minggu lalu nggak ada. Hidup kita nggak pernah sama. Itu sebabnya gw bisa bikin tulisan yang beda-beda tiap harinya.

Kemaren gw dateng ke blog seorang penulis beken. Tau nggak, penulis ini bukunya selalu laris-manis saban kali rilis. Sebagai seorang penulis yang karya-karyanya selalu dicap bermutu tinggi, sampai-sampai dia punya banyak penggemar fanatik, gw berharap dong blognya juga sekeren bukunya.

Nah, ternyata, tulisan di blognya memang sebagus buku karyanya. Layoutnya oke. Tulisannya matang. Tapi satu yang disayangkan. Dia cuma nge-post 2-3 kali sebulan.

Maka pertanyaan gw, kenapa seseorang yang jago nulis buku cuma sanggup nge-blog 2-3 kali sebulan?

Buat penulis sejati, omong kosong kalo terlalu sibuk sampai blog nggak terurus. Kita ini banjir ide setiap saat lho. Bikin tulisan nggak perlu di depan kompie. Sekarang ada HP, ada PDA, ada blackberry. Kalo Anda pengen nulis dan kepentok di daerah pelit listrik kayak gw, kan masih ada bolpen dan kertas!

Maka untuk penulis beken yang blognya gw kunjungin ini, gw rasa hanya ada satu alasan kenapa dia nggak sering nge-post: Dia cuman mau post tulisan yang dia anggap istimewa. Entah apa standarnya istimewa itu. Mungkin tulisan yang kalo dibaca bisa ngundang decak kagum, "Ck..ck..ck..waah!"

Itulah susahnya jadi penulis seleb. Nyontek quote-nya Alberthiene Endah di novel Selebriti, "Jadi seleb itu stres. Tiap hari, kalo lu bangun pagi, lu harus mikirin cara supaya lu tetap tenar."
Kalo prinsip kayak gini diterapin ke penulis, dijamin tiap penulis beken mana pun bisa mabok. Bisa nggak Anda bayangin, hari ini Andrea Hirata nulis Laskar Pelangi dan dipuji orang banyak, lalu besoknya dia nulis novel tentang proses kucing beranak di klinik kota terpencil? Mungkin namanya langsung jeblok gara-gara tulisan ecek-ecek.

Gw nggak bisa bikin posting yang dibilang "Waah!" setiap hari di blog. Gw bisa aja hari ini nulis hal-hal berat tentang lokalisasi pelacuran, penanggulangan bencana, pengobatan gastritis; tapi mungkin aja lain kali gw malah nulis hal ecek-ecek tentang susahnya orang dateng ke hajatan atau perlunya bikin kuburan. Tapi mau itu tulisan serius atau ecek-ecek, buat gw semuanya istimewa. Coz semua tulisan gw ada gunanya. Gw pengen Anda kalo ngundang hajatan liat-liat kondisi tamu yang diundang. Gw nggak pengen Anda bikin posko sembarangan di Situ Gintung. Gw pengen Anda berhenti memaki pelacur dan cari solusi yang lebih baik. Gw pengen Anda nyiapin kuburan yang enak seperti Anda bikin rumah yang bagus. Pendek kata, gw mau setiap tulisan gw ninggalin manfaat yang berbekas di kepala Anda.

Anda nggak perlu bikin novel tebal-tebal supaya bisa jadi penulis yang jagoan. Cukup Anda nulis apa yang ada di pikiran Anda, dan bagaimana Anda bisa pengaruhin orang lain dengan tulisan Anda. Dan itu bisa mulai dari kegiatan kita sehari-hari. Hal-hal "sampah" biasa, jadi luar biasa kalo Anda mau sedikit peka. Nyuci motor sampai kinclong, padahal ntie sore dipake ujan-ujanan. Ibu penjual nasi kuning yang selalu pake gincu, padahal mukanya asem kayak jerut purut. Kucing yang hamil melulu, padahal di sekitar situ nggak ada kucing jantan. Kucing pecun, ya?

Jangan maksa nulis sesuatu yang "waah". Karena hidup kita nggak selalu wah. Jadi mau hidup wah atau biasa-biasa aja, itu tergantung kita mau memeriahkannya kayak apa. Tapi hidup kita selalu istimewa. Hari ini, hari kemaren, hari besok. Setiap hari. Ceritakanlah.

Jadi, Anda ngapain hari ini?