Suatu ketika gw pernah baca curhat seorang blogger asal Malang.
Laki-laki ini lagi kerja di kantornya waktu mendadak istrinya nelfon dos-q sembari nangis keras. Perempuan itu nggak bisa bicara kenapa dia nangis, akibatnya si laki-laki kebingungan istrinya kenapa. Mendadak, tanpa dinyana-nyana, tahu-tahu si laki-laki nutup telfon dan mengambil kunci motornya, lalu dos-q..kabur dari kantor dan pulang ke rumah, untuk menenangkan istrinya.
Gw tahu dos-q ini pegawai negeri, jadi sekiranya atasannya tahu dos-q kabur dari kantor pada jam kerja tanpa alasan jelas, maka dos-q bisa dapet masalah besar. Tapi dos-q tetap melakukannya, hanya karena dos-q merasa wajib menenangkan tangisan istrinya.
Perempuan yang nangis hebat sampek nelfon suaminya padahal suaminya lagi dinas, pasti punya masalah yang sangat serius. Dan si blogger itu menggunakan naluri kesuamiannya dengan tepat. Meskipun dos-q harus berhadapan dengan resiko besar untuk itu.
"Through the fire, and through the hell," kata Saigon Kick. Demi mencintaimu, menembus api neraka pun tidak masalah.
Gw bilang waktu baca itu, "Alangkah hebatnya si perempuan itu bisa dapet suami yang mencintainya sebesar itu."
I want mine that way.