Bagian terburuk dari sebuah perpisahan adalah saat kita harus ngumumin kepada dunia bahwa kita sudah bercerai. Pengumuman itu bukan sekedar ganti status di Facebook dari “Married” menjadi “Single”, atau dari “In A Relationship” menjadi “Single”. Bukan juga dengan naruh pengumuman segede-gede gaban di Koran bahwa sudah cerai, dengan ukuran pengumuman yang kadang-kadang jauh lebih besar daripada iklan dukacitanya cukong Tionghoa. Nope. Bagian terburuk itu bernama: mengganti nama belakang.
Pada waktu Courteney Cox ngawinin David Arquette tahun 1999, spontan dia sibuk mendeklarasikan namanya jadi Courteney Cox Arquette. Keliatan di daftar casting-nya Friends yang langsung ganti format pada season keberapa.. gitu. Nah, waktu pernikahan mereka gonjang-ganjing sejak sekitar tiga-empat tahun yang lalu sampai mereka kudu ikutan terapi konsultasi pernikahan, Courteney langsung berusaha ganti nama dia lagi jadi Courteney Cox.
Aline Tumbuan, seorang model Indonesia yang beken jadi presenter dan cerai dari mantan suaminya, Aditya Tumbuan, tahun lalu, sekarang juga berusaha keras merekonstruksi kebekenannya dengan nama aslinya, Aline Adita. Agak repot sih, coz orang sudah kadung kenal dia dengan nama Aline Tumbuan.
Gw nulis ini coz terinspirasi kisah teman gw. Gw punya teman perempuan di internet, sebut aja namanya Jeanne Alex. Dia sudah malang-melintang di dunia blog dengan nama Jeanne Alex, jadi gw hafalnya dia pake nama itu. Akhir-akhir ini gw liat dia ganti namanya jadi Jeanne Alexandrita. Gw nggak tau nama belakang dia Alexandrita. Selama ini, karena gw taunya dia cuman dari website dia doang, gw kirain nama belakang dia memang Alex (doang), dan gw kirain Alex itu nama bokapnya yang dia sandang di belakang namanya.
Ternyata, gw baru tau minggu lalu, nama Alex yang selama ini beken di belakang nama seleblog yang satu ini bukanlah nama bokapnya. Alex itu nama pacarnya, sekarang sudah mantan.
Jadi sekarang, teman gw ini lagi berusaha keras mengampanyekan namanya yang tadinya Jeanne Alex doang menjadi Jeanne Alexandrita. Maksudnya jelas, supaya dia nggak dikenal orang-orang sebagai Jeanne-nya Alex lagi. (Meskipun menurut gw nggak rugi-rugi amat kalo pake namanya Alex. Alex itu ganteng, orangnya enak diajak ngomong.)
Gw kadang-kadang nggak ngerti dengan kelakuan orang-orang ini. Kalo gw ingat-ingat dulu, mengingat gw kan ngikutin Friends sejak season pertama, jadi gw taunya Courteney Cox itu ya yang main jadi Monica Geller, bukan pacarnya David Arquette. Courteney itu beken lho, bukan artis kelas murahan, coz selain beken sebagai bintangnya serial Friends, dia juga udah mencuat semenjak main di trilogi Scream. Bahkan sebelum Friends masuk Indonesia, gw sudah kenal Courteney lantaran dulu dia main di film Till We Meet Again barena Mia Sara dan Hugh Grant. Jadi pendeknya, tanpa menyandang embel-embel sebagai bininya David Arquette pun, Courteney tuh sudah beken sebagai dirinya sendiri.
Sama kayak Aline Adita. Menurut gw, kalo dia mau serius merambah kariernya sebagai selebriti, dari awal dia nggak perlu nambah-nambahin nama suaminya sebagai nama profesionalnya. Dia kan model, itu udah jadi modal yang cukup buat jadi beken sebagai Aline Adita, bukan sebagai Aline yang istrinya Aditya Tumbuan. Orang jadi bingung kalo mau nyewa Aline, “Ini Aline yang mana sih? Ooh..Aline yang mantannya Aditya Tumbuan?” Kira-kira begitu.
Apalagi teman gw Jeanne. Gw pikir, kalo semenjak dari awal dia sudah konsisten membekenkan dirinya sendiri di jaringan sosial dengan nama aslinya Jeanne Alexandrita, orang akan kenal dia sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai Jeanne yang “pacarnya Alex”. Apalagi sekarang dia kudu memberitahu publik secara bertahap bahwa dia sekarang sudah bukan lagi Jeanne yang “pacarnya Alex”.
Apakah ini masalah kita, para perempuan? Nggak pe-de sama nama kita sendiri sampai-sampai kita mau pake nama pasangan di belakang nama kita? Memang budaya beberapa marga kita mentradisikan kita buat pake marga suami di belakang nama kita. Tapi untuk keperluan profesional seperti sebagai aktris, model, atau blogger, yang mana karier itu kita rambah dengan tangan kita sendiri tanpa campur tangan pacar atau suami, apakah tidak lebih baik kalo kita pake nama asli kita sendiri aja? Kayak gw misalnya, gw pengennya sih dikenal sebagai nama gw sendiri aja. Jadi kalo ada orang nyari-nyariin gw, bilangnya, “Ooh..itu blogger yang namanya Vicky Laurentina.” Bukan begini, “Itu lho, bloggernya namanya Vicky, yang mantannya Brad Pitt..” :-p
Karena, lebih pantas kalo kita berdiri di atas kaki kita sendiri. Bukan di atas kaki orang lain.