Laki-laki ini kelimpungan. Sebenarnya dia berusaha lolos dari masa lalunya di mana ia sempat kecanduan habis-habisan terhadap minuman beralkohol, dan saat ini dia hampir berhasil. Sekarang dia merambah karier menjadi pendeta, dan dipercaya oleh orang-orang sekampung di Smiljevo, sebuah desa di Kroasia. Sampai kemudian dia kepincut seorang perempuan yang baru setahun jadi janda kembang dan naksir berat dengan si pendeta. Tau bahwa pendeta nggak boleh jatuh cinta, maka si pendeta ini berusaha kabur dari sang janda. Siyalnya sang janda yang patah hati berat, akhirnya malah kepincut dengan sodara kembar sang pendeta yang kebetulan lebih gagah dan punya kumis..
Film ini judulnya Što Je Muškarac Bez Brkova? (doh..kenapa sih orang-orang Kroasia ini nggak pake aksara Latin yang bisa diterima semua bahasa HTML aja?). Kalo diterjemahin ke dalam bahasa Indonesia, kira-kira artinya “Apa Sih Artinya Laki-laki yang Nggak Punya Kumis?” Singkatnya, film ini berkisah tentang seorang janda kembang yang kepincut cinta terlarang, yaitu dengan seorang pendeta dan seorang perwira sekaligus. (Hm, kok gw jadi merasa tersindir ya?)
Dasar yang namanya komedi gelap, jadi jangan harap deh Anda yang biasa nonton komedi slapstick bisa ketawa terbahak-bahak sepanjang film. Tapi melalui film ini, gw bisa belajar beberapa hal, bahwa ternyata Kroasia juga bisa bikin film komedi, dan ternyata selera humor orang Kroasia beda dari selera humor orang Hollywood. Tapi sama-sama lucu, tergantung apakah selera humor kita bisa dibangunkan dengan cara yang nggak biasa.
Gw nonton film ini tiga hari yang lalu, di perhelatan Festival Film Eropa yang digelar di konsulat Perancis di Bandung. Penonton yang dateng kira-kira 100-an orang, dan yang gw seneng adalah, nontonnya gratis!
Uni Eropa berusaha mempromosikan Negara-negaranya dalam bentuk festival film, untuk memperkenalkan berbagai kebudayaan Eropa yang sangat beragam di tiap Negara anggotanya. Kebetulan film-film yang dimainin sepanjang festival ini dibikin sendiri oleh tiap Negara anggota Uni Eropa, dan tiap film ini udah menang macam-macam award di festival film kelas internasional. Oh ya, nggak cuman film komedi lho yang diputer di sini, tapi juga ada film dokumenter, film drama, sampai film kartun. Tiap film diputer pake bahasa asli Negara asalnya, jadi nggak pake dubbing-dubbing-an segala. Buat yang nggak ngerti bahasa asli negaranya, jangan kuatir, coz tiap film ada subtitle bahasa Inggrisnya kok.
Kalo Anda berniat mau nonton, buruan aja tandain kalender di HP Anda, soalnya festival ini cuman digelar sampai tanggal 29 November depan doang, di pusat-pusat kebudayaan tertentu di Denpasar, Surabaya, Semarang, Jakarta, Medan, Banda Aceh, dan Makassar. Film yang diputer di setiap kota, nggak akan diputer di kota-kota lain. Tiket masuknya nggak dipungut biaya, jadi siapapun boleh masuk. Tapi ada beberapa film yang cuman boleh ditonton penonton yang usianya 18 tahun ke atas. Jadi kalo Anda yang belum umur anak kuliahan kepingin nonton, jangan ngambek kalo diusir ya..:-P