Setan + sintal + suster = film horror laris. Siapa sih yang nyiptain rumus ini sampai jadi pedoman suksesnya film horor di Indonesia? Coba Anda ingat-ingat, seberapa banyak film horor yang mengusung setan sebagai tokoh utamanya? Hampir semua. Lalu dari setan-setan itu, berapa persen yang setannya berjenis kelamin cewek? Buanyak. Selanjutnya, dari setan-setan cewek itu, berapa persen yang tampangnya cantik-cantik dan bodinya sintal? Hampir 100%. Sekarang, profesi apa yang paling sering dipakai buat jadi latarnya setan cewek cantik itu? Jawabannya: suster.
Berbahagialah, para penggemar film horor Indonesia. Nanti tanggal 31 Desember, bakalan premiere film horror bikinan negeri sendiri di bioskop-bioskop, judulnya Suster Keramas. Entah apa yang bikin produser filmnya sampai mengusung profesi suster yang lagi cuci rambut sebagai tajuknya. Yang lebih mengagetkan lagi, bintang utama yang memerankan suster keramas ini nanti bernama Rin Sakuragi, bintang film saru (yang lain lagi) dari Jepang.
Kenapa buat bikin film horor yang mengusung cewek bahenol aja, Indonesia mesti mengimpor bintang film saru dari luar negeri? Apakah bintang-bintang film Indonesia sedikit yang pantes buat di-casting untuk itu? Ke mana itu Julia Perez, Rahma Azhari, Sally Marcellina? *referensi jadul*
Kenapa Indonesia begitu ribut waktu dulu Miyabi mau dateng sampai orang-orang berisik itu mengancam mau menutup bandara Cengkareng segala, sementara Rin Sakuragi dateng syuting ke Indonesia malah pemberitaannya adem-ayem sama sekali? Padahal, disinyalir bahwa di Jepang, untuk urusan film saru-saruan, Miyabi masih kalah ngetop ketimbang Rin Sakuragi. Sementara itu, dulu penulis skenario Menculik Miyabi sudah janji bahwa tidak akan ada adegan jorok sama sekali di film yang sedianya akan melibatkan Miyabi itu, tetapi orang-orang berisik tetap aja melarang Miyabi datang. Herannya, di internet sudah banyak beredar trailer film Suster Keramas yang menggambarkan Rin Sakuragi mencopot bajunya waktu keramas (tentu saja disyuting dari belakang, tapi apa bedanya sih?), dan sejauh ini belum ada pemberitaan tentang pemboikotan Rin Sakuragi.
Titik yang menjadi perhatian gw adalah profesi suster alias perawat yang diusung oleh film ini. Gw risih mendengar suster dijadiin obyek film horror. Mulai dari jamannya tokoh Suster Ngesot, sampai Suster Keramas yang ini. Kenapa sih setannya mesti suster? Suster itu perawat, kerjaannya merawat orang sakit. Gw yang dokter aja kalang kabut kalau mau periksa pasien tapi nggak ada perawatnya. Mbok ya profesi perawat itu dijunjung mulia, jangan dijadiin setan.
*Kalau sampai ada orang berani bikin film tentang dokter ngesot atau dokter keramas, awas ya..!*
Coba sekali-sekali pakai profesi lain buat dijadiin setan yang keramas. Apa gitu kek, pengacara keramas, tentara keramas, insinyur keramas, dosen keramas, astronot keramas.. Memangnya filmnya nggak bakalan laku ya kalau yang jadi setannya profesi-profesi itu?
Dan satu lagi: gw bosen lihat trailer film horor Indonesia yang setannya cewek cantik melulu. Mbok sekali-sekali bikin film horror yang setannya berupa cowok yang ganteng, badannya berotot atletis kayak Mr Universe. Pasti laku! :-P
Eh, kalau ada bintang film pria Indonesia buat dijadiin setan film horror, enaknya siapa ya? Ari Wibowo? Tora Sudiro? Nicholas Saputra? Duh, duh, rasanya kok nggak ada yang cocok..
P.S Untuk memeriahkan blog ini, gw nyari gambarnya film Suster Keramas di Google kemaren. Alamak, ternyata hasilnya gw dapet gambar-gambar yang layak disensor semua. Masalahnya blog gw nggak sudi masang gambar-gambar yang kontra edukatif, jadilah gw terpaksa nggak bisa masang gambar suster yang lagi keramas. Gw sendiri nggak mau nonton filmnya minggu depan nanti, Anda mau?