Salah satu sebab kenapa saya kepingin punya anjing herder adalah lantaran saya takut kemalingan. Kuatirnya maling tuh masuk ke rumah saya lalu nyuri. Mending kalau yang dicuri cuman kripik kentang kesukaan ibu saya, atau umpan mancing yang biasa dipakai oleh bapak saya, lha kalau yang dicuri dokumen-dokumen berharga?
Ambil saja contohnya kalau maling itu sampek nyuri buku harian saya. Padahal di buku harian itu saya pernah nulis, “Saya tidak suka sama Ijah. Ijah itu nyontek pada waktu ujian Zoologi. Dia juga yang tidur dengan dr Khusnul supaya nilai ujiannya dikatrol dari D jadi A. Dan dia juga yang menyogok direktur RS Kebon Sawit supaya dia bisa dipekerjakan di situ.” lalu maling itu baca buku harian yang saya tulis, lalu tiba-tiba dia moto kopinya dan mengedarkannya ke mana-mana. Akibatnya seluruh Bandung jadi tahu bahwa kolega saya dr Ijah waktu kuliah dulu suka nyontek, nyogok, dan nyambi berzina dengan suami orang. Padahal seumur-umur saya nggak pernah cerita itu kepada siapapun kecuali ke buku harian saya yang dicuri maling. Bayangin akibatnya, bisa-bisa saya dituntut karena tuduhan pencemaran nama baik atas dr Ijah.
Itu namanya sudah jatuh, ketiban tangga pula. Sudah kemalingan, eeh..saya malah dituntut gara-gara tulisan saya yang berada di ranah privat itu menyakiti hati orang lain. Padahal kalau nggak kemalingan, pasti saya nggak akan mendapatkan tuduhan itu, ya kan? Saya nggak akan kena pasal-pasal aneh yang menuduh saya melakukan pencemaran nama baik, atau sekurang-kurangnya perbuatan tidak menyenangkan, yang mana mengancam saya hukuman penjara atas hal yang tidak saya sengaja. Dan kalau dipikir-pikir, saya nggak pernah berniat menyakiti Ijah, kan? Itu semua terjadi gara-gara ada maling rese yang nyuri buku harian saya dan nyebar-nyebarin isinya ke seluruh kota, yang ujung-ujungnya menyebarkannya ke seluruh Indonesia. Polisi tidak akan berjibaku cari-cari siapa aja yang udah tahu bahwa dr Khusnul sudah berzina sama eks mahasiswinya sendiri, apalagi nyari-nyari di tempat-tempat fotokopian mahasiswa buat nyari masteran fotokopi buku harian itu, dan di stasiun tivi tidak akan ada berita baris yang berbunyi, “Asosiasi Proteksi Hak Anak Indonesia menyatakan bahwa 80% anak di Indonesia sudah membaca buku harian Vicky Laurentina.”
Maka dari itu, saya juga nggak ngerti kenapa tadi siang saya baca berita bahwa seorang artis ditahan polisi gara-gara ada video porno yang pemerannya kebetulan mirip dia. Pertanyaan saya, kenapa dia ditahan? Apakah dia ditahan karena dia dituduh bikin video dirinya sedang berhubungan seks? Kalau begitu, saya jadi bingung. Soalnya sistem hukum di negara kita masih mengacu kepada Deklarasi Hak Asasi Manusia Internasional, dan saya nggak pernah menemukan di sana ada bunyi, “Berhubungan seks di dalam kamarnya sendiri sembari disyuting adalah melanggar hukum.” Saya tidak menampik bahwa hukum agama yang dianut oleh sang artis melarang penganutnya berhubungan seks dengan orang yang belum jadi istrinya, tapi kan hukum yang dianut resmi di Indonesia bukanlah hukum agama, melainkan hukum yang mengacu kepada UUD ’45, ya kan? Dan dari perangkat-perangkat hukum yang diatur-atur dalam KUHP dan KUHAP itu, apa ada pasal yang berbunyi, “Warga negara di Indonesia dilarang berhubungan seks sambil disyuting pakai video.”?
Kemungkinan kedua, apakah dia ditahan karena video pribadinya itu menyebar ke mana-mana? Lha memangnya itu salah dia? Memangnya sang artis itu ngegelar tiker di pasar Ciroyom sambil ngejajain video atas dirinya sendiri sembari teriak-teriak, “Dipilih..dipilih..dipilih..” Bagaimana kalau dia beneran kemalingan HP dan maling itu yang nyebarin video di dalam HP-nya ke mana-mana, apakah sang artis itu sendiri harus ikutan dihukum untuk nanggung kesalahan si maling?
Makanya saya selalu jaga buku harian saya baik-baik supaya jangan sampek dicuri orang dan saya bisa dituduh gara-gara ngejelek-jelekin orang lain DI DALAM BUKU HARIAN SAYA. Barangkali saya mesti upgrade gerendel rumah, bikin audisi buat satpam, sampek miara anjing herder, hanya untuk memastikan bahwa privacy saya terjaga baik-baik. Saya mungkin takut kemalingan. Tapi saya lebih takut kalau apa-apa yang sebenarnya saya perbuat untuk kepentingan privacy saya dan tidak dimaksudkan untuk diketahui oleh umum, bisa bikin saya masuk bui cuman gara-gara privacy saya dijarah maling.
Oh ya, ada yang tahu caranya ngajarin herder supaya nggak ditipu maling? Saya kuatir maling ngelemparin daging beracun ke anjing saya, sehingga anjingnya mati dan malingnya jadi bisa masuk rumah saya..
P.S. 1. Fotonya diambil dari sini.
2. Ijah dan Khusnul adalah nama-nama yang saya karang-karang sendiri.
3. Nggak ada temen kuliah saya yang selingkuh sama dosen saya buat naikin nilai.
4. Dan di tempat kuliah saya nggak ada mata kuliah Zoologi. Saya kan bukan sekolah di fakultas kedokteran hewan..
5. Bikin P.S. kok banyak bener yak?