Wednesday, July 7, 2010

Ketika Blogspot Error

Kronologinya dimulai kemaren, waktu pagi-pagi saya nerima e-mail pemberitahuan dari Blogger.com bahwa sudah ada komentar menunggu di kolom moderasi untuk tulisan saya Betina Berani Sendirian berturut-turut dari Mbak Adhini, Debby Silaban, dan Risdania. Maka saya pun buka dashboard Blogger.com saya, buat approve tuh komentar-komentar. Anehnya, di kolom moderasi saya cuman nemu komentar dari Risda, tapi nggak ada komentar Mbak Adhini dan Debby. Ke mana ya?

Tadinya saya pikir ini robotnya Blogger.com aja yang lagi error. Bahwa cepat atau lambat komentar Mbak Adhini dan Debby akan muncul di kolom moderasi, tapi ternyata sampek siang komentar-komentar itu nggak muncul juga. Terpaksa deh saya pura-pura komentar atas nama link URL-nya Mbak Adhini di kolom komentar, dan isi komentarnya saya salin dari e-mail notifikasi. Komentar Debby juga saya perlakukan serupa. Dengan demikian komentar dari kedua orang itu tetap tayang di blog saya.

Siangnya, saya posting lagi, kali ini dengan artikel berjudul Gagap Persalonan. Beberapa saat setelah saya publish, muncul e-mail notifikasi dari Blogger.com bahwa ada komentar menunggu moderasi, dari Christin Ratri. Saya log in ke Blogger.com, publish komentar Christin, lalu saya balas.

Kemudian, muncul lagi e-mail notifikasi bahwa Pak Rawins juga sudah urun komentar. Saya pun buka kolom moderasi, lalu publish komentar Pak Rawins pula. Waktu saya mau balas komentar Pak Rawins di kolom komentar, saya terhenyak. Eh, kok yang ada di sini cuman dua komentar doang, yaitu komentar dari Christin dan Pak Rawins. Komentar yang tadi saya tulis sebagai balasan buat Christin mana?

Maka jadilah saya nulis komentar lagi, satu alinea buat Christin dan satu alinea buat Pak Rawins. Publish. Selesai.

Beberapa saat kemudian, Mas Fahmi komentar pula dan masuk moderasi. Saya approve. Saya buka kolom komentar buat jawab. Ternyata, yang di kolom komentar cuman tiga: dari Christin, dari Pak Rawins, dari Mas Fahmi. Komentar berupa dua alinea yang tadi saya tulis buat Christin dan Pak Rawins sudah nggak ada. Eh?

Lalu jadilah saya tulis lagi komentar saya itu, buat Christin, Pak Rawins, dan Mas Fahmi. Saya sampek bosen lantaran saya udah nulis lelucon yang sama sebanyak dua kali buat Christin. Publish. Selesai.

Terus, e-mail notifikasi saya bunyi lagi. Ternyata ada komentar dari Ninda. Saya buka kolom moderasi. Eh? Komentar dari Ninda mana? Kok kolom moderasi kosong blong?

Saya terpaksa “pura-pura” komentar atas nama Ninda. Jadi komentarnya pakai URL-nya Ninda, tapi isi komentar saya ambil dari e-mail notifikasi. Waktu saya buka kolom komentar di postingnya, ternyata yang di sana juga cuman tiga: dari Christin, Pak Rawins, dan Mas Fahmi. Padahal saya suer deh, tadi saya nulis satu alinea buat Mas Fahmi di kolom komentar.

Sadarlah saya bahwa ada yang nggak beres menyangkut perkomentaran saya (dan mungkin orang-orang lain) di Blogspot. Mbak Adhini masuk berkomentar lagi beberapa saat kemudian, dan ternyata komentarnya juga tidak masuk kolom moderasi.

Bingung? Saya membanding-bandingkan komentar antara Debby, Mbak Adhini, Risda, Christin, Pak Rawins, Mas Fahmi, Ninda, termasuk komentar saya sendiri. Lalu saya dapet benang merahnya.

Ternyata, orang-orang yang tidak muncul komentarnya di kolom moderasi, mereka berkomentar atas nama ID Blogger.com masing-masing. Mbak Adhini pakai nama username IbuDini, sedangkan Ninda pakai nama username Anyindia. Debby juga tidak muncul komentarnya di kolom moderasi karena dia pakai username OpenID Wordpress atas nama Debhoy. Sedangkan Christin, Pak Rawins, dan Mas Fahmi tetap tayang komentarnya soalnya mereka nggak pakai username Blogger.com ataupun OpenID. Christin pakai Name/URL dengan URL pribadinya di domain web.id, Pak Rawins pakai dot com, Mas Fahmi pakai dot info.

Waktu saya ngobrol soal musibah ini di Twitter, ternyata Mbak Reni Judhanto dan Slamet Riyadi juga mengalami masalah serupa. Mbak Reni bahkan ngaku bahwa menurut e-mail notifikasinya dia nerima 7-8 komentar untuk blognya, tapi ternyata komentar itu nggak publish di blognya.

Terpaksalah saya copy paste komentar orang-orang dari e-mail dengan metode Name/URL. Menurut saya ini praktek nggak jujur juga, coz berarti saya malsuin identitas para komentator dan memanipulasi waktu. Ambil contoh aja, kemaren tuh Mbak Fanny Fredlina berkomentar di blog saya jam 5 sore atas nama Sang Cerpenis Bercerita, tapi karena komentarnya nggak muncul di account Blogspot saya, terpaksa saya salin ulang komentarnya dari e-mail notifikasi, sehingga seolah-olah Mbak Fanny baru komentar jam setengah enam. Haiyaah..


Buat para jemaah, untuk sementara kalau mau komentar di sini, tolong ya jangan pakai ID Blogger.com atau ID Wordpress, tapi tolong pakai Name/URL aja dulu. Blogger.com nampaknya lagi maintenance, dan mereka lagi kacau-beliau. Komentar yang pakai Name/URL biasanya nggak ilang, tapi yang pakai ID Blogger dan Wordpress malah ilang. Kemaren postingan saya Betina Berani Sendirian sudah sampek 25 komentar, tapi dini hari ini saya nemuin komentar nyusut tinggal sembilan. Ke mana tuh sisanya?

Mudah-mudahan kerusakan ini segera diperbaiki dari Blogspot sana. Supaya kita nggak usah memanipulasi identitas komentator lagi. Haduh..Blogspot, Blogspot. Ada-ada aja.


Gambar kucingnya ngambil dari sini