Sate kambing muda disajikan per piringnya 10 tusuk, dan waktu saya dateng weekend kemaren mereka jualnya sekitar Rp 20 ribuan per 10 tusuk. Bumbunya biasa aja, pakai kecap manis dan irisan bawang merah.
Potongan daging kambingnya sedang-sedang aja, nggak terlalu besar, nggak terlalu kecil. Buat saya yang gigi gerahamnya rada-rada sensi sama daging alot, sate kambingnya agak kurang empuk. Saya malah lebih tertarik sama gajihnya, hahaha..
Harap diingat bahwa harga sate kambing di sini cukup fluktuatif menyesuaikan dengan musim. Saya inget saya dateng ke Tegal tahun lalu, dan mereka membanderol satenya sekitar Rp 30.000,- per 10 tusuk. Saya kaget juga denger harganya semahal itu, apakah memang lantaran waktu itu musim Lebaran, atau karena mereka terkesima lihat tampang saya yang terlalu bling-bling. Kesimpulannya, menawar sate kambing di sini bukanlah dosa. Usahakan waktu nawar kau pakai bahasa Jawa logat Jawa, bukan pakai bahasa Jawa logat Bandung.
Penilaian saya pribadi: Yah, satenya cukup enak. Apanya yang kurang? Hm, dagingnya kurang empuk dan saya nggak terlalu antusias sama bumbu kecap. Saya lebih suka bumbu kacang, soalnya lemaknya lebih banyak. Kalau mau ke Tegal, jangan lupa makan sate kambing muda. Tapi kalau tinggal di Bandung dan cuman kepingin pelesir sambil makan sate kambing, ke Puncak atau Cikampek aja sudah cukup..