Sunday, February 28, 2010

Ditikung Kolega Sendiri

Setiap orang mungkin pernah kemalingan pacar. Tapi tidak banyak yang mendapati malingnya mau ngajak salaman setelah memalingi pacarnya.

Semalam, dalam keadaan flu berat dan insomnia, gw nontonin bokap gw dan adek gw nonton Chelsea vs Manchester City di tivi. Bokap gw ngakak waktu John Terry ngajak Wayne Bridge salaman, dan ternyata Bridge nggak nyalamin balik, malah langsung melengos seolah-olah Terry nggak ada.

Gw mencoba mengira-ngira alasan kenapa Bridge nggak mau salaman sama Terry:

1. Mungkin tangannya Terry nggak ada duitnya, sedangkan Bridge nggak mau salaman kalau bukan salam tempel.
2. Mungkin Bridge habis dari toilet, terus belum sempat cuci tangan, jadi sungkan kalau mau salaman.

*Gw bukan pemerhati sepakbola dari sisi olahraganya, gw lebih tertarik pada sisi infotainment-nya.*

Gw harus googling dulu untuk memastikan bahwa hipotesa-hipotesa sesat gw di atas itu benar. Ternyata, gw salah besar.

Jadi rangkuman opera sabunnya begini:
John Terry adalah kaptennya Chelsea, nyambi juga jadi kaptennya tim nasional Inggris. Wayne Bridge adalah karyawannya City.

Terry sudah menikah dengan seorang mbak-mbak bernama Toni, dan disinyalir Bridge turut menghadiri syukuran pernikahan itu dan memberikan doa restu bersama pacarnya yang bernama Vanessa Perrocel.

Dari hasil pernikahannya, Terry dapet anak kembar. Sementara dari hasil kumpul kebonya, Bridge punya satu anak laki-laki.

Masalah datang ketika kedapatan bahwa Terry ternyata selingkuh sama Jeng Vanessa. Bridge ngamuk.

Bridge nggak mau masuk timnas Inggris buat Piala Dunia di Cape Town nanti coz nggak sanggup pura-pura kompakan sama Terry yang jadi kaptennya.

Semua orang juga tahu bahwa kapten adalah pemimpin, dan yang lain-lainnya adalah anak buah. Gimana perasaan kita kalau pemimpin kita adalah orang yang malingin pacar kita sendiri?

Tadi pagi gw mbaca di koran bahwa menjadi korban perselingkuhan adalah stres yang sangat besar. Korban sibuk bertanya-tanya: Kenapa kekasih selingkuh? Kenapa selingkuhnya harus sama teman gw sendiri? Kenapa teman gw malingin kekasih gw? Bagaimana sekarang gw mesti menghadapi orang yang malingin kekasih gw?

Siyalnya, nggak setiap orang punya sistem pertahanan diri yang kuat untuk digoncang tsunami macam begitu. Ada beberapa mekanisme sikap yang bisa diambil Bridge untuk menghadapi maling pacarnya:

1. Terima. Memisahkan sosok Terry antara kolega sepakbola dan maling. Kita salaman di lapangan, tapi nanti pas bulan Desember nggak usah kirim kartu Natal.

2. Lawan.
Habisin itu si Terry. Kempesin ban sepedanya. Kirimin klepon yang udah basi. Umpetin bajunya waktu mandi di Sungai Thames. Upload fotonya Terry di Facebook waktu lagi ngelem aibon. Pas di lapangan, hajar idungnya si Terry.

3. Lupakan.
Cari pacar baru dan cari teman baru. Prinsipnya orang Jawa, gak ono koen gak patek'en. Biarpun nggak ada kamu, gw nggak bakalan kena kusta kok.

4. Menghindar.
Sebisa mungkin, jangan ketemu Terry di mana pun. Jangan di timnas, jangan di Liga Inggris. Jangan salaman. Prinsip ini seperti lagunya Boyz II Men yang dulu kolaborasi sama Uncle Sam, "I don't ever wanna see you again. Tell me, why did it have to be my best friend?"

Dengan berpegang pada ringkasan opera sabun di atas, gw nyimpulin bahwa Bridge nggak bisa ngambil mekanisme pertahanan diri nomer 1, 2, atau 3. Alasannya:

1. Tidak bisa menerima. Bridge nggak mau munafik, pura-pura temenan di lapangan tapi benci di luar. Itu namanya kebohongan publik, apalagi Bridge dan Terry sama-sama jagoannya rakyat Inggris. Sebaik-baiknya idola adalah idola yang nggak bo'ong.

2. Tidak bisa melawan. Soalnya kalau ketahuan FA, nanti Bridge bisa diskors. Lagipula implementasinya susah, mengingat Terry jarang makan klepon dan nggak pernah mandi di Sungai Thames.

3. Melupakan lebih gampang. Masalahnya, Terry itu nikung dengan pacarnya yang udah kasih dia anak. Kebayang kalau mau lihat si bayi, terus ingat emaknya yang nikung, hih..pengen ngelemparin tombak deh!

Dengan demikian, paling gampang ya bereaksi seperti nomer 4, menghindar. Praktis, nggak kuatir kena skors, nggak melibatkan tombak, nggak usah bohong, dan nggak perlu repot beli klepon.

Bagaimana kalau Anda yang jadi Wayne Bridge? Gimana kalau Anda diajak salaman oleh kolega yang udah nikung sama pacar Anda sendiri? Terima, atau kemplang?