Tuesday, February 2, 2010

Dua Kali Pencet

Sudah seberapa besar Anda mempercayai e-banking?

Seorang kolega gw di Surabaya pernah cerita ke gw, bokapnya yang berusia sekitar 50-an ngantre di depan teller Bank Capek Antrinya cuman buat transfer uang ke rekening kakaknya di Solo. Bokapnya nggak pakai ATM, coz dos-q nggak tahu caranya pakai ATM, dan nggak berniat buat belajar pakai ATM. Alasannya, dos-q takut duitnya ilang ditelen mesin.

Batin gw, itu baru pakai ATM, belum ngeh kalau sekarang orang sudah ramai-ramai pakai e-banking.

Eh, ATM itu e-banking juga kan ya?
Di bank tempat gw nabung, e-banking itu lebih sering dirujuk untuk mobile banking dan internet banking.

Semalam, di rumah bokap gw mengaduh bahwa bokap gw baru aja mentransfer duit ke rekening gw dua kali. Tentu saja gw jingkrak-jingkrak, hahaha.. Lha niat bokap gw kan cuman mentransfer sejumlah sekian perak aja via internet banking, tapi gara-gara bokap gw nggak sengaja mencet icon transfer itu dua kali, akibatnya jumlah yang tertransfer jadi dua kali lipat. Kalau gw pikir-pikir, ini mungkin gara-gara waktu mencet icon itu, data terkirim, tapi koneksi internetnya mendadak putus. Lalu robot browser-nya kompie itu men-submit ulang sehingga data jadi terkirim dua kali. Entahlah, gw nggak ngerti perkara proses pengiriman data internet ini. Pokoknya gara-gara koneksi internet putus, jumlah transferan yang terjadi pun berubah dari jumlah yang dikehendaki semula.

Batin gw, untung jumlah yang terdebet nggak banyak-banyak amat, jadi duit yang “ilang” pun nggak terlalu bejibun. Dan masih untung juga duit yang “ilang” itu jatuhnya ke rekening gw. Coba kalau jumlah transaksinya mencapai trilyunan dan jatuhnya ke rekening orang yang nggak kita kenal, kan repot?

Jadi, sebenarnya bank-bank di Indonesia sudah cukup maju karena sudah mulai memakai e-banking pada pelayanannya. Cuman koneksi internet di negeri kita ini yang kadang-kadang masih senang mogok di tengah jalan sehingga mengacaukan transaksi.

Jangankan buat urusan perbankan. Gw ngasih komentar di blog orang aja sering tersubmit dua kali gara-gara koneksinya kacau. Sampai malu gw sama yang punya blog. Orang kalau ngirim komentar yang sama pada blog yang sama kan berarti sama aja nyepam, weitjee..