Ada seseorang kepingin jalan-jalan ke luar negeri. Kalau ditanya kepinginnya pergi ke mana, dia sendiri nggak tau. Bilangnya pokoknya kepingin jalan-jalan ke tempat di mana orangnya ngomong Inggris.
Dia nabung bertahun-tahun dan akhirnya celengan semarnya berhasil dia pecahkan setelah terasa berat. Setelah diitung-itung, ternyata duit tabungannya cukup untuk pergi ke..Singapur.
Tak apa. Singapur toh juga luar negeri kan? Dan di sana penduduknya bisa ngomong Inggris.
Tiba di Singapur dia bingung mau ke mana. Ke Universal Studio nggak asyik soalnya itu tempatnya buat anak-anak sedangkan dia sudah manula. Liat-liat Santosa juga bosen soalnya setelah dipikir-pikir di Ancol juga ada yang begituan. Akhirnya dia pergi ke Orchard Road. Karena di sana banyak barang-barang mahal. Lumayan buat oleh-oleh anak cucu di rumah. Ya begitulah.
Pulang ke Indonesia, anaknya manggut-manggut dikasih kaos bertuliskan I Love Singapore. Tapi ketika cucunya menerima cokelat yang dioleh-olehkannya, sang cucu berseloroh spontan, "Eh, cokelat itu kan dijual di Cibarengkok Galaxy Paragon Mall!"
***
Kalian pasti sering denger kisah beginian kan?
Kau nabung mimpi bertahun-tahun, setelah mimpi itu terkabul, ternyata kau tidak tahu mimpi itu mau kau apakan.
Ketika mimpi itu kau pergunakan, ternyata kau tidak menggunakannya dengan maksimal.
Setelah mimpi itu kau pergunakan, kau diberi tahu bahwa sebenarnya mimpi itu ada tidak jauh dari rumah tempatmu tinggal, dan bisa langsung kauraih tanpa harus nabung bertahun-tahun.
Dan ironisnya, yang memberi tahu soal itu adalah keturunanmu sendiri yang notabene-nya umurnya jauh lebih kecil daripadamu yang sudah nabung bertahun-tahun itu.
Apakah mimpi bisa membuatmu bahagia, atau kau bisa langsung bahagia dengan mengembangkan realita yang sekarang kaumiliki?
http://laurentina.wordpress.com
http://georgetterox.blogspot.com
Dia nabung bertahun-tahun dan akhirnya celengan semarnya berhasil dia pecahkan setelah terasa berat. Setelah diitung-itung, ternyata duit tabungannya cukup untuk pergi ke..Singapur.
Tak apa. Singapur toh juga luar negeri kan? Dan di sana penduduknya bisa ngomong Inggris.
Tiba di Singapur dia bingung mau ke mana. Ke Universal Studio nggak asyik soalnya itu tempatnya buat anak-anak sedangkan dia sudah manula. Liat-liat Santosa juga bosen soalnya setelah dipikir-pikir di Ancol juga ada yang begituan. Akhirnya dia pergi ke Orchard Road. Karena di sana banyak barang-barang mahal. Lumayan buat oleh-oleh anak cucu di rumah. Ya begitulah.
Pulang ke Indonesia, anaknya manggut-manggut dikasih kaos bertuliskan I Love Singapore. Tapi ketika cucunya menerima cokelat yang dioleh-olehkannya, sang cucu berseloroh spontan, "Eh, cokelat itu kan dijual di Cibarengkok Galaxy Paragon Mall!"
***
Kalian pasti sering denger kisah beginian kan?
Kau nabung mimpi bertahun-tahun, setelah mimpi itu terkabul, ternyata kau tidak tahu mimpi itu mau kau apakan.
Ketika mimpi itu kau pergunakan, ternyata kau tidak menggunakannya dengan maksimal.
Setelah mimpi itu kau pergunakan, kau diberi tahu bahwa sebenarnya mimpi itu ada tidak jauh dari rumah tempatmu tinggal, dan bisa langsung kauraih tanpa harus nabung bertahun-tahun.
Dan ironisnya, yang memberi tahu soal itu adalah keturunanmu sendiri yang notabene-nya umurnya jauh lebih kecil daripadamu yang sudah nabung bertahun-tahun itu.
Apakah mimpi bisa membuatmu bahagia, atau kau bisa langsung bahagia dengan mengembangkan realita yang sekarang kaumiliki?
http://laurentina.wordpress.com
http://georgetterox.blogspot.com