Tuesday, January 12, 2010

Pecinta Berondong

Apakah Anda termasuk pria yang suka sama bronis? Bukan, ini bukan pelesetan dari brownies, kue yang suka dijual di pinggiran jalan-jalan di Bandung dan sering jadi bahan incaran turis-turis dari luar Bandung itu. Bronis adalah singkatan dari berondong manis, alias makhluk-makhluk yang usianya masih muda-muda dan tampangnya kece-kece (duh, kece? Diksi gw jadul banget.)

Ada banyak pria yang senang punya pasangan yang jauh lebih muda daripada usianya, biasanya terpaut jauh sampai 10 atau bahkan mungkin 20 tahun. Ada yang sifatnya cuman ngegebet doang buat dijadiin obyek flirting, tapi ada juga yang sampai dipacarin serius bahkan sampai dinikahi. Yang laki-laki sudah bangkotan itu biasanya disebut pecinta berondong, dan yang perempuan masih kinyis-kinyis itu disinyalir ngidap older-complex.

Nah, seorang laki-laki kemaren cerita ke gw tentang pengalamannya naik haji beberapa tahun yang lalu. Om ini punya istri yang usianya lumayan terpaut jauh darinya, mungkin sekitar 10 tahun lebih gitulah. Selama mereka naik haji di Mekkah ini, si om nekat aja membiarkan rambut-rambut di wajahnya tumbuh lebat nggak keruan. Hampir seluruh rambutnya sudah beruban, kumisnya beruban, jenggotnya beruban, kasarnya sih udah mirip mbah wek gitu deh. Pasangan ini lengket sekali, ke mana-mana mereka berdua gandengan (meskipun mungkin menurut gw itu bukan tanda kemesraan, tapi lebih takut terpisah di tengah lautan jutaan manusia di padang Arafah!). Lalu, rupanya ada yang mengamati mereka dengan seksama. Suatu waktu istrinya disenggol orang, dan orang itu bertanya bisik-bisik, “Bu, Bu, maaf ya, saya mau tanya. Dulu waktu Ibu dapet Bapak, Bapak itu sudah punya anak berapa..?”

Bwahahahaha! Jadi si tante ini dikira selirnya si om, soalnya si tante kan tampangnya masih muda gitu sementara si om kan tampangnya udah bangkotan banget gara-gara uban-uban di wajah yang nggak dicukur itu. Dikiranya si tante itu istri keberapanyalah dari si om. Terus si tante jawab, “Lho, saya istri satu-satunya kok..!”

Gw jadi mikirin, apa bener ya ternyata ada konsekuensi gitu kalau perempuan kawin sama laki-laki yang jauh lebih tua. Perempuan yang tampangnya masih muda bisa dijadiin sasaran gossip empuk kalau suaminya jauh lebih tua, coz bisa disangka gundiknya. Apalagi sekarang produk-produk anti-aging buat wanita makin membanjir, tidak dibarengin produk anti-aging buat pria, sehingga kita mesti menerima kenyataan baru: laki-laki tambah umur akan makin nampak tua, tapi wanita yang tambah umur akan tetap bisa selalu nampak muda.

Jangankan perempuan muda yang punya suami tua, gw aja kadang-kadang sering merasa aneh kalau lagi jalan sama bokap gw. Gw memang sering ke mana-mana bareng bokap, soalnya kita berdua kan punya profesi yang sama dan hobi yang sama. Belum lagi kenyataan bahwa gw kan anak sulungnya, jadi paling sering disuruh-suruh jadi escort. Mana tampang gw masih ranum gini, apa nggak sewaktu-waktu ada orang kurang kerjaan yang ngira gw lagi jalan sama om-om, padahal gw lagi pergi sama bokap gw sendiri? Itu sebabnya gw sering ngomel kalau nyokap gw nggak ikut bokap gw pergi sama gw, coz gw takut ada yang ngira bokap gw punya istri muda.

Gw rasa, gw harus menge-set ulang rencana gw buat jadi Nyonya Brad Pitt. Apalagi gw dan Pitt usianya udah terpaut cukup jauh sampai 20 tahun, nanti gw digosipin yang enggak-enggak jadi perebut ayah orang pula. Pitt, kalau kau baca ini: Sudahlah, barangkali kita memang nggak ditakdirkan bersama-sama. Mungkin lebih baik, gw sama laki-laki yang beda umurnya nggak terlalu jauh dari gw aja.