Friday, April 30, 2010

Sesuatu yang Tertunda


Bukan, ini bukan tentang lagunya Padi. :-P

Pernahkah Anda membayangkan dua orang teman lama yang sudah lama nggak ketemu, berantem karena masalah yang udah lama sekali, yang mana orang lain hampir lupa karenanya, dan berantem itu terjadi di sebuah situs bernama fesbuk?

Well, buat gw kedengerannya menggelikan, tapi ya, begitulah, itu sungguhan terjadi.

Jadi, tersebutlah seorang ibu bernama sebut aja Relina. Suatu ketika Bu Relina nulis status begini di FB, "Duh, enaknya dingin-dingin gini jalan-jalan ke Ciwidey."

Teman-teman Bu Relina pun mulai komentar macem-macem di bawah status itu. Salah satunya, sebut aja namanya Pak Jakob, nyahut gini, "Kalau di daerah bukit di Ciwidey itu suka banyak makhluk-makhluk yang kalo jalan kakinya nggak napak." (Biasa deh, becanda itu nggak lengkap kalau nggak ngomongin dedemit.)

Sahut Bu Relina, "Hoo..kamu tuh salah satu jenis orang yang kakinya nggak napak itu ya, Kob? :-P" (ngejek MODE : ON)

Jawab Pak Jakob, "Iya, itu katanya temenmu yang namanya 'A'."

Tahu-tahu muncul temennya Bu Relina yang lain, sebut aja namanya Bu Agnes, komentar gini, "Memang jaman sekarang itu banyak banget orang edan"

Terus Pak Jakob langsung nimpal komentar itu, sebenarnya sekilas kesannya kayak nyahut ke Bu Relina tapi kok nadanya kayak yang nyindir Bu Agnes. Berikutnya Bu Agnes merasa tersenggol, lalu nyindir balik. Akibatnya kedua orang itu jadi sindir-sindiran sengit nggak jelas di kolom komentar statusnya Bu Relina.
Lama-lama Bu Relina jengah, dan menulis komentar terakhirnya, "J dan A, kalian sudah tua, nggak usah banyak ngomong (nyelekit)!"

***

Bu Relina nyeritain ini ke gw, dan semula gw nggak ngerti di mana sisi menariknya. Lalu Bu Relina bilang bahwa sebenarnya Pak Jakob dan Bu Agnes itu temen sekelasnya jaman SMA dulu. Dua orang itu rupanya pernah berkencan, lalu entah kenapa tahu-tahu mereka nggak pacaran lagi. Agnes mangkel berat, dan semenjak itu nggak pernah mau lagi lihat muka Jakob. Waktu pun berlalu, baik Jakob maupun Agnes sama-sama udah kawin dengan jodoh masing-masing, sama-sama punya anak yang sekarang udah beranjak remaja. FB ternyata telah mempertemukan mereka lagi, biarpun cuman dalam dunia maya, yang nggak cuman membangkitkan nostalgia, tapi juga meledakkan amarah lama yang sudah lama terpendam (ceilee.. bahasa gw..)

Siyalnya, Pak Jakob ternyata nggak mau nge-add FB-nya Bu Agnes, demikian pula Bu Agnes ngeblokir Pak Jakob dari FB-nya. Tapi dua-duanya sama-sama jadi friend-nya Bu Relina, dan nampaknya keduanya sama-sama ngintip sepak terjang satu sama lain via komentar-komentar mereka di wall-nya Bu Relina, kalau perlu saling serang di situ. Kebayang nggak sih? :-P

Pasangan mantan itu nampaknya sama-sama masih penasaran satu sama lain tapi gengsian nggak mau nge-add. Gw bilang ke Bu Relina, "Kok bisa ya masih marahan, padahal sama-sama udah bapak-bapak dan ibu-ibu, dan kejadian itu sudah jauh berpuluh-puluh tahun yang lalu?"

Hahaha..mungkin itulah akibatnya kalau pacaran tapi putusnya nggak baik-baik. Padahal tadinya gw kirain, waktu akan sembuhkan luka yang timbul oleh mantan kita. Gw kirain suatu saat nanti salah satu akan ngajak baikan duluan dan pada akhirnya mereka akan jadi teman biasa aja. Apalagi kalau masing-masing udah menikah dengan orang lain. Sudah punya anak. Sudah jadi direktur di masing-masing tempat. Sudah hidup mapan sendiri-sendiri.

Ternyata gw salah. Kadang-kadang, seperti kata Elton John, sorry seems to be the hardest word.

Maka gw pun menelaah ulang mantan-mantan gw, dan mikir apakah gw menuntaskan "gono-gini" yang udah lewat. Yah, sekarang toh gw udah sama laki-laki yang baru, jadi apa gunanya bongkar-bongkar luka pada pacar-pacar gw jaman dulu. Memang ada beberapa saat di mana gw merutuk sesuatu yang jelek terjadi pada mereka yang telah nyakitin gw, misalnya mereka jadi kena disfungsi ereksi atau ditagihin pajak yang banyak, tapi gw nggak pernah sungguhan berharap begitu.

Minggu lalu seorang mantan gw nulis bahwa dos-q akan mengunjungi daerah yang baru dirusak gara-gara kerusuhan, dan gw langsung spontan ngirim peran ke dos-q buat nyuruh dos-q hati-hati. Dos-q bales pesan gw, bilang bahwa dos-q sedikit takut.
Agak lucu, mengingat waktu kita putus dulu, saking marahnya gw pernah berdoa agar dia mengalami tumbuh bulu di tempat-tempat yang tidak dia inginkan. :-P

Jadi, apa yang akan Anda lakukan kalau jadi Bu Agnes atau Pak Jakob? Mau musuhan sama mantan sampek kapan? Mau nunda-nunda baikan sampek kapan? Apakah kita akan marahan terus gini, bahkan meskipun cuman di FB?

P.S. Buat mantan gw yang papasan sama gw di rumah sakit bulan lalu. Maaf, aku nggak nyapa kamu duluan. Soalnya aku lagi nggak pake kacamata, jadi aku nggak mengenali kamu dengan akurat. Tapi kurasa kamu mengenali aku, coz radarku merasa begitu. Aku sudah nggak marah lagi, aku sudah baik-baik aja sekarang. Mudah-mudahan kamu juga baik-baik aja. Dan, semoga anak laki-lakimu dalam kondisi sehat wal afiat.

Foto oleh Anna Palma.