Tuesday, September 1, 2009

Mens = Aurat ?


Gw mau tanya sama para perempuan nih. Kalo lagi mens, kita bilang-bilang sama orang lain, nggak?

Jawabnya pasti beragam, "Lha buat apa bilang sama orang lain kalo kita lagi mens?"

Oke, jadi kesannya menstruasi itu urusan pribadi para perempuan. Sekarang gw mau nanya lagi, "Kita bersedia nggak kalo orang lain tau kita lagi mens?"

Gw kepikiran ini pas gw melintas di food court sebuah plaza di Bandung beberapa hari yang lalu. Siang bolong, gw liat dua orang perempuan berjilbab lagi ngeganyang ayam goreng dengan lahap. Jelas-jelas ini lagi bulan puasa, berarti perempuan-perempuan ini sedang ngumumin kepada dunia bahwa mereka lagi nggak puasa.

Gw nggak ambil pusing dengan sikap mereka yang nggak puasa, tapi terpikir juga di kepala gw kenapa orang nggak puasa. Seingat gw, dalam ajaran Islam hanya ada dua alasan perempuan nggak puasa:
1. Lagi mens.
2. Lagi dalam kondisi yang jika dipake puasa akan bikin dirinya sakit.

Nah, anggap aja perempuan-perempuan ini dalam keadaan sehat wal afiat, maka dengan mudah kita bisa nyimpulin bahwa mereka nggak puasa coz lagi mens. Persoalannya sekarang, boleh nggak sih, khalayak ramai tau kalo mereka ini lagi mens?

Gw nggak ngerti kenapa mens masih dianggap sebagai rahasia. Pernah suatu hari dalam sebuah hanging out, kolega-kolega gw ngajak gw berenang. Gw lagi dateng bulan, truz gw jawab gw nggak bisa ikut. Lalu salah seorang kolega cowok gw, menggoda gw dengan tatapan khas mata keranjang, "Ah, Vicky, sayang banget. Jadi nanti malem kamu nggak bisa, ya?"

Untung waktu itu kami masih sama-sama jadi mahasiswa magang kedokteran. Sekiranya dia tidak dalam konteks becanda, pasti dia udah gw gampar.

Selama bertahun-tahun para anak perempuan diajari bahwa mens itu kotor. Dalam agama-agama tertentu, mens bikin perempuan nggak bisa sembahyang. Mens juga bikin perempuan nggak layak ditiduri. Itu sebabnya kita diajarin bahwa kalo lagi mens, baiknya kita jangan bilang-bilang. Mens itu aurat.

Tapi sekarang, jaman udah berubah. Perempuan nggak perlu jadi pelacur, untuk bisa seenaknya bilang kepada orang asing bahwa dia lagi mens.
Kata pelacur, "Gw lagi nggak bisa gituan nih, gw lagi mens."
Kata buruh pabrik pemintal benang, "Pak Mandor, hari ini saya nggak masuk ya. Saya lagi dateng bulan."
Kata eksekutif muda, "Aduuh, Mas. Suruh yang lain aja deh buat mimpin rapat. Saya lagi dapet nih!"

Jadi, mungkin sekarang biasa aja kalo perempuan muslimah yang mestinya (nampak) berpuasa di bulan Ramadhan, dengan santainya makan siang dengan lahap di food court. Seolah-olah di jidatnya ada tulisan gede-gede, "Saya lagi mens."

Jadi, apakah menstruasi itu masih rahasia aurat?