Friday, May 15, 2009

Cruella de Ville Frustasi


Kadang-kadang, jauh lebih mudah bersaing melawan cewek cantik ketimbang melawan cewek jelek.

Sudah ribuan kali gw dengar para pria mimpi pengen kencan dengan Angelina Jolie. Semua cowok bilang Angelina itu sexy. Dan para perempuan juga setuju itu. Jadi kita mengampuni aja impian mesum para pria tentang mengencani Angelina Jolie.

Tapi gimana kalo cowok-cowok ini bilang kalo cewek yang jadi impian mereka adalah Macy Gray? Tidakkah kita akan berpikir, jangan-jangan cowok kita udah nggak waras? Macy Gray apa bagusnya sih?

(Ini cuma analogi, kan? Kenapa contohnya mesti Macy Gray sih?)

Jadi, klub cewek cantik tempat gw gabung jadi fungsionaris, terguncang.

Kemaren, nggak sengaja teman gw nemu bahwa pacarnya yang udah putus lima tahun lalu, ternyata sekarang udah punya pacar baru.
Pacar baru sang mantan itu, ternyata nggak secantik kita.

Seperti orang normal, gw selalu mikir, bahwa tiap perempuan bicara tentang "wanita lain" dari kekasihnya, pasti mereka bilang wanita itu jelek. Itu tanda cemburu.

Tapi seobyektif apapun penilaian gw, tetap gw nggak ngerti gimana si mantan yang ganteng bisa kecantol dengan perempuan yang biasa-biasa aja. Nggak sebohay kita, nggak sesexy kita, nggak sensual kita. Tapi kenapa si pria memilihnya?

Sejelek apa ya? Wah, repot ngegambarinnya. Mungkin, kalo kita bisa dianalogikan sebagai Angelina Jolie, maka perempuan ini bisa diumpamain sebagai Macy Gray.

*Meskipun sebenarnya Macy Gray nggak jelek-jelek amat. Gw suka lagunya Macy Gray. "I try to say goodbye and I choked.."*

Oke, harusnya dibandingin sama siapa?
Whoopi Goldberg? Mungkin tampangnya udik, tapi hey..dia kocak.
Missy Elliot? Oke, dia emang gendut, tapi blog ini tidak akan menghina orang hanya karena dia gendut.
Omaswati? Oh, cukuplah gw menghina artis bangsa sendiri.
Jadi gw pilih Macy Gray. Karena suaranya yang serak itu susah bikin orang jadi horny. Cuma itu alasannya.

(Adakah yang mau kasih gw contoh seleb cewek jelek? Eh, gw nggak termasuk yaa..)

Kita sangat marah dan cemburu. Mungkin coz kita masih cinta sama mantan. Biarpun udah putus, nggak rela rasanya kalo dia dapet yang lebih buruk dari kita.
Padahal, bukankah harapan kita semua, setelah bercerai adalah mendapatkan kekasih yang jauh lebih baik?
Kok jadi turun standar gini?

Mungkin kita kedengeran kayak bitch yang dengki. Kita memang cantik, pinter, berkelas, pokoke segalanya. Si mantan itu adalah tipe "A-list guy". Sekiranya kita berdua seleb, mungkin sempurna bak Titi Kamal dan Christian Sugiono. Tapi kita dan pacar harus putus. Dan sang mantan sekarang kencan dengan cewek lain, yang kalo dibandingin sama kita, biasa-biasa aja deh.

Ini misteri yang menarik. Kenapa pria lari kepada perempuan yang "biasa-biasa aja"?

Mungkin salah emak-emak kita yang ngedongengin kita dari kecil. Pangeran tampan selalu menikah dengan putri cantik dan hidup bahagia untuk selamanya. Memang putri cantik nggak selalu dapet pangeran tampan, kadang-kadang dia dapet yang buruk rupa, sebut aja misalnya Beauty and the Beast. Tapi semua dongeng itu sama, ceweknya cantik semua. Nggak ada pangeran tampan dapet putri jelek. Paling-paling yang ada putri jelek dapet cowok jelek, liat aja di Shrek.

Nyatanya, sejarah sudah membuktikan bahwa para pangeran tampan telah meninggalkan perempuan cantik demi mendapatkan perempuan yang "nggak begitu cantik". Onky Alexander diputusin Paramitha Rusady, lalu menikahi Paula. Pangeran Charles sampai menceraikan Putri Diana, supaya bisa leluasa pacaran sama Camilla Parker Bowles. Dan mereka bahagia. Ada yang punya contoh lain?

Kata Tukul, orang cantik mestinya jangan dapet orang ganteng lagi. Kalo orang cantik dapet orang ganteng juga, orang jelek mau jadi apa?

Orang-orang lain mau antre untuk kita, tapi kita hanya mencintai si ganteng. Sialnya si ganteng nggak milih kita, malah milih cewek biasa. Apa sih yang dicari si ganteng pada perempuan biasa itu? Apa bokongnya lebih bagus dari kita? Apa nyetir mobilnya lebih jago dari kita? Apa sayur bayem bikinannya lebih enak daripada masakan kita? Atau..apa French kiss-nya lebih menggairahkan daripada French kiss-nya kita?

Padahal melawan cewek cantik lebih gampang. Bodi nan bohay, otak nan cerdas, pinter masak, sexy di ranjang. Tapi melawan cewek yang biasa-biasa aja untuk dapet pria impian? Bisa jadi lebih sulit. Mau pake senjata apa?

Dan ini mengerikan. Kalo pria lebih tertarik pada cewek yang biasa aja, akan jadi tantangan yang susah buat para cewek cantik untuk bisa menyaingi mereka.

Mungkin kita telah terobsesi dengan pangeran yang salah. Si ganteng ternyata nggak punya selera buat milih yang cantik, tapi malah milih cewek-cewek yang biasa aja.

Atau mungkin pangerannya memang milih yang benar. Hanya, kita aja selama ini yang terjebak dalam dongeng yang salah..

Sial! Kok kita jadi mirip Cruella de Ville nan frustasi gini sih?!