Cinta itu indah. Dunia cuma milik berdua, yang lain ngontrak. Hatimu milikku. Kunci mobilmu milikku. Kartu kreditmu milikku. Password Facebook-mu milikku.
Heeh? Apa-apaan nih?
Ada seorang cewek, namanya sebut aja Rafah. Punya pacar bernama sebut aja Ngaju. Suatu hari Rafah buka account Facebook-nya Ngaju pake password-nya Ngaju. Nah di halaman profilnya, ada komentar status dari seorang cewek yang sebut aja namanya Leffy. Pesan itu tulisannya gini, "Ju, ngapain lu pacaran sama Rafah. Cewe kayak gitu aja"
Rafah naik pitam. Spontan Rafah jawab aja komentar di statusnya Ngaju, "Hai...Lu nggak usah ikut campur. Gendut, kaye tante2, ngga bs gaya. Emang lu siapa. Urus aja diri lu kaya... So cantik, ga bs gaya. Belagu. Nyokap lu ngga sanggup beliin baju buat gaya ya, makanya lu punya gaya gendut, besar lu, kaya lu yg bagus aja. Emang lu siapanya NgJ. Hai gendut"
Wadooh..tentu saja Leffy mencak-mencak dikatain gendut di halaman Ngaju yang bisa diakses publik. Kontan Leffy melapor ke polisi karena merasa dihina. Termasuk nyokapnya Leffy juga lapor polisi, coz..merasa dihina karena dituduh nggak pernah beliin baju (?!). Dan berikutnya, Ngaju pun diciduk polisi. Ngaju tentu kelimpungan. Lha wong yang nulis komentar itu kan bukan Ngaju, tapi Rafah nulis atas nama Ngaju!
Merasa akhir-akhir ini baca berita familiar? Nggak, Anda nggak mimpi. Gw menjiplaknya mentah-mentah. Maaf ya kalo namanya hampir sama.
Gw nggak bisa bereaksi lain selain ketawa pas baca kemelut cinta ndeso ini. Ya ampun..apa Indonesia nggak punya skandal lain buat jadi bahan ketawaan? Gw malah ngebayangin polisi-polisi itu mesem-mesem sambil mencatat delik. Kira-kira ada nggak yang nanya gini, "Jadi Mbak Leffy alamat FB nya apa? Nanti saya add ya.."
Nggak, bukan kisah cinta segitiga norak ini yang mau gw ekspos. Ini cuman intermezzo aja kan, setelah berminggu-minggu kita dibikin bosen oleh kisah mehek-meheknya Rani, Prita, dan Manohara. Nggak usah tanya, kenapa belum ada capres yang ikut campur sok-sok ngebelain Leffy, Ngaju, atau Rafah di kantor polisi. Nggak usah tanya juga, kenapa rumah mereka masing-masing mendadak kosong semenjak ketiganya ke kantor polisi dan belum balik lagi.
Nggak usah tanya, kenapa belum ada salah satu dari ketiga orang itu yang pasang muka mewek memelas sembari ngomong, "Dengan kasus ini saya merasa dizalimi.."
Little Laurent cuma mau nanya aja, "Kenapa belum ada satu pun dari mereka bertiga yang terlibat skandal ini lantas diajakin buat main sinetron?"
*pentung*
Gw pikir cowoknya yang bloon di sini. Kenapa punya account Facebook tapi password-nya dikasih ke ceweknya? Memangnya tuh pacar segala-galanya ya? Account kita tuh milik pribadi, jangan dibagi-bagi ke orang lain. Suami aja belum tentu mau kasih tau password e-mail-nya ke istrinya, apalagi orang yang statusnya baru cem-ceman doang?
Memang orang kalo udah jatuh cinta, dia jadi buta. Semua miliknya dikasih. Ya duplikat kunci rumahnya, ya PIN kartu kreditnya, ya password Facebook-nya. Kita lupa bahwa kekasih itu sebenarnya masih orang asing. Dia bisa aja putus dari kita sewaktu-waktu, seolah hatinya bukan miliknya lagi. Lantas apa yang terjadi pada barang-barang yang udah kadung kita bagi dengannya, kunci rumah, rekening bank, password Facebook? Apakah sesuatu yang dulu "bukan rahasia di antara kita" kini mendadak menjadi rahasia kita bagi dirinya?
Kita mungkin udah gede, nggak kayak anak-anak norak di atas yang masih ingusan. Umur bisa bikin kita dewasa, tapi tidak dalam urusan cinta. Pacaran tidak lagi aman, karena setengah mati kita menahan keinginan kita untuk membagi diri kita kepada dirinya yang sebenarnya belum berhak untuk mendapatkan kita. Singkatnya, I love you, you own my heart, but you don't own myself completely.
*seperti lu sekarang, Vic?*
(Mendadak gw jadi blushing.)
Biarkan privacy itu ada, jangan dijarah. Supaya dia tetap penasaran. Sedikit jarak akan selalu menciptakan rasa kangen. Dan di tengahnya kangen itulah, cinta tumbuh membara dengan indah.
*Vic, kenapa dirimu jadi romantis gini??*
http://georgetterox.blog.friendster.com
www.georgetterox.blogspot.com